Eksperimen sains dapat memberikan perkembangan fisik, sosio-emosional, kreativitas serta kognitif anak. Kemampuan sains anak dapat digali melalui pengalaman nyata dan sederhana. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak melalui eksperimen telur sebagai media sains. Penelitian menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (TPA) yang mengacu pada model Kemmis dan Mc.Taggart yang terdiri dari empat tahap yaitu : 1. Perencanaan, 2. Pelaksanaan, 3. Observasi, 4. Refleksi. Subjek penelitian yaitu siswa PAUD Harapan Bunda 2 Cikondang yang berjumlah 9 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan eksperimen telur sebagai media sains untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak, menunjukan adanya peningkatan kemampuan kognitif anak yang dilihat dari lima aspek penilaian kognitif. Yaitu menjelaskan alat dan bahan mengalami peningkatan sebesar 32,3%, menjelaskan fungsi alat dan bahan mengalami peningkatan sebesar 22,2%, melakukan eksperimen telur mengalami peningkatan sebesar 54,4%, menjelaskan konsep mengapung, tenggelam mengalami peningkatan sebesar 66,8%, melayang, menceritakan proses eksperimen mengalami peningkatan sebesar 88,9%. Eksperimen telur melayang, tenggelam, dan mengapung, efektif digunakan untuk meningkatkan perkembangan kognitif anak usia dini. Eksperimen sederhana ini membuat pembelajaran lebih bermakna dan memberi pengalaman nyata kepada anak. Eksperimen sains menggunakan telur dapat menjadi media pembelajaran sains karena dapat meningkatkan perkembangan kognitif anak.