Pengaruh Tanaman Bintang Air (Cyperus Papyrus) Dan Bambu Air  (Equisetum Hyemale) Dalam Mengolah Limbah Domestik

Kholif, Muhammad Al; Hidayat, Syahrul; Sutrisno, Joko; Suning, Suning

doi:10.32672/jse.v5i1.1596

Cited by 5 publications

(4 citation statements)

References 18 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…20,21 Penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya bahwa ada penurunan signifikan kadar BOD air limbah pabrik tahu setelah pemberian tanaman bambu air. 22,23 Pemberian tanaman kayu apu pada air limbah pabrik tahu dapat menurunkan kadar BOD, hal ini karena pemberian tanaman kayu apu mempunyai peran baik untuk mendukung laju penyerapan unsur hara yang merupakan hasil dari dekomposisi bahan organik oleh mikroba dan dimanfaatkan dalam proses fotosintesis. 15 Semakin tinggi aktivitas fotosintesis maka semakin tinggi oksigen terlarut yang dihasilkan, sehingga akan memicu peningkatan kinerja mikroorganisme dalam mendegradasi senyawa organik yang ada.…”

Section: Pembahasanunclassified

Fitoremediasi Kayu Apu, Eceng Gondok, dan Bambu Air untuk Menurunkan Kadar BOD Air Limbah Pabrik Tahu

Riyanto

2023

JIKM

View full text Add to dashboard Cite

Peningkatan Biochemical Oxygen Demand (BOD) air limbah tahu disebabkan kedelai sebagai bahan baku tahu mempunyai kandungan organik yaitu protein, karbohidrat, lemak, dan asam amino. Kandungan organik tersebut mempengaruhi tingginya fosfor, nitrogen, dan sulfur dalam air. Tingginya kadar BOD air limbah tahu dapat diturunkan dengan fitoremediasi tanaman kayu apu, eceng gondok, dan bambu air. Tujuan penelitian ini menganalisis efektivitas fitoremediasi tanaman kayu apu, eceng gondok, dan bambu air untuk menurunkan kadar BOD air limbah pabrik tahu. Rancangan penelitian ini Non-equivalent control group, pemeriksaan kadar BOD sampel air limbah tahu dilakukan di Laboraturium Lingkungan Daerah Kota Cimahi, analisis statistik menggunakan uji t dependen dan uji one-way anova. Hasil penelitian menunjukkan terdapat penurunan signifikan kadar BOD air limbah pabrik tahu sebelum dan setelah pemberian tanaman kayu apu (P-value = 0,035), tidak ada penurunan signifikan BOD air limbah pabrik tahu sebelum dan setelah pemberian tanaman eceng gondok (P-value = 0,059) dan tanaman bambu air (P-value = 0,074). Kayu apu paling efektif untuk menurunkan kadar BOD air limbah pabrik tahu (33,3%) dibandingkan eceng gondok dan bambu air, disarankan pengolahan air limbah pabrik tahu dapat memanfaatkan tanaman kayu apu dengan metode fitoremediasi untuk penurunkan BOD air limbah pabrik tahu.

show abstract

Section: Pembahasanunclassified

Fitoremediasi Kayu Apu, Eceng Gondok, dan Bambu Air untuk Menurunkan Kadar BOD Air Limbah Pabrik Tahu

Riyanto

2023

JIKM

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…This is quite an optimistic number. In physical model around the world, it is that the effectivity of water bamboo is 75.31% for ammonia [4], and for phosphate is varied from 30-91% [13]. The differences in this number may be caused by the assumptions made in the model, which goes through simplified method.…”

Section: Figure 13 Input and Output Graphics Of Pulse Loadingmentioning

confidence: 99%

Numerical Modelling of Constructed Wetland using Software HYDRUS 2D

Rizaldi

Limantara

Suhartanto

et al. 2023

IOP Conf. Ser.: Earth Environ. Sci.

View full text Add to dashboard Cite

One of the problems involving water bodies is the pollution of water sources, which later becomes the parent of various social, economic, and health problems. One of these conditions can be overcome by utilizing phytoremediation through constructed wetlands. HYDRUS is a software that offers easy modelling of pollutant decay mechanisms in water bodies and constructed wetlands using finite element method. This study aims to show and analyse how HYDRUS software can model the mechanism in constructed wetland by using finite element method. The parameters observed are the time for the pollutant, namely ammonia, nitrate, and inorganic phosphorous, to reach the outlet, and the response curve of the pollutant loading on the model. From the simulation, it can be inferred that the maximum velocity of the water going through the constructed wetland is 8.11 m/day, or 811 cm/day. The dominating velocity in the wetland is around 160 cm/day, or 1.6 m/day. The response curve of the pollutant transport is also in accordance with theoretical response for impulse loading. The result yields the effectivity of simulated constructed wetland, which are 90.33% for ammonia and nitrate, and 90.26% for inorganic phosphorous. The result yields quite optimistic effectivity of the constructed wetland, which may be caused by the assumptions made in the model, which goes through simplification method. It can also be caused by the differences in plants assumption. In the HYDRUS simulation, the plant used is grass, which does not specify what kind of grass. Meanwhile, the physical simulation uses water bamboo.

show abstract

“…Sedangkan untuk pengamatan selama 36 hari dapat menurunkan pencemar BOD sebesar 82% [14]. Pengolahan air limbah domestik mengguanakan teknologi wetland dengan tanaman Bintang Air (Cyperus Papyrus) mampu menurunkan kadar BOD5 sebesar 97,14% dan untuk tanaman Bambu Air (Equisetum Hyemale) dapat menurunkan kadar BOD5 sebesar 95,43% [15]. Penerapan media batu apung dalam teknologi biofilter anaerob untuk mengolah air limbah domestik dapat menyisihkan kadar BOD5 sebesar 95% [16].…”

Section: Pembahasanunclassified

Kombinasi Teknologi Filtrasi Dan Anaerobik Buffled Reaktor (ABR) Untuk Mengolah Air Limbah Domestik

Kholif¹,

Alifia²,

Pungut³

et al. 2020

JKMI

Self Cite

View full text Add to dashboard Cite

Latar belakang: Pencegahan pencemaran air limbah domestik di kota-kota besar seperti di Kota Surabaya dapat dilakukan jika masyarakat memiliki komitment yang sama untuk melakukan pengolahan secara mandiri. Masyarakat umumnya langsung membuang limbah ke lingkungan tanpa dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Secara umum air limbah domestik mengandung banyak zat pencemar yang dapat membuat lingkungan menjadi berubah peruntukannya. Pengolahan air limbah domestik dengan sistem filtrasi maupun dengan sistem Anaerobic Baffled Reactor (ABR) hanya diterapkan pada satu sistem pengolahan diantara dua pengolahan tersebut. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengkaji kemampuan reaktor kombinasi dengan filtrasi dan ABR dalam mereduksi kadar BOD dan COD pada air limbah domestik. Metode: Teknologi yang diterapkan dalam penelitian ini adalah kombinasi teknologi filtrasi dan ABR dalam mereduksi zat pencemar pada limbah domestik. Keunggulan dari kedua penerapan teknologi ini adalah nilai peningkatan efisiensi yang relatif besar meskipun waktu dalam pengumpulan data yang singkat. Media filtrasi yang digunakan yaitu media bioball dan karbon aktif, sedangkan pada teknologi ABR menggunakan sistem tersuspensi dengan memanfaatkan 4 kompartemen sebagai pemisah antar ruang. Proses pengambilan data dilakukan selama 5 hari setelah masa seeding dan aklimatisasi guna mendapatkan hasil yang maksimal. Data yang terkumpul disajikan dalam bentuk tabel yang memuat data penurunan kadar pencemar dan efisiensi. Hasil: Penggunaan dua teknologi sekaligus memberikan pengaruh terhadap hasil yang diperoleh yakni untuk kadar BOD5 nilai efisiensinya adalah 79% dan efisiensi COD sebesar 68%. Simpulan: Kombinasi teknologi filtrasi dan ABR mampu menurunkan beban pencemar BOD5 dan COD, namun hanya parameter COD yang memenuhi baku mutu yang ditetapkan.

show abstract

Pengaruh Tanaman Bintang Air (Cyperus Papyrus) Dan Bambu Air (Equisetum Hyemale) Dalam Mengolah Limbah Domestik

Cited by 5 publications

References 18 publications

Fitoremediasi Kayu Apu, Eceng Gondok, dan Bambu Air untuk Menurunkan Kadar BOD Air Limbah Pabrik Tahu

Fitoremediasi Kayu Apu, Eceng Gondok, dan Bambu Air untuk Menurunkan Kadar BOD Air Limbah Pabrik Tahu

Numerical Modelling of Constructed Wetland using Software HYDRUS 2D

Kombinasi Teknologi Filtrasi Dan Anaerobik Buffled Reaktor (ABR) Untuk Mengolah Air Limbah Domestik

Contact Info

Product

Resources

About