2021
DOI: 10.21107/infestasi.v17i1.10027
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Inovasi Geomembran dan Peran Stakeholders pada Usaha Tambak Garam Rakyat

Abstract: The research objective to analyze the growth of the people's salt farming business using the geomembrane method compared to the traditional method to describe the impact of innovation on business sustainability and to explore the sustainability of the people's salt farming business from the perspective of internal stakeholders based on stakeholder theory. The research used a case study approach configurative ideographic studies as a research method. This study concludes that people's salt farming business know… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 4 publications
(9 reference statements)
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Sebagai contoh, garam yang dihasilkan dengan teknologi tradisional memiliki harga jual Rp130.000,--Rp450.000,-per ton, sedangkan yang dihasilkan dengan TUFG memiliki harga jual Rp450.000,--Rp650.000,-per ton (DISKANLA, 2015). Effendy et al (2014) dan Bullah & Rimawati (2021), mengemukan bahwa tingkat pertumbuhan usaha menggunakan TUFG lebih menguntungkan dibandingkan dengan menggunakan metode tradisional. Berdasarkan analisis kelayakan investasi produksi garam TUFG dan tradisional yang dilakukan oleh Effendy et al (2014) di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, diperoleh hasil R/C TUFG sebesar 2,5 sedangkan teknologi tradisional sebesar 2,14; indikator lainnya seperti net present value (NPV) dari usaha garam TUFG adalah Rp116.701.251,-, sedangkan dari cara tradisional Rp29.574.108,-.…”
Section: Kelayakan Usaha Tufgunclassified
“…Sebagai contoh, garam yang dihasilkan dengan teknologi tradisional memiliki harga jual Rp130.000,--Rp450.000,-per ton, sedangkan yang dihasilkan dengan TUFG memiliki harga jual Rp450.000,--Rp650.000,-per ton (DISKANLA, 2015). Effendy et al (2014) dan Bullah & Rimawati (2021), mengemukan bahwa tingkat pertumbuhan usaha menggunakan TUFG lebih menguntungkan dibandingkan dengan menggunakan metode tradisional. Berdasarkan analisis kelayakan investasi produksi garam TUFG dan tradisional yang dilakukan oleh Effendy et al (2014) di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, diperoleh hasil R/C TUFG sebesar 2,5 sedangkan teknologi tradisional sebesar 2,14; indikator lainnya seperti net present value (NPV) dari usaha garam TUFG adalah Rp116.701.251,-, sedangkan dari cara tradisional Rp29.574.108,-.…”
Section: Kelayakan Usaha Tufgunclassified