Cincau merupakan salah satu jenis makanan yang digemari oleh masyarakat, cincau merupakan produk yang memiliki karakteristik mudah rusak sehingga perlu dilakukan pengawetan. Bahan pengawet yang umumnya digunakan untuk mengawetkan pangan yang mempuanyai sifat mudah rusak, hal ini menyebabkan beberapa pedangang menggunakan bahan tambahan yang berbahaya dan dilarang penggunaannya pada makanan oleh pemerintah seperti Formalin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi formalin pada cincau yang diperjualbelikan di beberapa pasar di Kota Makassar. Jenis penelitian ini bersifat eksperimen laboratorik dengan teknik analisa kualitatif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel cincau, sebanyak 10 sampel yang diambil dari beberapa pedangang di 5 Pasar tradisional dan 1 sampel di Supermarket. Teknik pengambilan sampel adalah Sampling Accidental. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 10 sampel yang diambil di beberapa pasar dengan inisial SG 1, SG 2, PB 1, PB 2, AB 1, AB 2, TL 1, TL 2, MC 1, SP 1 dinyatakan tidak mengandung formalin atau hasil Negatif (-).
Penelitian ini dilatarbelakangi karena adanya pengobatan pasien Tuberkulosis Multidrug Resistant (TB-MDR) yang berlangsung dengan jangka waktu yang lama yaitu selama 18-24 bulan sehingga dapat menimbulkan efek samping. Salah satu efek samping yang terjadi adalah hepatotoksisitas pada pasien TB-MDR karena terapi dengan OAT dapat mempengaruhi hati. Oleh sebab itu, perlukaan hati karena obat sangat mungkin terjadi, sehingga menyebabkan kadar SGPT dan SGOT dalam darah menjadi tinggi. Penelitian ini menggunakan Fotometer Chemistry Analyzer Cobas C 311 dengan metode spektrofotometri yaitu pengukuran penyerapan sinar akibat interaksi sinar yang mempunyai panjang gelombang tertentu dengan larutan atau zat warna yang dilewati. Pada penelitian tentang gambaran kadar SGPT dan SGOT pada Pasien TB-MDR (Tuberculosis Multidrug Resistant) di RSUD Labuang Baji Makassar sebanyak 17 sampel diperoleh kadar SGOT yaitu 13 sampel menunjukkan batas normal dan 4 sampel menunjukkan peningkatan yang melebihi nilai normal, sedangkan utnuk kadar SGPT yaitu 16 sampel menunjukkan batas normal dan 1 sampel menunjukkan peningkatan yang melebihi nilai normal. Dapat disimpulkan bahwa terjadinya peningkatan kadar SGPT dan SGOT pada Pasien TB-MDR yaitu akibat pemberian OAT dalam jangka waktu yang lama.
Bawang putih (Allium sativum L) merupakan salah satu tanaman obat yang sering digunakan oleh masyarakat. Kandungan senyawa kimia yang dimiliki bawang putih berupa allicin, polifenol, ajoene, flavonoid, dan saponin yang berfungsi sebagai antimikroba dan antifungi. Salah satu jenis jamur yang bersifat patogen adalah Aspergillus niger. Jamur ini menyebabkan aspergillosis pada manusia yaitu penyakit saluran pernafasan, hati, ginjal, sistem saraf, otot, kulit, dan organ genital. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan perasan bawang putih (Allium sativum L) dalam menghambat pertumbuhan Aspergillus niger dan untuk mengetahui konsentrasi perasan bawang putih (Allium sativum L) yang efektif dalam menghambat pertumbuhan Aspergillus niger. Penelitian ini dilakukan secara eksperimen laboratorium menggunakan metode difusi paper disc. Sampel penelitian ini adalah perasan bawang putih (Allium sativum L) yang dibuat dalam bentuk 4 konsentrasi yaitu 100%, 80%,60% dan 40%. Dari penelitian yang telah dilakukan hasil yang diperoleh untuk sampel perasan bawang putih dari masing-masing konsentrasi 100%, 80%, 60%, dan 40% didapatkan rata-rata hasil pengukuran diameter zona bening yaitu 43,5 mm, 36,1 mm, 35,3 mm, 28,3 mm. Berdasarkan dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa perasan bawang putih dapat menghambat pertumbuhan Aspergillus niger.
ABSTRACT Communities on Lae-Lae Island, Makassar City have sanitation facilities that are still poor and very limited with quality far from health standards. This causes people who live in these islands to face various health problems, one of which is the risk of being infected with eggs of intestinal nematode worms Soil-Transmitted Helminths (STH). This study aims to identify the eggs of the intestinal nematode worm Soil Transmitted Helminthes in the feces of people on Lae-Lae Island, Makassar City. This type of research is a laboratory observation with a purposive sampling technique of 10 stool samples. Based on the results of research that has been carried out on 10 faecal samples, it was found 1 positive stool sample for Trichuris trichura worm eggs with distinctive egg-shaped characteristics such as the shape of crock worm eggs or wine barrels and at both ends there are two mucoid plugs. The egg wall is brown from the color of the bile at both ends, it is clear, while the other 9 stool samples are negative the type of worm Trichuris trichura and 9 other samples were negative.
Sauce is a flavoring ingredient that is usually added to food. In the chili sauce processing process, it is possible that the raw materials used are not washed clean and the place used to store chili sauce is in the form of bottles or containers that do not undergo a sterilization process after use. One of the bacteria that contaminates chili sauce is Salmonella sp which can cause digestive tract disorders. The purpose of the study was to identify Salmonella sp in the pentolan chili sauce that was traded in the Mamajang sub-district, Makassar city, which was a laboratory observation using research methods, namely culture and biochemical tests. The research sample used was pentolan chili sauce that was traded in the Mamajang sub-district of Makassar city as many as 10 samples with the sampling technique of random sampling. Based on the research that has been done from 10 samples of pentolan chili sauce, positive results were obtained for Salmonella sp. It can be concluded that the pentolan chili sauce sold in the Mamajang district of Makassar city has been contaminated by Salmonella sp.
Soil Transmitted Helminth atau nematoda usus adalah kelompok parasit cacing usus yang memerlukan media tanah yang basah dan lembab untuk perkembangannya. Kelompok soil transmitted helminth (STH) yakni cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichiura), cacing tambang (Necator americanus dan Ancylostoma duodenale) dan cacing benang (Strongyloides stercoralis). Dilihat dari kondisi lingkungan Kecamatan Baranti terdapat penggunanaan jamban yang tidak layak dan peletakan penampungan air limbah sembarangan mengakibatkan kontaminasi pada tanah yang menjadi tempat berkembangnya nematoda usus. Pengabdian ini bertujuan untuk mengidentifikasi soil transmitted helminth pada feses anak-anak di Kecamatan Baranti Kabupaten Sidenreng Rappang. Jenis pengabdian ini adalah observasi laboratorik. Sebanyak 10 sampel feses dengan menggunakan metode sedimentasi (sentrifugasi). Berdasarkan hasil pengabdian yang telah dilakukakan ditemukan 2 sampel yang positif mengandung telur cacing. Berdasarkan hasil pengabdian dapat disimpulkan bahwa ditemukan soil transmitted helminth pada anak-anak dengan jenis telur cacing Ascaris lumbricoides dan Trichuris trichiura.
Soil Transmitted Helminth atau nematoda usus adalah kelompok parasit cacing usus yang memerlukan media tanah yang basah dan lembab untuk perkembangannya. Kelompok soil transmitted helminth (STH) yakni cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichiura), cacing tambang (Necator americanus dan Ancylostoma duodenale) dan cacing benang (Strongyloides stercoralis). Dilihat dari kondisi lingkungan Kecamatan Baranti terdapat penggunanaan jamban yang tidak layak dan peletakan penampungan air limbah sembarangan mengakibatkan kontaminasi pada tanah yang menjadi tempat berkembangnya nematoda usus. Pengabdian ini bertujuan untuk mengidentifikasi soil transmitted helminth pada feses anak-anak di Kecamatan Baranti Kabupaten Sidenreng Rappang. Jenis pengabdian ini adalah observasi laboratorik. Sebanyak 10 sampel feses dengan menggunakan metode sedimentasi (sentrifugasi). Berdasarkan hasil pengabdian yang telah dilakukakan ditemukan 2 sampel yang positif mengandung telur cacing. Berdasarkan hasil pengabdian dapat disimpulkan bahwa ditemukan soil transmitted helminth pada anak-anak dengan jenis telur cacing Ascaris lumbricoides dan Trichuris trichiura.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.