2010
DOI: 10.24014/marwah.v9i1.471
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kekerasan Dalam Rumah Tangga Dan Upaya Penanggulangannya Melalui Pendekatan Institusi Lokal Dan Formal

Abstract: Many factors influence the increasing of domestic violence. They are economics, cultural, the limitation of society knowledge about domestic violence, and the limitation of available formal institution as the place of termination of domestic violence cases. The limitation of the formal institution can be understood, because it relates to the formal problem which is arranged by state, so that, the formal institution cannot be expected fully becomes a place of overcoming it. Considering the cases of domestic vio… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2019
2019
2023
2023

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(3 citation statements)
references
References 1 publication
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…Di selesaikan dengan kesepakatan-kesepakatan yang mengikat secara sosial. Menurut Hanani (2012) penyelesaian melalui lokalitas seperti demikian mimiliki imlikasi secara langsung atau tidak langsung lahirnya keterlibatan sosial dalam mengawasi prilaku manusia dan lahirnya kesadaran bagi setiap orang untuk mengontrol tindakannya, karena dialogis atau musyawarah dilaksanakan dengan melibatakan berbagai unsur, tidak saja pihak yang bermasalah tetapi terlibat pihak keluarga dan pemangku adat di dalamnya, sehingga ada tanggungjawab bersama untuk mengawal dan mengawasi tindakan-tindakan supaya tidak lagi untuk melakukan masalah-masalahan yang bertentangan. Keterlibatan yang demikian melahirkan kekuatan sosial yang membangun efek jera supaya tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dikalangan masyarakat luas.…”
Section: Sekolah Keluarga Sekolah Temu Bersama Untuk Problem Solvingunclassified
“…Di selesaikan dengan kesepakatan-kesepakatan yang mengikat secara sosial. Menurut Hanani (2012) penyelesaian melalui lokalitas seperti demikian mimiliki imlikasi secara langsung atau tidak langsung lahirnya keterlibatan sosial dalam mengawasi prilaku manusia dan lahirnya kesadaran bagi setiap orang untuk mengontrol tindakannya, karena dialogis atau musyawarah dilaksanakan dengan melibatakan berbagai unsur, tidak saja pihak yang bermasalah tetapi terlibat pihak keluarga dan pemangku adat di dalamnya, sehingga ada tanggungjawab bersama untuk mengawal dan mengawasi tindakan-tindakan supaya tidak lagi untuk melakukan masalah-masalahan yang bertentangan. Keterlibatan yang demikian melahirkan kekuatan sosial yang membangun efek jera supaya tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dikalangan masyarakat luas.…”
Section: Sekolah Keluarga Sekolah Temu Bersama Untuk Problem Solvingunclassified
“…Kasus KDRT masih dianggap sebagai kasus domestik yang tidak mangkus dipublikasikan. Hal ini menjadi salah satu penyebab tidak tersentuhnya penyelesaian kasus KDRT di Indonesia (Hanani, 2010).…”
Section: Faktor Kesadaran Masyarakatunclassified
“…Violence is controlling; coercion includes sexual, psychological, physical and economic actions carried out by individuals against other individuals in domestic or intimate relationships (Hasanah, 2013). The Home Affairs Select Committee (HASC) defines domestic violence as a form of physical, sexual or emotional abuse that takes place in the context of a close relationship between partners (married, cohabiting and others) or ex-spouse (Hanani, 2010;Rafikah, 2015) . Domestic violence is an attack on the physical and psychological integrity of a person so that it can harm one of the weak parties (Ramadhan, R. A., & Nurhamlin, 2018).…”
Section: Domestic Violencementioning
confidence: 99%