Identifikasi Formalin Pada Cincau Yang Diperjualbelikan Di Beberapa Pasar Area Kota Makassar

Abstract

Cincau merupakan salah satu jenis makanan yang digemari oleh masyarakat, cincau merupakan produk yang memiliki karakteristik mudah rusak sehingga perlu dilakukan pengawetan. Bahan pengawet yang umumnya digunakan untuk mengawetkan pangan yang mempuanyai sifat mudah rusak, hal ini menyebabkan beberapa pedangang menggunakan bahan tambahan yang berbahaya dan dilarang penggunaannya pada makanan oleh pemerintah seperti Formalin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi formalin pada cincau yang diperjualbelikan di beberapa pasar di Kota Makassar. Jenis penelitian ini bersifat eksperimen laboratorik dengan teknik analisa kualitatif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel cincau, sebanyak 10 sampel yang diambil dari beberapa pedangang di 5 Pasar tradisional dan 1 sampel di Supermarket. Teknik pengambilan sampel adalah Sampling Accidental. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 10 sampel yang diambil di beberapa pasar dengan inisial SG 1, SG 2, PB 1, PB 2, AB 1, AB 2, TL 1, TL 2, MC 1, SP 1 dinyatakan tidak mengandung formalin atau hasil Negatif (-).

Analisis Kualitatif Pewarna Rhodamin B Pada Terasi Dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis

“…Selain itu, rhodamin B dilarang penggunaannya dalam produk makanan karena bersifat karsinogenik kuat yang dapat menyebabkan gangguan fungsi hati sampai kanker hati. (Mamoto dan Citraningtyas, 2013) Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Mutmainnah (2017) tentang Identifikasi rhodamin B pada terasi yang diperjualbelikan di Pasar Toddopuli Kota Makassar diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa 5 sampel tersebut positif (+). Adapun metode yang digunakan untuk mengetahui adanya pewarna rhodamin B yaitu metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT).…”

Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Naga (Hylocereus costaricencis) sebagai Identifikasi Formalin/Boraks pada sediaan Makanan di Lingkungan Desa Tengah Pancur Batu

“…The results of community service obtained a good knowledge category with the achievement of participants' knowledge levels before counseling and demonstration in the less (26.7%) sufficient (40%) and good (33.3%) categories, after the extension the results of the category increased significantly, Keywords : Dragon Fruit, Formalin, Borax namely less 0 ( 0%), sufficient (13.4%), and good (86.6%). Hasil penelitian (Faradila et al, 2014) di Kota Padang menunjukkan bahwa 20 sampel dari 42 sampel yang diidentifikasi bakso positif mengandung formalin (47,6%) dan (Warsyidah & Salawati, 2019) No. Pertanyaan Jawaban 1.…”