Implementasi Six Sigma dalam Pengendalian Kualitas Produk Refined Bleached Deodorized Palm Oil

Rosyidasari, Anisa; Iftadi, Irwan

doi:10.30656/intech.v6i2.2420

Cited by 4 publications

(4 citation statements)

References 1 publication

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Define merupakan tahap pertama yang bertujuan untuk mendefinisikan masalah pada proses atau produk. Dalam tahap ini dilakukan mengidentifikasi karakteristik kualitas yang terjadi pada suatu proses produksi [8]. Measure merupakan tahap kedua bertujuan untuk mengukur standar kinerja proses dalam menghasilkan produk [9].…”

Section: Metodeunclassified

Analysis Of Shoe Product Quality Control At PT XYZ

Arzaq,

Arzaq Rahmansyah,

Wulandari

2024

PELS

View full text Add to dashboard Cite

PT XYZ is a company located in East Java, Indonesia. The company is engaged in manufacturing footwear such as shoes and sandals using the latest technology, namely injection molding. As a company engaged in the field of footwear, of course PT XYZ always prioritizes quality control to ensure the quality of products that have been produced by not neglecting quality control in every production process. The daily production capacity of PT XYZ using 7 machines is 2000 - 3000 pairs of shoes for each machine and, if 7 machines then the production that can be produced in 1 day can range from 15,000 - 21,000 pairs every day. With a very high production capacity PT XYZ still controls the quality of shoes using the six sigma method.

show abstract

Section: Metodeunclassified

Analysis Of Shoe Product Quality Control At PT XYZ

Arzaq,

Arzaq Rahmansyah,

Wulandari

2024

PELS

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Dalam tahap ini bisa menggunakan histogram untuk memperjelas banyaknya cacat yang terjadi [3]. Pada fase ini, diagram pareto dikembangkan untuk menganalisis pola refleksi kritis ambang batas, dan fishbone untuk menganalisis penyebab dari pola tersebut [10]. b.…”

Section: Six Sigmaunclassified

Quality Control Analysis of Back Lock Product Using Six Sigma Method at PT Artria Widya

Saputri

Azizah

2023

motivection

View full text Add to dashboard Cite

A company intends to make the best quality of its product with the minimum number of product defects. This research was conducted to improve the quality of Back Lock products at PT Artria Widya to reduce the number of product defects produced. The Six Sigma method is a method that can improve the quality of a product, using the DMAIC approach, namely Define, Measure, Analyze, Improve, and Control. Based on the results of the research that has been done, it is known that the results of data processing obtained an average DPMO score of 160.179 with a sigma level of 5.12. At the analysis stage carried out using fishbone, there are two types of defects that most often occur, is silver and short. The proposed improvement actions are carried out using the 5W + 1H method which is expected to have zero defects. Setiap perusahaan pasti menginginkan kualitas produk yang diproduksinya terbaik dengan memiliki jumlah kecacatan produk seminimal mungkin. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk Back Lock di PT Artria Widya untuk mengurangi jumlah cacat produk yang dihasilkan. Metode Six Sigma menjadi salah satu metode yang dapat meningkatkan kualitas mutu suatu produk, dengan pendekatan DMAIC yaitu Define, Measure, Analyze, Improvement, dan Control. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa hasil pengolahan data didapatkan skor rata-rata DPMO sebesar 160,179 dengan tingkat sigma 5,12. Pada tahap analisis dilakukan dengan menggunakan fishbone terdapat 2 jenis cacat yang paling sering terjadi yaitu silver dan short. Tindakan usulan perbaikan menggunakan metode 5W+1H yang diharapkan zero defect dapat terjadi.

show abstract

“…Six sigma adalah sebuah konsep statistik yang dapat meminimalkan kegagalan variasi hingga 3,4 Defect Per Million Opportunities (DPMO) dikarenakan six sigma dapat digunakan sebagai standar untuk kinerja sistem industri, mencapai nilai sigma tinggi, kinerja sistem industri sedang berkembang (Lestari, 2020). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rosyidasari & Iftadi (2020) dengan studi six sigma dalam pengendalian kualitas produk minyak sawit, penerapan metode six sigma mendapatkan nilai sigma sebesar 3,7065 dan menghilangkan potensi kegagalan untuk meningkatkan karakteristik kualitas menggunakan metode FMEA pada fase perbaikan. Selain itu, Bakti & Kartika (2020) untuk meningkatkan kualitas produk ice cream dengan menghasilkan nilai sigma sebesar 2,6 dengan strategi perbaikan kualitas menggunakan FMEA untuk mengetahui penyebab potensial karateristik kualitas yang berada di luar batas spesifikasi atau standar perusahaan.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Analisis Kualitas Produk Monosodium Glutamat (MSG) Menggunakan Metode Six Sigma di PT XYZ

2022

View full text Add to dashboard Cite

Sebagai perusahaan di bidang bumbu penyedap rasa, PT XYZ menghadapi kendala dalam produksi monosodium glutamat (MSG) yaitu tidak terpenuhinya spesifikasi produk khususnya pada variabel pH, moist, kadar Cl- dan warna. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui nilai DPMO dan memberikan nilai sigma untuk kualitas produk menggunakan metode six sigma dan memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kualitas pada produk MSG di PT XYZ. Metode penelitian yang digunakan adalah six sigma dengan tahapan six sigma antara lain Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control (DMAIC). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada variabel pH memperoleh nilai DPMO sebesar 21.967 dengan nilai sigma 3,515, variabel moist memperoleh nilai DPMO sebesar 22.596 dengan nilai sigma 3,503, variabel Cl- memperoleh nilai DPMO sebesar 18.424 dengan nilai sigma 3,587, variabel warna memperoleh nilai DPMO sebesar 17.037 dengan nilai sigma 3,619 sehingga perlu dilakukan analisis penyebab terjadinya cacat kualitas dan rekomendasi perbaikan untuk mencapai level 6 sigma. Penyebab munculnya outspec pada produk adalah karena faktor manusia, material, dan mesin.. Berdasarkan FMEA diketahui penyebab outspec dengan RPN tertinggi 315 pada variabel pH adalah operator kurang teliti dalam melakukan perbandingan NaOH dengan asam glutamat. Adapun rekomendasi perbaikan yaitu mengawasi operator supaya tepat dalam menghitung perbandingan NaOH dan asam glutamat.

show abstract

Implementasi Six Sigma dalam Pengendalian Kualitas Produk Refined Bleached Deodorized Palm Oil

Cited by 4 publications

References 1 publication

Analysis Of Shoe Product Quality Control At PT XYZ

Analysis Of Shoe Product Quality Control At PT XYZ

Quality Control Analysis of Back Lock Product Using Six Sigma Method at PT Artria Widya

Analisis Kualitas Produk Monosodium Glutamat (MSG) Menggunakan Metode Six Sigma di PT XYZ

Contact Info

Product

Resources

About