2019
DOI: 10.24843/bulvet.2019.v11.i02.p05
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Perubahan Histopatologi Ginjal Tikus Putih yang diberikan Ekstrak Sarang Semut diinduksi Parasetamol Dosis Toksik

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa pemberian parasetamol dosis toksik mempengaruhi histopatologi ginjal dan mengetahui efek sarang semut terhadap efek protektif terhadap ginjal tikus putih yang diberikan parasetamol dosis toksik. Penelitian ini menggunakan 24 ekor tikus putih jantan yang terdiri dari empat perlakuan, yaitu kelompok kontrol P0 tanpa perlakuan, kelompok perlakuan P1 diberi parasetamol dosis 250 mg/kgBB, kelompok perlakuan P2 diberi parasetamol dosis 250 mg/kgBB ditambah sarang semu… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
6
2

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 9 publications
(9 citation statements)
references
References 3 publications
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Kondisi ini kemungkinan karena bahan toksik yang biasanya masuk ke dalam ginjal (glomerulus) melalui aliran darah dapat menimbulkan perubahan sel epithel berupa terjadinya cloudy swelling, degenerasi dan nekrosis. Tingkat perubahan tersebut tergantung dari sifat zat asing yang masuk ke dalam aliran darah (Yulianta et al, 2013). Tidak ditemukannya nekrosis dan degenerasi dengan perubahan makropatologi pada ginjal, maka ekstrak meniran tidak memiliki sifast toksik.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Kondisi ini kemungkinan karena bahan toksik yang biasanya masuk ke dalam ginjal (glomerulus) melalui aliran darah dapat menimbulkan perubahan sel epithel berupa terjadinya cloudy swelling, degenerasi dan nekrosis. Tingkat perubahan tersebut tergantung dari sifat zat asing yang masuk ke dalam aliran darah (Yulianta et al, 2013). Tidak ditemukannya nekrosis dan degenerasi dengan perubahan makropatologi pada ginjal, maka ekstrak meniran tidak memiliki sifast toksik.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Mekanisme kerusakan ginjal berawal dari adanya proses pengeluaran toksin dari organofosfat yang memberikan efek nefrotoksik, sehingga memicu acute kidney injury, individu yang terpapar organofosfat memiliki resiko 6,17 kali lebih tinggi terdampak acute kidney injury. Kerusakan ginjal karena zat toksik dapat diidentifikasi berdasarkan perubahan struktur histologinya, yaitu nefritis interstitial, degenerasi tubular dan glomerular yang secara morfologi ditandai dengan nekrosis sel yang ditunjukkan pada Gambar 2 (Suhita, 2013). Perbedaan nyata juga nampak pada pemberian terapi jintan hitam dengan berbagai dosis, karena tiap dosis memiliki efek protektif terhadap gambaran histopatologi yang berbeda.…”
Section: Jurnal Medik Veterinerunclassified
“…Sementara edema adalah akumulasi cairan abnormal pada organ sementara hemoragi adalah keluarnya darah dari pembuluh darah yang secara patologis di tandai adanya sel darah merah diluar pembuluh darah atau dalam jaringan (Sudira et al, 2019). Panting yang seringkali terjadi saat pengangkutan secara mencolok meningkatkan kehilangan CO2 melalui ventilasi paru-paru (pulmonary ventilation).…”
Section: Pembahasanunclassified