2018
DOI: 10.31315/opsi.v11i1.2196
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Implementasi Konsep Lean Manufacturing Guna Mengurangi Pemborosan Di Lantai Produksi

Abstract: CV Marga Jaya (Pabrik II) adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan paving/conblock secara masal. CV Marga Jaya (Pabrik II) selalu berusaha mengurangi pemborosan yang terjadi selama proses produksi paving/conblock. Pemborosan yang terjadi antari lain, adanya produksi berlebih, transportasi, waktu menunggu, dan cacat yang berlebih.  Lean Manufacaturing merupakan pendekatan yang bertujuan untuk merampingkan proses dengan mengurangi pemborosan yang terjadi selama proses produksi. Pendekatan konsep lean … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
4
0
9

Year Published

2019
2019
2023
2023

Publication Types

Select...
9

Relationship

0
9

Authors

Journals

citations
Cited by 14 publications
(13 citation statements)
references
References 2 publications
0
4
0
9
Order By: Relevance
“…Informasi yang dibutuhkan didekati dengan berpedoman pada variabel 5W + 1H, yaitu what, why, who, when, where, dan how. Pendekatan variabel ini bertujuan agar permasalahan dapat diuraikan dengan jelas sehingga solusi yang diusulkan tepat sasaran dan mempermudah perusahaan untuk menerapkan solusi dalam memecahkan permasalahan atau memperbaiki suatu sistem (Pradana et al, 2018;Riadi & Anwar, 2019).…”
Section: Metodologi Lokasi Dan Waktu Penelitianunclassified
“…Informasi yang dibutuhkan didekati dengan berpedoman pada variabel 5W + 1H, yaitu what, why, who, when, where, dan how. Pendekatan variabel ini bertujuan agar permasalahan dapat diuraikan dengan jelas sehingga solusi yang diusulkan tepat sasaran dan mempermudah perusahaan untuk menerapkan solusi dalam memecahkan permasalahan atau memperbaiki suatu sistem (Pradana et al, 2018;Riadi & Anwar, 2019).…”
Section: Metodologi Lokasi Dan Waktu Penelitianunclassified
“…Sebagai bentuk upaya penanganan permasalahan waste yang efisien dalam waktu dekat, maka perlu dilakukan identifikasi waste kritis yang merupakan waste yang paling dominan yang membutuhkan perbaikan segera. Salah satu metode yang tepat untuk mengidentifikasi waste kritis adalah WAM (Waste Assessment Model) yang merupakan tools dalam lean manufacturing yang terdiri dari SWR (Seven Waste Relationship), WRM (Waste Relationship Matrix) dan WAQ (Waste Assessment Questionnaire) [3]. Dalam penerapan metode WAM dilakukan dengan membagikan kuisioner pembobotan waste kepada para responden yang bertanggung jawab terhadap setiap fungsi sistem operasional produksi yang dianggap mengerti bagaimana kondisi aktual di lapangan, serta memiliki pengetahuan yang luas tentang waste [4].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Prosedur DMAIC adalah prosedur penyelesaian masalah lima langkah terstruktur yang dapat digunakan untuk menyelesaikan proyek dengan mengimplementasikan solusi yang dirancang untuk menyelesaikan akar permasalahan kualitas dan masalah proses, dan untuk menetapkan praktik terbaik untuk memastikan bahwa solusinya permanen dan dapat direplikasi dalam operasi bisnis lain yang relevan (Montgomery,[8] Metode six sigma digunakan untuk menjamin manajemen dapat memperbaiki dan mempertahankan kualitas produk yang dihasilkan, sehingga memenuhi keinginan pelanggan, Penggabungan dari metode lean-six sigma dimaksudkan untuk mengeliminasi pemborosan yang terjadi pada proses manufaktur ataupun jasa, dan untuk meminimalisir produk yang cacat hingga 3.4 cacat per satu juta kesempatan (defects per million opportunities (DPMO)). Beberapa penelitian sebelumnya telah menunjukkan hasil bahwa penerapan lean six-sigma dapat meningkatkan kinerja perusahaan, seperti pada penelitian (Pradana et al, 2018), (Khalil & Pambudi,[6]), (Hadisupriyanto, 2014), (Sudarwati & Wijaya, 2015), dan (Hill et al,[5]).…”
Section: Tinjauan Pustakaunclassified