2009
DOI: 10.20886/jphka.2009.6.1.47-56
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Potensi Biomasa Karbon Hutan Alam Dan Hutan Bekas Tebangan Setelah 30 Tahun Di Hutan Penelitian Malinau, Kalimantan Timur

Abstract: Natural forest has many ecological functions which plays a vital role in preserving the ecosystem balance. One of them is to stabilize the climatic condition. This is linked with the forest capability to absorb carbondioxide in the photosynthesis process. The more carbondioxide absorbed and stored in the form of biomass carbon, the more it reduces greenhouse gas effect in the atmosphere. This paper discusses the carbon biomass potency of old growth forest and thirty year-old logged over forest in the Malinau R… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
0
0
11

Year Published

2013
2013
2024
2024

Publication Types

Select...
8
1

Relationship

0
9

Authors

Journals

citations
Cited by 11 publications
(11 citation statements)
references
References 1 publication
0
0
0
11
Order By: Relevance
“…Pertambahan jumlah individu pohon per ha/ kerapatan pohon cenderung berkolerasi positif terhadap simpanan karbon (Tabel 4). Hal ini sejalan Samsoedin et al (2009) dalam penelitiannya di hutan alam dan hutan bekas tebangan setelah 30 tahun di hutan penelitian Malinau, Kalimantan Timur mendapatkan hasil bahwa tinggi kandungan karbon di atas permukaan tanah di hutan primer disebabkan oleh tingginya kerapatan tegakan/jumlah individu per ha pada hutan primer. Penelitian Chairul et al (2016) di beberapa kondisi hutan di Pulau Siberut Sumatera Barat mendapatkan hasil bahwa kerapatan pohon ikut mempengaruhi tinggi simpanan karbon pohon di hutan primer.…”
Section: Simpanan Karbon Pohonunclassified
“…Pertambahan jumlah individu pohon per ha/ kerapatan pohon cenderung berkolerasi positif terhadap simpanan karbon (Tabel 4). Hal ini sejalan Samsoedin et al (2009) dalam penelitiannya di hutan alam dan hutan bekas tebangan setelah 30 tahun di hutan penelitian Malinau, Kalimantan Timur mendapatkan hasil bahwa tinggi kandungan karbon di atas permukaan tanah di hutan primer disebabkan oleh tingginya kerapatan tegakan/jumlah individu per ha pada hutan primer. Penelitian Chairul et al (2016) di beberapa kondisi hutan di Pulau Siberut Sumatera Barat mendapatkan hasil bahwa kerapatan pohon ikut mempengaruhi tinggi simpanan karbon pohon di hutan primer.…”
Section: Simpanan Karbon Pohonunclassified
“…Tegakan yang rapat namun luas bidang dasarnya lebih rendah dapat tersusun oleh pohon-pohon dengan diameter yang lebih kecil, demikian pula sebaliknya. Faktor yang mempengaruhi perbedaan tersebut antara lain jumlah pohon sebelum ditebang dan intensitas penebangan (Samsoedin et al, 2009) serta keberadaan unsur hara (Chua et al, 2013).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Indrajaya (2013) atau Samsoedin et al (2009), maka rata-rata karbon tersimpan dalam biomassa hutan dengan berbagai intensitas tebangan relatif lebih rendah. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Samsoedin et al (2009), pada siklus tebangan 30 tahun, pada penelitian ini terlihat bahwa jumlah karbon tersimpan dalam biomassa hutan belum mencapai kondisi awal hutan sebelum penebangan, yaitu sebesar 180 ton per ha. Pada tahun penebangan, cadangan karbon hutan pada hutan bekas tebangan dengan intensitas tebangan tinggi, sedang, dan rendah berturut-turut adalah sebanyak 141, 154, dan 167 ton per ha.…”
Section: A Komposisi Dan Struktur Tegakan Hutan Klimaksunclassified