Tanaman kedelai menunjukkan penampilan yang rendah jika ditanam saat musim kemarau. Penanaman saat musim hujan dapat mengatasi masalah terbatasnya ketersediaan air. Penelitian bertujuan mengkaji respons kedelai terhadap musim hujan di lahan kering masam. Penelitian dilaksanakan Desa Timbangan, Ogan Ilir, Sumsel sejak Oktober 2020 sampai Januari 2021. Benih kedelai berasal dari varietas wilis yang berumur satu bulan. Penelitian disusun menggunakan metode noneksperimental. Ada lima petak tanam yang dipersiapkan dengan masing-masing ukuran (4 m x 2.5 m), jarak tanam 40 cm x 20 cm, dan ada enam baris tanam. Setiap petak tanam diberi dolomit dosis 2 ton ha-1,pupuk kandang ayam 10 ton ha-1, dan Urea (50 kg ha-1), SP 36 (100 kg ha-1), dan KCl (50 kg ha-1). Pengambilan sampel secara sengaja. Peubah yang diukur yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, jumlah polong isi, berat biji per tanaman, bobot kering untuk polong, batang-cabang, daun, dan akar. Hasil penelitian menunjukan kedelai varietas Wilis mempunyai tinggi (68.5±5.45 cm) dan berat 100 biji per tanaman (13.19±3.27 g) yang melebihi rata-rata deskripsi. Persentase distribusi bobot kering organ vegetative (41.92%) dan organ generative (58.08%). Pengujian regresi-korelasi menunjukan bobot kering akar berkorelasi positif yang signifikan terhadap bobot kering batang dan cabang, bobot kering daun dan bobot kering polong.