Penelitian ini bertujuan untuk menguji kualitas minyak goreng curah dengan uji organoleptis, penentuan bilangan asam menggunakan titrasi asam basa, bilangan peroksida dengan metode iodometri dan kadar air menggunakan metode gravimetri. Sampel minyak goreng curah sebanyak empat jenis berwarna kuning diperoleh dari empat pasar tradisional yang berbeda di kota Surakarta. Pengujian minyak dilakukan secara triplo dengan merujuk pada SNI untuk syarat mutu minyak goreng. Hasil pengujian minyak goreng curah diperoleh kadar air > 0,15 % dan bilangan peroksida > 0,10 % menunjukkan tidak memenuhi standar mutu SNI dengan nilai yang melebihi standar. Sedangkan parameter bilangan asam < 0,60 mg/KOH g dan kadar asam lemak bebas < 0,3 % yang memenuhi standar mutu SNI.
Referensi:
[1] A. N. Febriyanto and K. S. Firdausi, “Studi Polarisasi Fluoresensi Menggunakan Sampel Minyak Sawit,” Youngster Phys. J., vol. 5, no. 4, pp. 463–468, 2016.
[2] Badan Standardisasi Nasional, “Minyak Goreng,” Sni 3741 2013, pp. 1–23, 2013, [Online]. Available: https://www.academia.edu/4506592/21744_SNI_3741_2013_minyak_goreng_web.
[3] S. Karouw and C. Indrawanto, “Perubahan Mutu Minyak Kelapa dan Minyak Sawit Selama Penggorengan,” Bul. Palma, vol. 16, no. 1, pp. 1–7, 2016, doi: 10.21082/bp.v16n1.2015.1-7.
[4] W. Siswanto and S. A. Mulasari, “Peningkatan Peroksida Minyak Goreng Curah Dan Fortifikasi Vitamin A,” Issn 1978-0575, vol. 9, no. 1, pp. 1–10, 2015.
[5] L. Marlina and I. Ramdan, “Identifikasi kadar asam lemak bebas pada berbagai jenis minyak goreng nabati,” J. TEDC, vol. 11, no. 1, pp. 53–59, 2017, [Online]. Available: ejournal.poltektedc.ac.id.
[6] A. S. Suroso, “Kualitas Minyak Goreng Habis Pakai Ditinjau dari Bilangan Peroksida , Bilangan Asam dan Kadar Air,” J. Kefarmasian Indones., vol. Vol 3, no. 2, pp. 77–88, 2013.
[7] E. Yulia, A. H. Mulyati, and F. Nuraeni, “Kualitas Minyak Goreng Curah Yang Berada Di Pasar Tradisional Di Daerah Jabotabek Pada Berbagai Penyimpanan,” vol. 2, no. 2, pp. 1–5, 2017.
[8] M. T. I. Dewi and N. Hidajati, “Peningkatan Mutu Minyak Goreng Curah Menggunakan Adsorben Bentonit Teraktivasi,” Chemistry (Easton)., vol. 1, no. 2, pp. 47–53, 2012.
[9] D. S. Sopianti, Herlina., and H. T. Saputra, “Penetapan Kadar Asam Lemak Bebas Pada Minyak Goreng.,” J. Katalisator, vol. 2, no. 2, pp. 100–105, 2017, doi: http://doi.org/10.22216/jk.v2i2.2408.
[10] A. Suyanto, S. Kusmiyati, and C. Retnaningsih, “Bilangan Peroksida Minyak Goreng Curah Dan Sifat Organoleptik Tempe Pada Pengulangan Penggorengan,” J. Pangan dan Gizi, vol. 01, no. 01, pp. 7–14, 2010, doi: 10.26714/jpg.1.1.2010.
[11] N. C. Lempang, I. R. Fatmawali Palealu, “Uji Kualitas Minyak Goreng Curah Dan Minyak Goreng Kemasan Di Manado,” Pharmacon, vol. 5, no. 4, pp. 155–161, 2016, doi: 10.35799/pha.5.2016.13987.