Informasi tentang COVID-19 menjadi urgensi bagi setiap individu pada masa pandemi. Sayangnya tidak semua informasi disampaikan dengan strategi komunikasi yang tepat, sehingga menimbulkan dampak yang tidak diinginkan seperti ketakutan dan kemarahan. Pace, Paterson, dan Burnett mengatakan, strategi komunikasi memiliki tiga tujuan utama. Tulisan ini didasari oleh pendekatan kualitatif dan menggunakan analisis isi. Tulisan ini berusaha untuk menggali dan mendeskripsikan strategi komunikasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Salatiga dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di Salatiga. Hasil dari tulisan ini adalah pertama, strategi komunikasi yang digunakan dalam menyampaikan informasi tentang COVID-19 adalah dengan menggunakan video, poster, dan lain-lain. Kedua, strategi komunikasi yang digunakan ini membawa dampak pada perubahan secara afektif, kognitif, dan perilaku. Ketiga, strategi komunikasi ini dapat dibuat dalam suatu model strategi komunikasi yang menekankan pada kredibilitas sumber, kejelasan isi serta media yang menarik. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Salatiga dalam upaya untuk mencegah penyebaran COVID-19 di Salatiga belum membangun tingkat kesadaran yang penuh dari masyarakat, salah satunya disebabkan oleh kurang meratanya informasi yang disampaikan ke masyarakat Salatiga. Dengan begitu, strategi komunikasi Pemerintah Kota Salatiga masih dapat ditingkatkan lagi agar dapat menjadi suatu strategi komunikasi yang efektif.