2019
DOI: 10.37014/jumantara.v10i1.22
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Naskah Pandita Nursaleh: Dialog Mistik Pendeta dan Mursyid

Abstract: Artikel ini mengkaji naskah sastra suluk yang didapatkan dari salah satu masyarakat di Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang. Naskah yang dimaksud berjudul Naskah Pandita Nursaleh. Dalam meneliti naskah ini digunakan metode kajian filologi yang terfokus pada kritik naskah (kodikologi). Kritik naskah terhadap naskah ini meliputi inventarisasi naskah, deskripsi naskah, klarifikasi naskah, penelusuran silsilah naskah atau stema, dan penentuan naskah edisi. Dalam mengungkap isi naskah digunakan metode peneliti… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2021
2021
2022
2022

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…Some future policies are presented in the report's seven main issues. Although these concepts are only helpful in Indonesia, many other developing and industrialized countries have similar problems, and therefore the ideas may be helpful elsewhere (Nasrullah et al, 2019).…”
Section: Evidence From Expert's Relevancy Of History and Civilizationmentioning
confidence: 99%
“…Some future policies are presented in the report's seven main issues. Although these concepts are only helpful in Indonesia, many other developing and industrialized countries have similar problems, and therefore the ideas may be helpful elsewhere (Nasrullah et al, 2019).…”
Section: Evidence From Expert's Relevancy Of History and Civilizationmentioning
confidence: 99%
“…(Sayyi, 2017) Peningkatan pembangunan yang sangat canggih sebagai hasil dari ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), apabila tidak dikendalikan oleh iman dan takwa (imtak), maka selain akan mengancam timbulnya kehancuran iptek itu sendiri, juga akan mengancam kehancuran umat manusia. (Nasrullah et al, 2019) (Mustofa, 2009) Manfaat bertarekat menurut imam al-Qusairi antara lain akan terpeliharanya hati dari perbuatan dosa, menumbuhkan rasa malu, senantiasa hati-hati dalam segala ucapan dan perbuatan, tidak mudah putus asa apapun nasib yang menimpanya, dan menjadi hamba yang mukhlis sebagaimana diisyaratkan dalam QS. Yusuf ayat 24.…”
unclassified
“…Dalam beramal dengan metode yang benar inilah, setiap pengamal tarekat naqsyabandiyah khalidiyah sebagaimana halnya pengamal-pengamal tarekat lainya, wajib memerlukan seorang syekh mursyid dalam arti yang sesungguhnya (memenuhi kriteria mursyid) sebagai pembimbing ruhani dari syekh-syekh mursyid sebelumnya, dan begitulah seterusnya sambung bersambung hingga sampai kepada Rasulullah SAW, dimana beliau juga menerima bimbingan tersebut dari Jibril a.s. yang menurunkan silsilah atau mengijazahkan peramalan kepada muridnya dengan status yang sah. (Nasrullah et al, 2019) Selain beribadah wajib dan sunnah sebagaimana ketentuan syari'at, jama'ah dalam suluk senantiasa melakukan peramalan utama, berupa dzikrullah. Amalan dzikrullah yang dilakukan oleh murid, berdasarkan ketetapan atau ajaran syekh mursyid kepadanya.…”
unclassified