2021
DOI: 10.30656/jpmwp.v5i1.2632
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pendampingan Pembuatan dan Aplikasi Pelet Pupuk Limbah Biogas untuk Tanaman Perkebunan

Abstract: Penggunaan pupuk organik perlu ditingkatkan untuk mengurangi konsumsi pupuk anorganik. Salah satu bahan organik yang ketersediaannya melimpah, mudah diperoleh dan terjaga kontinuitasnya adalah kotoran sapi yang dapat diolah menjadi biogas. Salah satu limbah biogas adalah slurry padat yang masih mengandung nutrisi atau zat hara untuk tanaman tetapi pemanfaatannya belum optimal. Melalui pemanfaatan teknologi, limbah biogas dapat dimanfaatkan menjadi produk yang mempunyai nilai tambah, salah satunya menjadi pelet… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
1
0
6

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
6
1

Relationship

1
6

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(9 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
6
Order By: Relevance
“…Variabel keterampilan pengomposan terdiri dari kemampuan kepala rumah tangga dalam melakukan pengomposan dengan melakukan tahapan pengomposan, kepala dan anggota keluarga memiliki pengusaan teknologi olah sampah, kepala dan anggota rumah tangga memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam pemilahan sampah untuk pengomposan sampah (Jannah, 2020), kepala dan anggota rumah tangga memiliki keterampilan dalam menggunakan mikroorganisme lokal untuk pengomposan sampah, kepala dan anggota rumah tangga telah mampu memperbanyak mikroorganisme lokal untuk pengomposan sampah (Widyowanti et al, 2022), kepala dan anggota rumah tangga telah mampu menghasilkan mikroorganisme lokal untuk pengomposan sampah secara mandiri, terdapatnya pembuatan rumah kompos atau kantong pengomposan dan rumah tangga sudah memiliki lahan untuk kegiatan hidroponik.…”
Section: Pemerintahunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Variabel keterampilan pengomposan terdiri dari kemampuan kepala rumah tangga dalam melakukan pengomposan dengan melakukan tahapan pengomposan, kepala dan anggota keluarga memiliki pengusaan teknologi olah sampah, kepala dan anggota rumah tangga memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam pemilahan sampah untuk pengomposan sampah (Jannah, 2020), kepala dan anggota rumah tangga memiliki keterampilan dalam menggunakan mikroorganisme lokal untuk pengomposan sampah, kepala dan anggota rumah tangga telah mampu memperbanyak mikroorganisme lokal untuk pengomposan sampah (Widyowanti et al, 2022), kepala dan anggota rumah tangga telah mampu menghasilkan mikroorganisme lokal untuk pengomposan sampah secara mandiri, terdapatnya pembuatan rumah kompos atau kantong pengomposan dan rumah tangga sudah memiliki lahan untuk kegiatan hidroponik.…”
Section: Pemerintahunclassified
“…Keterampilan warga dalam menggunakan mikroorganisme untuk membantu pengomposan, memperbanyak mikroorganisme ataupun memproduksi sendiri mol (mikroorganisme lokal) masih sangat kurang (skala likert dibawah 2). Hal ini sejalan dengan temuan Widyowanti et al, (2022). Pengetahuan akan penggunaan teknologi hayati belum dikuasai oleh warga, minimnya pengetahuan akan mikroorganisme lokal berdampak pada pengelolaan sampah.…”
Section: Pemerintahunclassified
“…Bagan alir tahapan-tahapan kegiatan C. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tahap Persiapan Kegiatan PKM dimulai dengan melakukan survei ke lokasi rencana kegiatan Widyowanti (2022) untuk bertemu dengan dewan guru, santri dan pengurus yayasan di pondok pesantren Al Fatah, Pondok Pesantren Nurul Huda dan pondok pesantren Al-islah. Kecamatan Natar dipilih karena kecamatan ini memiliki jumlah pondok pesantren paling banyak di Kabupaten Lampung Selatan.…”
Section: B Metode Pelaksanaanunclassified
“…Salah satu upaya mengurangi tingkat pencemaran lingkungan dilakukan dengan memanfaatkan kembali sisa sampah organik yang berupa buah dan sayur menjadi suatu produk yang bernilai ekonomis. Sampah organik sisa buah dan sayur dapat dimanfaatkan untuk bahan dasar pembuatan produk, seperti kompos (Widyowanti et al, 2022) dan eco-enzyme (Nurhamidah et al, 2021;Septiani et al, 2021). Pembuatan sampah sisa buah dan sayur menjadi eco-enzyme menjadi alternatif penyelesaian masalah dalam meminimalkan sampah organik.…”
Section: Pendahuluanunclassified