Potret Literasi Lingkungan Mahasiswa Calon Guru Kimia Di Universitas Sriwijaya

Abstract

Abstrak: Artikel ini melaporkan gambaran tentang keterampilan literasilingkungan mahasiswa calon guru kimia di Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan di Universitas Sriwijaya. Keterampilan ini terdiri dari kompetensilingkungan, pengetahuan lingkungan, dan sikap terhadap lingkungan. Datadikumpulkan dengan melakukan survei pada mahasiswa semester 4 dan 6. Darihasil survey ditemukan bahwa mahasiswa calon guru kimia memiliki literasilingkungan pada kategori sedang untuk aspek kompetensi lingkungan danpengetahuan lingkungan, sedangkan untuk aspek sikap terhadap lingkunganberada pada kategori tinggi. Temuan ini mengindikasikan perlu dilakukan inovasiterhadap perkuliahan agar kompetensi lingkungan dan pengetahuan lingkunganmahasiswa dapat lebih baik lagi. Berdasar pada konsep literasi lingkungan,khususnya pada kompetensi lingkungan dan pengetahuan lingkungan, diduga kuatbahwa mata kuliah Kimia Lingkungan merupakan media potensial untukmembekalkan keterampilan tersebut kepada mahasiswa.Kata Kunci: Literasi Lingkungan, Calon Guru Kimia

Analisis literasi lingkungan pada mahasiswa pendidikan geografi

“…Pada indikator pengetahuan lingkungan, keterampilan kognitif, dan perilaku prolingkungan didominasi kategori sedang, sedangkan indikator sikap peduli lingkungan didominasi pada kategori tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan hal yang sama pada penelitian yang dilakukan (Farwati, Permanasari, Friman, & Suhery, 2017;Ozgurler & Cansaran, 2014) yang menyimpulkan bahwa mahasiswa memiliki sikap peduli yang tinggi terhadap lingkungan walaupun memiliki pengetahuan yang tidak terlalu tinggi. Walaupun hal tersebut bisa saja dipengaruhi antara pengetahuan lingkungan dan sikap peduli lingkungan (Aminrad, Zakariya, Hadi, & Sakari, 2013;Zheng, Xu, Kong, Deng, & Lin, 2018), namun memiliki hubungan yang lemah antara pengetahuan lingkungan dengan sikap peduli lingkungan (Norley, Icbay, & Arslan, 2016).…”

“…Maka dari itu pengetahuan lingkungan mahasiswa pendidikan geografi yang cukup baik disertai pengalaman berinteraksi dengan lingkungan tentu akan mempengaruhi sikap peduli lingkungan mahasiswa pendidikan geografi. Pembelajaran inovatif dan kreatif dengan pendekatan pembelajaran yang multidisplin seperti pendekatan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) berbasis masalah dan sebagainya tentu dapat diterapkan untuk meningkatkan kompetensi dan pengetahuan lingkungan mahasiswa pendidikan geografi (Doerschuk et al, 2016;Farwati et al, 2017;Scholz & Binder, 2011).…”

The environmental attitude of the prospective biology teachers in Indonesia

“…Particularly in Indonesia, the materials are included as local content in regular educational institutions or incorporated in the subject materials (Adisendjaja & Romlah, 2008;Muhaimin, 2015;Steele et al, 2015;Sudjoko, 2014). Learning innovation must be promoted in order to improve students' environmental competence, knowledge, and environmental attitude (EA) (Farwati et al, 2017). Encouraging the implementation of EA is crucial to reduce the environmental impact and to move forward to a more sustainable future (Bøhlerengen & Wiium, 2022;Shafiei & Maleksaeidi, 2020;Stegeman et al, 2020).…”

Environmental Literacy of Islamic Boarding School Students: Study in MA Bilingual-Sidoarjo, East Java, Indonesia

“…These efforts are innovations carried out in order to improve students' competence and environmental knowledge (literacy) for the better. However, studies on increasing environmental competencies need to be encouraged (Farwati et al, 2017).…”

“…Other research in the form of EL mapping in junior high school students (Nurwaqidah et al, 2019;Pujianti et al, 2018), EL improvement at the elementary school level (Febriasari & Supriatna, 2017;Istikomayanti et al, 2016;Narut & Nardi, 2016;D. E. Wulandari, 2018), and in higher education especially for prospective teachers (Farwati et al, 2017). Some other articles in the form of a review of the importance of student awareness of the environment (Perkasa et al, 2017), the importance of EL education as a supporter of tourism villages (Kurniasih et al, 2015), as well as the importance of local culture to be integrated into learning to create contextual learning so can encourage EL middle school students (Ilhami, 2019).…”