Keywords: social capital, demand, food, farm household, food securityAbstrak: Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi permintaan pangan rumahtangga tani di Provinsi Riau dan bagaimana kaitan modal sosial berbengaruh di dalamnya. Penelitian ini dilakukan pada empat kabupaten dengan karakteristik berbeda yang ada di Provinsi Riau, kabupaten Indragiri Hilir dan Rokan Hilir sebagai representasi daerah dengan aktivitas pertanian yang tinggi, sedangkan Kabupaten Kampar dan Rokan Hulu mewakili daerah dengan aktivitas pertanian sedang. Survei dalam penelitian ini dilakukan dalam dua periode, dimana tahun 2013 pada Kabupaten Kampar dan Indragiri Hilir sebanyak 114 sampel, dan tahun 2014 di Kabupaten Rokan Hulu dan Rokan Hilir sebanyak 96 sampel, sehingga total berjumlah 210 sampel rumahtangga tani. Metode pengambilan sampel dilakukan secara acak. Analisis permintaan pangan rumahtangga tani menggunakan model rumahtangga tani itu sendiri dengan alat analisis Ordinary Least Sguare (OLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel, usia kepala rumahtangga, tingkat pendidikan, jumlah anggota rumahtangga, pendapatan rumahtangga dan modal sosial memberikan pengaruh signifikan terhadap konsumsi dan permintaan pangan rumahtangga, adapun variabel harga-harga seperti harga beras, harga ubi, harga telur, harga daging ayam, harga ikan dan harga minyak goreng menunjukkan koefisien negatif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap permintaan pangan rumahtangga tani. Lebih lanjut, modal sosial yang ada di masyarakat yang tersusun 4 (empat) aspek, yakni kepercayaan, jaringan sosial dalam struktur dukungan, norma dan nilai, dan tingkat partisipasi dalam organisasi berkontribusi positif terhadap ketahanan pangan rumahtangga tani. Untuk itu masyarakat perlu membangun modal sosial yang tinggi, kerjasama dan saling membantu, khususnya terhadap lingkungannya yang kesulitan memperoleh pangan.