2019
DOI: 10.15578/jpbkp.v14i2.611
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kontaminasi Logam Berat (HG, PB, dan CD) dan Batas Aman Konsumsi Kerang Hijau (Perna virdis) dari Perairan Teluk Jakarta di Musim Penghujan

Abstract: ABSTRAKCemaran logam berat dapat terakumulasi pada air laut, sedimen dan biota laut yang hidup di dalamnya. Biota laut seperti kerang hijau (Perna viridis) yang tercemar logam berat melebihi ambang batas yang diijinkan akan membahayakan kesehatan apabila dikonsumsi oleh manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan logam berat pada air, sedimen dan kerang hijau (P. viridis) di Teluk Jakarta. Pengambilan sampel dilakukan pada tiga sentra lokasi budidaya kerang hijau di Teluk Jakarta yaitu Cilinci… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
4
0
17

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
9

Relationship

1
8

Authors

Journals

citations
Cited by 15 publications
(21 citation statements)
references
References 11 publications
0
4
0
17
Order By: Relevance
“…6 Kerang merupakan filter feeder dapat mengakumulasi cemaran logam berat lebih besar dibandingkan dengan hewan air lainnya sehingga sangat berisiko terhadap kesehatan manusia yang mengonsumsinya. 7 Disamping itu biota ini mempunyai toleransi yang besar terhadap perubahan lingkungan serta mampu bertahan hidup meskipun mengakumulasi polutan logam berat sehingga biota ini digunakan sebagai bioindikator pencemaran logam berat yang terdapat di lingkungan perairan. 8…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…6 Kerang merupakan filter feeder dapat mengakumulasi cemaran logam berat lebih besar dibandingkan dengan hewan air lainnya sehingga sangat berisiko terhadap kesehatan manusia yang mengonsumsinya. 7 Disamping itu biota ini mempunyai toleransi yang besar terhadap perubahan lingkungan serta mampu bertahan hidup meskipun mengakumulasi polutan logam berat sehingga biota ini digunakan sebagai bioindikator pencemaran logam berat yang terdapat di lingkungan perairan. 8…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penentuan batas aman konsumsi (Maximum Tolerable Intake) merupakan salah satu upaya untuk menghindari dampak buruk yang dapat ditimbulkan logam berat jika masuk ke dalam tubuh (Barokah et al 2019). Hasil penelitian mengungkapkan bahwa dalam skala mingguan, hiu kejen dapat dikonsumsi lebih banyak dibandingkan dengan hiu tikus.…”
Section: Batas Aman Konsumsiunclassified
“…Akumulasi logam telah terdeteksi melebihi ambang batas yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 51/ 2004, di beberapa wilayah pesisir yang mendapat limpasan dari area padat penduduk, seperti Muara Cilincing dan Kalibaru Jakarta (Barokah, Dwiyitno, & Nugroho, 2019). Keberadaan bahan berbahaya ini dapat menurunkan tingkat keamanan pangan produk perikanan, terutama biota bentos seperti kekerangan.…”
Section: Pendahuluanunclassified