2015
DOI: 10.29244/agrob.3.1.105-109
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Penanganan Budidaya Kentang (Solanum tuberosum L.) di Bandung, Jawa Barat

Abstract: Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari aspek pengelolaan budi daya komoditas kentang. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada tanggal 14 Februari sampai dengan 14 Juni 2011. Aspek khusus yang diamati adalah pengaruh pembumbunan awal terhadap pertumbuhan tanaman kentang. Perlakuan yang dilakukan adalah ketinggian pembumbunan pada 10 cm, 15 cm, 20 cm dan variabel yang diamati adalah persentase pertumbuhan bibit, tinggi tanaman, jumlah stolon per batang dan bobot umbi saat panen. Hasil a… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Pada lokasi penanaman dengan suhu lingkungan siang/malam: 30 °C/24 °C, tanaman kentang menjadi lebih tinggi akan tetapi jumlah umbi lebih sedikit dan ukuran umbi lebih kecil dibandingkan dengan tanaman kentang yang ditanaman pada suhu lingkungan siang/malam: 19 °C/12 °C (Pantouw et al, 2022). Utami et al (2015) menyatakan bahwa curah hujan yang tinggi mengakibatkan keadaan tanah menjadi lembab sehingga tanaman menjadi layu dan saat panen banyak umbi yang busuk.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Pada lokasi penanaman dengan suhu lingkungan siang/malam: 30 °C/24 °C, tanaman kentang menjadi lebih tinggi akan tetapi jumlah umbi lebih sedikit dan ukuran umbi lebih kecil dibandingkan dengan tanaman kentang yang ditanaman pada suhu lingkungan siang/malam: 19 °C/12 °C (Pantouw et al, 2022). Utami et al (2015) menyatakan bahwa curah hujan yang tinggi mengakibatkan keadaan tanah menjadi lembab sehingga tanaman menjadi layu dan saat panen banyak umbi yang busuk.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Sementara itu, genotipe AR08 menghasilkan jumlah umbi paling sedikit dan tidak berbeda nyata dengan genotipe Merah Proyek. Menurut Utami et al (2015), jumlah umbi mempengaruhi hasil panen karena umbi yang banyak cenderung memiliki bobot yang lebih besar. Meskipun demikian, ukuran umbi juga mempengaruhi bobot umbi, sehingga varietas yangmenghasilkan umbi kecil dapat memiliki bobot rendah dan harga jual yang rendah pula.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan tingginya serangan penyakit karena mendukung perkembangan dan penyebaran penyakit. (Utami et al, 2015;Zulkarnain et al, 2017). Genotipe kentang IPB rata-rata dipanen pada umur 90-98 HST kecuali PKHT-2019-011 yang dipanen lebih cepat pada 69 HST karena terinfeksi penyakit layu fusarium akibat intensitas hujan yang relatif tinggi.…”
Section: Panen Dan Hasil Panenunclassified