Diabetes Mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin atau kerja insulin. Prevalensi DM terus meningkat, di Indonesia merupakan negara yang menempati peringkat ke-6 di dunia yang menyebabkan kematian bagi penderitanya sehingga diperlukan terapi pengobatan herbal salah satunya yaitu daun labu kuning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui golongan senyawa yang terkandung dalam ekstrak etanol daun labu kuning (Cucurbita moschata) dan untuk mengetahui ekstrak etanol daun labu kuning (Cucurbita moschata) dapat memberikan aktivitas sebagai antidiabetes pada mencit (Mus musculus). Pada penelitian ini metode ekstraksi yang digunakan yaitu maserasi dengan pelarut etanol 96%. Setelah itu dilakukan identifikasi senyawa yang terkandung dalam sampel dan dilakukan pengujian kadar flavonoid total. Pengujian efek antidiabetes dilakukan dengan induksi aloksan kemudian hewan uji dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif (Na.CMC), kontrol positif (glibenklamid), dan kelompok dosis 3.200 mg/kgBB, 1.600 mg/kgBB, dan 800 mg/kgBB. Analisis data dilakukan dengan menggunakan One-Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil identifikasi senyawa menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun labu kuning (Cucurbita moschata) mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin dan triterpenoid. Penentuan kadar flavonoid total ekstrak etanol daun labu kuning yaitu 1,6%. Hasil uji diabetes terhadap mencit yang diinduksi aloksan menunjukkan bahwa ekstrak dosis 3.200 mg/kgBB secara signifikan mempunyai aktivitas sebagai antidiabetes dibandingkan kontrol negatif (p < 0,05) serta tidak mempunyai perbedaan yang nyata dengan kontrol positif (p > 0,05).