ABSTRAKHutan sekunder di Indonesia yang mencakup 24,2 % luas daratan Indonesia sebagian besar merupakan bekas pengusahaan hutan. Wacana pengelolaan kawasan hutan ke dalam Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) sebagai unit pengelolaan hutan terkecil telah ditetapkan, termasuk pada area hutan sekunder bekas pengusahaan hutan. Pemahaman tentang vegetasi hutan sekunder bermanfaat dalam menentukan arah pengelolaannya di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komposisi, keragaman dan struktur pohon hutan sekunder bekas pengusahaan hutan di Nunuka Bolaang Mongondow Utara, Sulawesi Utara. Pengumpulan data berupa jumlah dan nama jenis pohon dilakukan dalam plot ukur 20 m x 20 m sejumlah 30 buah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Nopember 2014. Tercatat sebanyak 84 jenis pohon di dalam plot pengukuran. Perhitungan Indeks Nilai Penting (INP) menunjukkan jenis pionir yaitu Anthocephalus macrophyllus mendominasi tingkat pertumbuhan pohon. Sementara itu tingkat tiang dan pancang didominasi oleh satu jenis yaitu Eugenia sp. Indeks Shannon-Wiener menunjukkan keragaman vegetasi termasuk rendah dan sedang. Sementara itu kelimpahan jenis pada tingkat pohon, tiang dan pancang termasuk hampir merata. Kerapatan vegetasi pada seluruh tingkat pertumbuhan sebesar 485,83 individu pohon/ hektar, rata-rata bidang dasar sebesar 35,15 m 2 /hektar. Struktur tegakan berdasarkan grafik kelas diameter tidak menyerupai huruf J terbalik sebagaimana sebaran diameter pohon di hutan alam primer. Namun struktur tegakan berdasarkan INP pada tingkat pohon dan pancang justru menyerupai huruf J terbalik. Kata kunci: komposisi jenis, struktur, hutan sekunder, Bolaang Mongondow Utara
ABSTRACT