2017
DOI: 10.17509/invotec.v6i2.6089
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pemetaan SMK Di Jawa Barat, Bangka Belitung dan Kalimantan Tengah

Abstract: Abstrak: Sejak tahun 2005 Direktorat PSMK telah mencanangkan program nasional pengembangan SMK secara besar-besaran dengan skenario penambahan jumlah siswa SMK dan pengurang jumlah siswa SMA atau dikenal dengan skema 70:30. Pertimbangan fundamental nya adalah mengurangi tingkat pengangguran di level lulusan SMA akibat tidak dapat meneruskan studi ke jenjang lebih tinggi. Sedangkan memperluas pendidikan SMK diharapkan daya serap lapangan kerja di industri semakin besar. Implikasi dari program nasional di atas a… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
1
0
1

Year Published

2018
2018
2021
2021

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
1
Order By: Relevance
“…Saat ini, perkembangan pendidikan tingkat menengah di Indonesia sedang difokuskan untuk menambah jumlah siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) [1] . Metode yang dilakukan adalah dengan meningkatkan jumlah SMK yang tersedia dan juga meningkatkan kualitas pendidikan di SMK agar para lulusan mempunyai kualitas lebih atau daya saing sehingga dapat langsung terserap oleh industri [2] .…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Saat ini, perkembangan pendidikan tingkat menengah di Indonesia sedang difokuskan untuk menambah jumlah siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) [1] . Metode yang dilakukan adalah dengan meningkatkan jumlah SMK yang tersedia dan juga meningkatkan kualitas pendidikan di SMK agar para lulusan mempunyai kualitas lebih atau daya saing sehingga dapat langsung terserap oleh industri [2] .…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…The current trend of vocational education development is still done based on the public interest according to the skill competencies of the current trend and it is not looking at the region potential advantages. Research conducted by Munadi [13] to see the dominant skill competencies associated with the region's superior potentials in three regions i.e Yogyakarta, South Kalimantan and East Kalimantan result finding of the number of skill competency held by vocational education in Yogyakarta, as much as 458 skills competence, South Kalimantan as much as 198 skills competence and East Kalimantan as much as 301 skills competency. The dominant skills competence in Yogyakarta are automotive engineering, computer and network engineering, accounting, multimedia, sales, fashion, and office administration.…”
Section: Refferal Vocational Education and Region Potentialmentioning
confidence: 99%