ABSTRAKPola pikir zaman sekarang yang menuntut segala sesuatu menjadi serba cepat dan instan sering kali terbawa oleh siswa di sekolah. Ketika mengerjakan soal, siswa akan merasa puas ketika mereka sudah menemukan jawabannya. Entah jawabannya benar atau tidak, sangat jarang ditemui siswa yang kembali mengecek pekerjaan mereka. Di dalam proses pembelajaran pun, siswa dinilai kurang mampu dalam menganalisa kelemahan dan kelebihan yang dimilikinya untuk dapat memaksimalkan proses belajar. Mengerjakan seadanya yang penting selesai seringkali menjadi slogan para siswa saat ini. Padahal kemampuan menganalisa kelemahan maupun kelebihan yang dimiliki adalah kemampuan yang penting, khususnya dalam belajar matematika. Kesadaran akan kelebihan dan kekurangan ini dinamakan kesadaran metakognisi. Dalam belajar matematika keterampilan ini perlu dikembangkan. Untuk itu artikel ini akan membahas mengenai pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan keterampilan metakognitif.
Kata kunci: Keterampilan Metakognitif, Pembelajaran Matematika
ABSTRACTToday's mindset that demands everything to be fast-paced and instant is often carried away by students at school. When working on a problem, students will feel satisfied when they have found the answer. Whether the answer is true or not, very rarely encountered students who re-check their work. In the learning process, students are considered less able in analyzing the weaknesses and advantages they have to be able to maximize the learning process. The crucial work done is often the slogan of today's students. Though the ability to analyze the weaknesses and advantages possessed is an important ability, especially in learning mathematics. This awareness of the advantages and disadvantages is called metacognition awareness. In learning mathematics this skill needs to be developed. For this article will discuss about mathematics learning using metacognitive skills approach.