Pengembangan Bahan Ajar Ips Berbasis Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (Stm) Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Di Sekolah Dasar

Abstract

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebagai bagian dari pendidikan memiliki peranan penting dalam peningkatan mutu pendidikan, khususnya dalam menghasilkan peserta didik yang berkualitas, yaitu manusia yang mampu berpikir kritis, kreatif, logis, dan berinisiatif dalam menanggapi isu di masyarakat yang diakibatkan oleh dampak perkembangan ilmu pengetahuan/sains dan teknologi (IPTEK). Namun, pembelajaran IPS di SD masa sekarang ini kurang dikaitkan dengan isu sosial dan teknologi yang ada di masyarakat. Terutama yang berkaitan dengan perkembangan teknologi dan kehadiran produk-produk teknologi di masyarakat, serta akibat yang ditimbulkannya. Pengajaran IPS di sekolah semata-mata hanya berorientasi pada tuntutan kurikulum. Seorang guru tidaklah mudah menciptakan kondisi yang kondusif bagi semua siswa. Ada siswa yang proaktif, ada siswa yang tidak banyak bicara (pendiam) tetapi memiliki kemampuan akademik, dan terdapat pula siswa yang banyak bicara tetapi memiliki kemampuan rendah. Bahkan, ada siswa dengan kemampuan akademik menengah ke bawah merasa tertekan dengan materi IPS yang penuh dengan teori, konsep, yang rumit bahkan sulit dipahami. Hal tersebut menyebabkan kurang bermaknanya pelajaran IPS saat ini, sehingga menyebabkan aktivitas belajar siswa menjadi rendah dan pembelajaran cenderung pasif. Padahal, Kurikulum 2013, pendekatan pengajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran seharusnya siswa diposisikan sebagai pusat perhatian atau dengan kata lain siswa yang aktif. Pengembanagan bahan ajar IPS dengan menggunakan pendekatan STM adalah suatu bentuk pengajaran yang tidak hanya menekankan pada penguasaan konsep-konsep sains saja tetapi juga menekankan pada peran sains dan teknologi di dalam berbagai kehidupan masyarakat dan menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial terhadap dampak sains dan teknologi yang terjadi di masyarakat. Melalui pendekatan Sains Teknologi Masyarakat dapat dikembangkan 6 ranah sains yaitu ranah konsep, proses, kreativitas, sikap, aplikasi, dan keterkaitan.

Analisis Kebutuhan Pembelajaran Siswa di SDN Sindangjaya IV

“…Menurut (Jauhar, 2018), berdasarkan berbagai permasalahan yang ditemui di lapangan, ternyata banyak siswa yang kurang memiliki motivasi belajar karena menganggap belajar sangat membosankan, dan guru menjelaskan semuanya hanya melalui strategi yang digunakan dalam perkuliahan. Hal ini menunjukkan bahwa minat belajar siswa sangat rendah.…”

Inovasi Bahan Ajar Pendidikan IPS Berbasis Digital Flipbook Terintegrasi Local Wisdom Dalam Menunjang Perkuliahan Jarak Jauh

“…Bahan ajar ini juga komponen sumber belajar yang tidak dapat dipisahkan dalam proses pembelajaran (Taufiqy, Sulthoni, & Kuswandi, 2016). Tanpa bahan ajar, guru atau dosen akan kesulitan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran (Perwitasari & Wahjoedi, 2018;Jauhar, 2018). Sebab, bahan ajar merupakan hal-hal yang dipakai oleh pendidik dan anak didik untuk memenuhi kebutuhan kegiatan pembelajaran, baik berbentuk produk teknologi cetak, audio-visual, berbasis komputer, maupun teknologi terpadu (Cahyadi, 2019).…”

Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa

“…Setiap guru tidak selalu Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa mempunyai pandangan yang sama dalam menilai peserta didik. Hal ini akan mempengaruhi pendekatan yang guru ambil dalam pengajaran (Jauhar, 2018). Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor diantaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan peserta didik.…”