UKM Garmen X telah beroperasi selama lebih dari 30 tahun dengan melakukan proses produksi dari kain lembaran menjadi pakaian jadi. UKM X yang bergerak di bidang industri manufaktur garmen telah memiliki banyak customer loyal yang mempercayakan produksi pakaian mereka dengan beberapa jenis model kepada UKM X. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan terhadap pemilik dan pekerja di UKM X, diperoleh informasi bahwa dalam proses produksi yang dilakukan dengan sistem make to order sering mengalami keterlambatan dalam proses produksi. Oleh karena itu, diperlukan suatu pendektan lean manufacturing untuk meminimasi pemborosan yang terjadi dan memaksimalkan waktu produksi. Penerapan lean manufacturing dilakukan dengan pembuatan current value stream mapping, identifikasi waste menggunakan waste relationship matrix (WRM) dan waste assessment quetionaire (WAQ). Setelah hasil diperoleh, langkah selanjutnya adalah melakukan pemilihan tools dengan menggunakan metode VALSAT. Berdasarkan hasil oleh data, didapatkan 3 skor pemborosan tertinggi yaitu motion (19.89%), defect (19.22%), dan waiting (16.89%). Selanjutnya hasil skor rata-rata dikalikan dengan faktor pengali detail mapping dan didapatkan tool dominannya adalah process activity mapping (PAM) sebesar 542.23. Kemudian dilakukan analisis mengenai penyebab masalah menggunakan fishbone diagram dan five whys analysis. Perbaikan dilakukan dengan penerapan 5S, standar operasional prosedur, pembuatan instruksi setting mesin, dan pemeriksaan dadakan. Hasil menunjukkan peningkatan process cycle efficiency sebesar 13.14%.