Kondisi Kehidupan Masyarakat di Tanah Batak Setelah Masuknya Belanda

Abstract

This research was conducted with the aim of knowing how the living conditions of the people, especially on the island of Samosir, after the arrival of the colonists to the Batak land. The research method used in this research is using historical methods, namely heuristics or source collection, verification or source criticism, interpretation or interpretation and historiography. Therefore, the data was collected through books and journals that discussed the living conditions of the people, especially on the island of Samosir after the arrival of the colonists to the Batak lands as well as documents in the form of pictures taken from the KITLV magazine. So, the results found from this study are, after the arrival of the colony, namely the Dutch to the Batak land specifically on the island of Samosir, the condition of the community at that time was growing, characterized by more and more types of livelihoods, people's lives also increased, beliefs or spirituality experienced changes, maronan activities (shopping/buying and selling transactions) as economic, social and so on. So, it can be concluded that the arrival of Europeans, especially the Netherlands, had a profound impact on people's lives.

Migrasi Batak Toba ke Medan Sebelum Era Otonomi: Antara Alasan Ekonomi dan Pendidikan

“…Faktor berikutnya adalah faktor antara yang menjadi penghambat terjadinya migrasi tersebut, yang dinamakan dengan rintangan antara (intervening obstacles), misalnya jarak dalam pengertian fisik dan dalam pengertian sosial-budaya. Disebutkan juga bahwa motif ekonomi penting untuk memutuskan migrasi (Tamba et al, 2022).…”

“…Dia tidak menjelaskan secara eksplisit faktor-faktor yang menyebabkan orang Batak Toba bermigrasi ke Medan. Analisis ini dilakukan dalam hubungannya dengan perubahan terhadap daerah asal mereka, interaksi dengan kelompok-kelompok lain dan juga usaha-usaha etnis Batak Toba membangun organisasi mereka di kota Medan (Haloho, 2022).…”

“…Dalam kaitan itu, (Yuniati Ningsih et al, 2022) menyatakan bahwa pendidikan dalam masyarakat Tapanuli Utara merupakan faktor utama dinamika sosial, bukan merupakan akibat dari perubahan ekonomi. Demikian juga Tamba et al, (2022) tidak setuju dengan pendapat yang menyatakan bahwa pendidikan modern merupakan akibat dari perubahan ekonomi tetapi justru sebaliknya. Dengan berpendidikan, terbuka kesempatan yang lebih besar untuk meraih cita-citanya.…”