Pengembangan LKPD Mobile Learning Berbasis Android Dengan PBL Untuk Meningkatkan Critical Thinking Materi Lingkungan

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan LKPD mobile learning berbasis android dengan Problem Based Learning (PBL) sebagai bahan ajar dan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada materi perubahan lingkungan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model Design and Development Research dari Peffers. Penelitian ini memiliki enam tahapan yaitu: 1) identify the problem; 2) describe the objectives; 3) design and develop the artifact; 4) test the artifact; 5) evaluate testing result; and 6) communicate the testing results. Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Playen dan SMA Negeri 1 Semin tahun pelajaran 2016/2017. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket kelayakan LKPD mobile learning berbasis PBL. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa LKPD mobile learning berbasis android dengan PBL layak digunakan pada materi perubahan lingkungan yang dikembangkan ditinjau dari aspek pembelajaran Biologi (aspek didaktik, konstruksi dan teknis), aspek materi (kelayakan materi dan keakuratan materi, penyajian materi, relevansi fakta dengan konsep, serta kebahasaan), dan aspek media (kualitas tampilan dan bahasa, kemudahan proses instalasi, kemudahan pengoperasian, kehandalan, kualitas ilustrasi (gambar, video atau animasi) dan kemudahan penggunaan).

Pengembangan LKPD Berbasis Problem Based Learning Dan Pengaruhnya Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa

“…Keterampilan berpikir kritis berpotensi meningkat melalui kegiatan-kegiatan yang disajikan melalui analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Sari & Ma'rifah (2020) dimana desain dan fitur-fitur pada LKPD terdapat sintaks PBL dimana peserta didik diorientasikan kepada permasalahan, mempersiapkan siswa untuk belajar, membantu penyelidikan, mengembangkan dan menyajikan serta menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalahan mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.…”

Efektivitas Model Problem Based Learning Berbantuan LKPD Terhadap Hasil Belajar Muatan Pelajaran IPA

“…Sedangkan dari segi siswa adanya LKPD dapat memandu siswa dalam memecahkan masalah yang diberikan dan kegiatan pemecahan masalah menjadi terarah dan melatih siswa untuk mandiri. Penerapan pembelajaran berbasis masalah dengan bantuan LKPD membantu pendidik dalam memandu kegiatan pembelajaran karena dalam LKPD cara-cara yang harus ditempuh sudah dipikirkan sehingga siswa aktif dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan dan membiasakan berpikir rasional untuk menangani masalah secara efektif dan mutlak serta dijadikan sebagai titik pangkal untuk mengkondisikan peserta didik terlibat secara aktif menemukan dan memahami konsep-konsep sehingga pembelajaran menjadi terarah dan bermakna (Sari & Ma'rifah, 2020;Suratini, 2020). Dengan demikian penggunaan model Problem Based Learning berbantuan LKPD pada muatan IPA dapat bermuara pada peningkatan hasil belajar siswa.…”

Pengembangan E-LKPD Berbasis Android Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Berpikir Kritis Peserta Didik

“…Pengembangan E-LKPD berbasis android dengan problem based learning (PBL) ada 6 tahap untuk tingkatkan berpikir kritis yaitu mengenali permasalahan, mendeskripsikan tujuan, merancang dan meningkatkan artefak, menguji artefak, mengevaluasi hasil, serta mengevaluasi hasil pengujian (Sari & Ma'rifah, 2020). Model pembelajaran dengan PBL bagi peserta didik dapat meningkatkan analisis dan interpretasi elemen berpikir kritis (Zhou, 2018).…”

“…sehingga siswa bisa saja memberikan solusi yang kreatif berdasarkan pemikiran yang dimiliki untuk menunjang cara berpikir ktitis. Pemikiran yang kreatif dan kritis akan menghasilkan inovasi dan pendidikan berkualitas secara berkelanjutan (Sari & Ma'rifah, 2020). keterbatasan dalam temuan ini bahwa dalam pengimplementasikan problem based learning di tengah pandemi sulit untuk dilakukan, karena siswa harus berdiskusi dengan temannya menggunakan handphone.…”