Pengaruh cekaman kekeringan akibat perubahan iklim memerlukan suatu upaya untuk menjaga ketahanan tanaman dengan cara pemberian pupuk silika (Si) yang dikombinasikan dengan pupuk NPK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk NPK dan pupuk silika terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2019 sampai dengan Mei 2020, bertempat di desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta dan Laboratorium Sentral, Institut Pertanian Stiper, Yogyakarta. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (Completely Randomized Design). Faktor pertama adalah pupuk NPK (16-16-16) yang terdiri dari tiga aras yaitu, tanpa pupuk NPK, pupuk NPK (2,5 g/bibit), pupuk NPK (5 g/bibit). Faktor kedua adalah pupuk silika (SiO2) yang terdiri dari empat aras yaitu, tanpa pupuk silika, pupuk silika 5% (10 ml/bibit), dan pupuk silika 10% (20 ml/bibit), pupuk silika 15% (30 ml/bibit). Setiap perlakuan dilakukan 5 kali ulangan sehingga jumlah bibit kelapa sawit keseluruhan adalah 60 bibit. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan metode Analysis of Variance (Anova) pada jenjang nyata 5% dan untuk mengetahui beda nyata antar perlakuan diuji dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada jenjang nyata 5%. Hasil penelitian menunjukan tidak adanya interaksi nyata antara pupuk NPK dan pupuk silika terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit. Pemberian pupuk NPK dengan berbagai dosis dan pupuk silika dengan berbagai konsentrasi memberikan pengaruh yang sama terhadap seluruh parameter yang diamati, akan tetapi dosis 2,5 g/bibit dan konsentrasi 10% memberikan nilai rata-rata tertinggi hampir di semua parameter pengamatan. Kata kunci: Bibit kelapa sawit, pembibitan utama, pupuk NPK, dan pupuk silika
Ketersediaan tanah subur sebagai media tanam di pembibitan kelapa sawit semakin terbatas. Pemberian pupuk organik maupun anorganik pada media tanam untuk meningkatkan kandungan unsur hara sangat dibutuhkan oleh tanaman. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursery dengan pemberian pupuk organik cair kulit pisang dan pupuk NPK. Penelitian dilaksanakan di Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan faktorial (dua faktor) yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap. Faktor I adalah konsentrasi pupuk organik cair (POC) kulit pisang yang terdiri dari 4 aras yaitu: K0 = 0%, K1 = 10%, K2 = 20%, dan K3 = 30%. Faktor II adalah dosis pupuk NPK yang terdiri dari 4 aras yaitu: D0 = 0g/polibag, D1 = 1,25g/polibag, D2 = 2,5g/polibag, dan D3 = 3,75g/polibag. Data hasil pengamatan dianalisis dengan analysis of variance (ANOVA) dan Duncan's Multiple Range Test (DMRT) pada jenjang nyata 5%. Hasil penelitian memperlihatkan terjadi interaksi nyata antara pemberian POC kulit pisang dan NPK terhadap parameter tinggi tanaman, diameter batang, berat segar tajuk, berat kering akar. Kombinasi perlakuan terbaik adalah konsentrasi POC kulit pisang 10% dan dosis pupuk NPK 1.25 g/tanaman.Kata kunci : Bibit kelapa sawit, NPK, pre nursery, POC kulit pisang.
Penggunaan pupuk organik perlu ditingkatkan untuk mengurangi konsumsi pupuk anorganik. Salah satu bahan organik yang ketersediaannya melimpah, mudah diperoleh dan terjaga kontinuitasnya adalah kotoran sapi yang dapat diolah menjadi biogas. Salah satu limbah biogas adalah slurry padat yang masih mengandung nutrisi atau zat hara untuk tanaman tetapi pemanfaatannya belum optimal. Melalui pemanfaatan teknologi, limbah biogas dapat dimanfaatkan menjadi produk yang mempunyai nilai tambah, salah satunya menjadi pelet pupuk organik. Tujuan dari program pengabdian adalah: (1) melakukan sosialisasi, memberikan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat khususnya Kelompok Tani Ternak Bulu Andini tentang pembuatan pupuk pelet organik dari limbah biogas. (2) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat khususnya Kelompok Tani Ternak Bulu Andini untuk mengaplikasikan pelet pupuk organik dari limbah biogas dalam pembibitan beberapa tanaman perkebunan, yaitu kopi, kakao, dan pala. Metode kegiatan yang dilakukan antara lain: survey, pelatihan in class, praktik, dan pendampingan. Pengabdian masyarakat ini menghasilkan peningkatan pengetahuan kelompok ternak untuk meningkatkan nilai tambah slurry biogas melalui transfer ilmu pengolahan pelet pupuk yang dapat diaplikasikan pada tanaman perkebunan. Program pengabdian ini juga mampu memberikan peningkatan kemampuan kepada masyarakat mengenai pemberian pupuk pelet ke tanaman perkebunan dengan teknis aplikasi yang tepat.
Tanaman tomat dapat menghasilkan buah sangat tergantung pada interaksi antara faktor genetik tanaman dan kondisi lingkunganya. Faktor yang dapat menyebabkan produksi tomat masih rendah adalah menggunakan benih varietas tidak unggul, penggunaan pupuk yang belum optimal dan macam media tanam yang belum tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan hasil produksi tanaman tomat dengan perlakuan kombinasi pupuk tunggal dan media tanam. Penelitian telah dilaksanakan di kebun KP-2 INSTIPER pada bulan Februari sampai Juli 2020 dengan menggunakan metode percobaan rancangan faktorial yang disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL). Faktor pertama adalah kombinasi pupuk tunggal yang terdiri dari empat aras yaitu P0 = Urea : TSP : KCL (2 : 2 : 2) g/tanaman (kontrol), P1= Urea : TSP : KCL (3 : 1.5 : 1.5) g/tanaman, P2= Urea : TSP : KCL (1.5 : 3 : 1.5) g/tanaman, P3= Urea : TSP : KCL (1.5 : 1.5 : 3) g/tanaman. Faktor kedua yaitu macam media tanam yang terdiri dari empat aras yaitu M0 : Tanah (kontrol), M1 : Tanah + Pupuk Kandang, M2 : Tanah + Arang Sekam, M3 : Tanah + Pupuk Kandang + Arang Sekam. Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi nyata antara perlakuan kombinasi pupuk tunggal dan media tanam terhadap semua variabel yang diamati. Perlakuan kombinasi pupuk tunggal memberikan pengaruh yang sama pada semua variabel penelitian. Macam media tanam memberikan pengaruh berbeda pada variabel tinggi tanaman, diameter batang, klorofil daun, umur berbunga, jumlah buah per tanaman, total bobot buah per tanaman, berat basah tajuk, berat kering tajuk, dan berat basah akar. Perlakuan media tanam terbaik adalah M3 yaitu tanah, pupuk kandang dan arang sekam. Kata kunci: tomat; varietas fortuna; kombinasi pupuk tunggal; media tanam
Varietas kelapa sawit yang umumnya ditanam sangat beragam dan tidak semua toleran terhadap kondisi cekaman kekeringan. Aplikasi silika pada tanaman yang tercekam kekeringan dapat meningkatkan efisiensi penggunan air. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk nano silika terhadap pertumbuhan beberapa varietas bibit kelapa sawit di pre-nursery pada kondisi cekaman kekeringan. Pelaksanaan penelitian pada bulan April -Juli 2021, bertempat di kebun Pendidikan dan Penelitian (KP2) Maguwoharjo Institut Pertanian Stiper Yogyakarta dan Laboratorium Sentral INSTIPER Yogyakarta. Penelitian ini adalah percobaan faktorial dengan dua faktor yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (Completely Randomized Design). Faktor satu adalah dosis pupuk nano silika yang terdiri dari empat aras yaitu: 0 ml/bibit (kontrol), 5 m/bibit, 10 ml/bibit, dan 15 ml/bibit. Faktor dua adalah beberapa varietas bibit kelapa sawit yang terdiri dari tiga aras yaitu: varietas DxP SAIN 2, varietas DxP SAIN 3, dan varietas DxP SAIN 4. Untuk setiap kombinasi perlakuan terdapat 4 ulangan. Data hasil penelitian yang diperoleh dianalisis menggunakan metode Analysis of Variance (Anova) dan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan diuji lanjut dengan uji Duncan's Multiple Range Test (DMRT), keduanya menggunakan jenjang nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada interaksi nyata antara perlakuan pupuk nano silika dan beberapa varietas bibit kelapa sawit terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pembibitan awal. Perlakuan pupuk nano silika dengan berbagai dosis memberikan pengaruh yang sama terhadap keseluruhan parameter yang diamati pada penelitian ini, akan tetapi dosis 5 ml/bibit dan 15 ml/bibit menunjukkan nilai rata-rata tertinggi hampir di semua parameter pengamatan. Perlakuan macam varietas memberikan pengaruh berbeda pada beberapa parameter penelitian. Varietas DxP SAIN 4 merupakan varietas yang lebih tahan pada kondisi kekurangan air yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata tertinggi pada parameter tinggi tanaman, luas daun, berat segar batang dan berat kering batang Kata kunci: bibit kelapa sawit, cekaman kekeringan, pupuk nano silika, varietas.
The application of organic fertilizers in eggplant cultivation can reduce the use of chemical fertilizers which can damage the soil in long term. The maturity of organic fertilizer to be ready for application is highly dependent on the length of the decomposition process. This study aims to determine the effect of decomposition time and dosage of goat manure on the growth and yield of eggplant plants. The research was conducted from April to June 2022 in Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. This study used a factorial experiment method arranged in a completely randomized design consisting of two factors. Factor I is decomposition time consisting of 3 levels, namely: 1 month (W1); 1.5 months (W2); 2 months (W3). Factor II is the dosage of goat manure consisting of 3 levels, namely, 100 g (D1), 200 g (D2), 300 g (D3). Each treatment was repeated 6 times. Data from the study were analyzed using variance analysis and continued with DMRT test at 5% significant level. The results showed no significant interaction between the treatment of decomposition time and dosage of goat manure on all parameters. Each treatment gave a different effect on the growth and yield of eggplant plants. The best decomposition time on the parameters of leaf area is 2 months, stem diameter is 1.5 months, and root length is 1 month. The best dosage of goat manure on leaf area parameter is 200 g, while on the number of leaves and number of flowers parameter is 300 g.
Anggrek merupakan tanaman hias yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan banyak dibudidayakan dalam skala besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fenologi bunga dan uji reseptivitas stigma serta morfologi polen anggrek Kalajengking (Arachnis flosaeris). Adapun yang menjadi latar belakang penelitian ini adalah sebagai salah satu upaya untuk mengetahui waktu persilangan atau penyerbukan yang tepat bagi tanaman anggrek Kalajengking. Penelitian ini dilakukan di KP2 Institut Pertanian STIPER Yogyakarta, Maguwoharjo, Kabupaten Sleman. Penelitian ini menggunakan metode percobaan yang disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL) satu faktor yaitu fase stadium bunga dari mulai anthesis hingga gugur (hari) dengan unit percobaan sebanyak 20 tanaman. Data yang diperoleh selama pengamatan berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif disajikan dalam bentuk deskriptif komparatif dengan foto untuk menunjukkan hasil pengamatan fenologi bunga berdasarkan tingkat kesegaran bunga. Data kuantitatif dari parameter jumlah gelembung oksigen pada stigma reseptif dan jumlah morfologi polen dianalisis dengan menggunakan Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bunga anggrek Kalajengking yang telah anthesis dapat bertahan selama rentang waktu 21 hari setelah itu apabila bunga tidak mengalami penyerbukan maka akan layu, mengering dan gugur. Waktu bertahannya bunga berlangsung cukup lama, sehingga tahap optimal reseptivitas stigma anggrek Kalajengking terjadi pada saat bunga di stadium H+12 setelah anthesis. Dari data hasil penelitian didapatkan unit morfologi polen amorf lebih banyak dibandingkan dengan unit morfologi polen tetramorf.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.