2019
DOI: 10.32729/edukasi.v17i2.605
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Internalisasi Nilai Moderasi Melalui Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum

Abstract: This article describes the internalization of the value of Islamic moderation through Islamic Religious Education in the general higher education. Religious moderation, including Islam, is important to be internalized, amid the diversity of Indonesian people who have the motto of Unity in Diversity, and in the midst of the development of a dynamic environment that can damage the joints of unity because of the wrong understanding. Writing from the results of research located at the Indonesian University of Educ… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

1
18
0
12

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
10

Relationship

0
10

Authors

Journals

citations
Cited by 54 publications
(53 citation statements)
references
References 9 publications
1
18
0
12
Order By: Relevance
“…Hal ini disebabkan oleh dampak penggunaan media sosial yang kurang bijak seperti doktrin agama yang tidak sesuai dengan sumber agama yang asli seperti Al-Qur'an dan Sunnah (Kosasih, 2019). Sehingga, adanya seleksi dan pemantauan dapat memberikan kepuasan sumber keberagamaan melalui substansi yang benar sesuai dengan kebutuhan (Purwanto & Fauzi, 2019;Wibisono, 2020).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Hal ini disebabkan oleh dampak penggunaan media sosial yang kurang bijak seperti doktrin agama yang tidak sesuai dengan sumber agama yang asli seperti Al-Qur'an dan Sunnah (Kosasih, 2019). Sehingga, adanya seleksi dan pemantauan dapat memberikan kepuasan sumber keberagamaan melalui substansi yang benar sesuai dengan kebutuhan (Purwanto & Fauzi, 2019;Wibisono, 2020).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…"Intellegence plus character that is the true aim of education". Kecerdasan plus karakter, itulah tujuan yang benar dari pendidikan (Majid & Andayani, 2010), karena pintar saja tidak cukup, tetapi harus pula berperilaku dan berkarakter baik (Purwanto, Qowaid, Ma'rifataini, & Fauzi, 2019). Seperti yang dikemukakan juga bahwa pendidikan memiliki tanggung jawab terhadap pembentukan karakter anak (Almerico, 2014).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Sutrisno berpandangan bahwa penguatan moderasi dalam masyarakat multikultural dilakukan dengan menjadikan lembaga pendidikan sebagai pusat moderasi beragama dan melakukan pendekatan sosio-religius dalam beragama dan bernegara (Sutrisno, 2019). Lembaga pendidikan sebagai pusat moderasi dapat dilakukan dengan memasukkan nilainilai moderasi dalam kurikulum, baik dalam pendidikan formal (Purwanto, Qowaid, Ma'rifataini, & Fauzi, 2019) maupun pesantren (Khotimah, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified