LEVEL OF CRABLET PRODUCTION IN MANGROVE CRAB Scylla paramamosain WITH FEEDING ENRICHMENT USING HUFA AND VITAMIN C ON LARVAE STAGES

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian adalah untuk mendapatkan bahan pengayaan yang terbaik untuk rotifera dan nauplius Artemia yang digunakan sebagai pakan larva kepiting bakau, S. paramamosain, juga untuk mengetahui peningkatan rasio DHA/EPA dan kandungan vitamin C setelah pengayaan. Empat perlakuan diuji: (a) larva setiap dua hari diberi pakan rotifera dan nauplius Artemia yang diperkaya dengan HUFA dan vitamin C juga ditambahkan probiotik RICA-1 sebanyak 2 mg/L; (b) larva setiap dua hari diberi pakan rotifera dan nauplius Artemia yang diperkaya dengan HUFA dan vitamin C; (c) larva setiap dua hari diberi pakan rotifera dan nauplius Artemia hanya diperkaya dengan vitamin C; dan (d) larva setiap tiga hari diberi pakan rotifera dan nauplius Artemia hanya diperkaya dengan vitamin C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi krablet tertinggi diperoleh pada perlakuan A (177,5 +17,6ekor./bak) diikuti oleh perlakuan B (160+14,1ekor/bak) dan keduanya menunjukkan perbedaan yang tidak nyata (P>0,05), kemudian disusul oleh perlakuan C (136 +5,6 ind./bak) dan yang terendah adalah di perlakuan D (106 + 8,5 ind./bak), keduanya menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05) dengan perlakuan A. Rasio DHA/EPA meningkat lebih tinggi sebanyak 69,23% pada rotifera yang diperkaya dengan HUFA dan pada nauplius Artemia hanya meningkat sebanyak 28,72%. Peningkatan kandungan vitamin C lebih tinggi sebanyak 50,56% pada rotifera yang diperkaya dengan vitamin C, sedangkan pada nauplius Artemia hanya meningkat sebanyak 35,56%.

THE EFFECTS OF AN ARTIFICIAL COMMERCIAL FEED SUPPLEMENTATION ON LARVAL REARING AND CRABLET PRODUCTION OF MUD CRAB Scylla tranquebarica

“…The HUFA enrichments of rotifer and Artemia nauplii used dosages of 20 mg/L and 200 mg/L, respectively. Artemia nauplii were enriched with Nannochloropsis sp at a density 636x10 4 cell/mL (Gunarto & Herlinah, 2015). The microbound commercial feed sized <100 microns (protein 52%, fat 14.5%, fiber 3% and water content 10%) was supplemented to the larvae from zoea-3 to megalopa stage at different dosages namely: A).…”

“…The low contents of DHA and EPA in rotifer and Artemia are thought to be the cause of the low vitality of the larvae (Watanabe et al, 1983). Therefore, the enrichment of rotifer and Artemia nauplii with DHA and EPA is expected to improve larvae vitality (Hamasaki et al, 2002;Truong et al, 2007b;Gunarto & Herlinah, 2015).…”

“…Based on the physical and physiological development of mud crab larvae, some evidence suggest that larvae at zoea-3 stage can accept artificial feed for their diets. The authors' earlier research on mud crab larvae rearing, only rotifer and Artemia nauplii enriched using HUFA (highly unsaturated fatty acid) were fed to the mud crab larvae without supplementation of artificial feed (Gunarto & Herlinah, 2015;Gunarto et al, 2016). However, Holme (2008) conducted a study where an artificial feed (microbound feed size <100 microns) was supplemented to provide an essential nutrition needed by larvae for their growth and development.…”

Determining the doses of probiotics for application in Scylla tranquebarica (Fabricius 1798) larvae to produce crablet

“…In the Asia Pacific region, mud crab (Scylla spp.) has great economic value and becomes a potential candidate for cultured biota in brackish water ponds due to its high growth rate (Gunarto & Herlinah, 2015;Gunarto et al, 2020;Talib et al, 2017). Thus, it is necessary to produce mass mud crab seeds continuously to fulfill the needs of the crab seeds.…”