Pengaruh Substitusi Silase Isi Rumen Sapi Pada Pakan Basal Rumput Dan Konsentrat Terhadap Kinerja Sapi Potong

Abstract

INTISARIPenelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian silase isi rumen sapi sebagai pakan pengganti rumput terhadap kinerja sapi potong. Sapi persilangan Simmental-Peranakan Ongole (SimPO) jantan sebanyak 12 ekor, umur 1,5-2 tahun, digunakan dalam penelitian ini. Penelitian dilakukan selama 8 minggu (2 bulan) dengan pemberian pakan sebesar 3% dari bobot badan berdasarkan bahan kering dan air minum diberikan secara ad libitum. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola searah dilanjutkan Duncan's New Multiple Range Test (DMRT). Perlakuan yang diberikan yaitu mengganti sebagian rumput dengan silase isi rumen sapi, yaitu P0 = pemberian pakan 100% rumput , P1= pemberian pakan 25% silase isi rumen sapi dan 75% rumput, dan P2 = pemberian pakan 50% silase isi rumen sapi dan 50% rumput. Imbangan pakan antara rumput dan konsentrat adalah 20% : 80%. Variabel yang diamati adalah konsumsi pakan, pertambahan bobot badan harian (PBBH), dan konversi pakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap konsumsi bahan kering (BK) (13,23±0,63 kg/ekor/hari), konsumsi bahan organik (BO) (10,41±0,50 kg/ekor/hari), konsumsi total digestible nutrients (TDN) (7,38±0,37 kg/ekor/hari), PBBH (0,95±0,04 kg/ekor/hari), dan konversi pakan (7,38±0,37). Perlakuan berpengaruh (P<0,05) terhadap konsumsi protein kasar (PK) (P0 = 0,94±0,03, P1 = 1,00±0,06 dan P2 = 0,98±0,01), dan serat kasar (SK) (P0 = 3,26±0,10, P1 = 3,44±0,22 dan P2 = 3,27±0,04). Disimpulkan bahwa penggantian sebagian rumput dengan silase isi rumen sampai 50% tidak mempengaruhi kinerja sapi potong.(Kata kunci: Isi rumen sapi, Sapi potong, Silase) (P0 = 3.26±0.10, P1 = 3.44±0.22 and P2 = 3.27±0.04). It can be concluded that the substitution of the grass by rumen content silage up to 50% had no effect on the SimPO performance. ABSTRACT PendahuluanDewasa ini, sapi potong di negara majuternak sudah terspesialisasi ke arah satu produksi, salah satunya daging (Parakkasi, 1999

Assessing Nutrient Consumption and Fattening Performances of Simmental Crossbred Bulls Fed Concentrate Feed and Chopped Forage Under Different Times on Feed Offered

“…Feed efficiency and conversion were equally influenced by the amount of DM feed intake and average daily gain (Yakin et al, 2012;Riyanto et al, 2017). The good digestibility of feed influenced the high feed efficiency value (Nanda et al, 2014).…”

Pengaruh Pemberian Pakan Kombinasi Silase Jerami Jagung dan Konsentrat Terhadap Ukuran Linear Tubuh Sapi Bali

“…Saat jumlah sintesis protein lebih tinggi dari jumlah pemecahan protein maka akan terbentuk massa otot. Kondisi ini dapat dicapai dengan pemberian pakan tinggi protein (Yakin et al 2012).…”

“…Saat hewan lahir, hanya sedikit jaringan lemak yang terbentuk dalam tubuh hingga mencapai suatu fase dimana lemak dibentuk dalam jumlah yang banyak. Oleh karena itu, pembentukan lemak tergolong dalam dewasa lambat (Yakin et al 2012). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan lemak kasar tertinggi dihasilkan oleh P3 = 2,94%, diikuti P2 = 2,71 %, P1 = 2,49% dan P0 = 2,26%.…”

Penampilan Produksi Penggemukan Feedlot Sapi Persilangan Simental-Ongole Jantan Diberi Ransum Menir Kedelai-Minyak Ikan Lemuru Terproteksi

“…Rata-rata pertambahan bobot badan harian antara P0, P1, dan P2 berturut-turut yaitu 0,79±0,04, 0,85±0,19 dan 0,91±0,17. Hasil penelitian sebelumnya oleh Yakin et al (2012) didapatkan hasil bahwa pertambahan bobot badan harian sapi Simpo yang diberi pakan silase isi rumen berbeda tidak nyata. PBBH yang dihasilkan sebesar 0,95 kg/ekor/hari.…”

“…Rata-rata konversi pakan pada perlakuan P0, P1 dan P2 secara berturut turut adalah 16,26±1,39, 12,95±1,99, 12,98±2,54 nilai konversi ransum semakin efisien ransum tersebut diubah menjadi produk ternak (Yulianti, 2007). Besar kecilnya nilai konversi ransum dipengaruhi oleh PBBH dan konsumsi BK bahan pakan (Yakin, 2012). Hasil analisis variansi berbeda tidak nyata tersebut diduga karena tingkat konsumsi BK menunjukkan perbedaan yang nyata, tetapi PBBH yang dihasilkan berbeda tidak nyata, sehingga nilai konversi tidak terjadi perbedaan.…”