2019
DOI: 10.33650/jkp.v7i1.505
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan Pola Asuh Orang Tua dalam Menstimulasi Perkembangan Motorik Kasar dan Halus Usia Pra Sekolah

Abstract: At this stage of growth and development of  children pre- school age 3-4 years, children begin to master a variety of physical skills and courage. However, there are still come pre school age children are to afraid of being in a foreign environment at school. If that happens then the pre school children have delays in development. Child development is influence by the pattern of care applied by the parents. Authoritative parenting strongly influence the high level of courage and skill of children. The study ai… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1

Citation Types

1
0
0
7

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

1
4

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(9 citation statements)
references
References 0 publications
1
0
0
7
Order By: Relevance
“…Anak usia dini adalah sosok individu kecil yang memiliki rentan usiai 0-6 tahun, dimana pada rentan tersebut mereka mengalami sebuah perkembangan yang begitu pesat dan fundamental bagi kehidupannya dimasa mendatang, masa tersebut pada umumnya tersebut disebut juga dengan masa golden age (Fitriani & Adawiyah, 2018;Srianis et al, 2014). Masa ini sangat penting bagi setiap manusia, pada masa ini perkembangan seorang anak dapat mengalami perkembangan dengan sangat baik dan pesat di bandingkan dengan masa lain pada kehidupannya, sehingga pada masa ini sangat penting bagi setiap orang tua atau orang dewasa disekitar anak untuk memperhatikan tumbuh kembang anak secara cermat, hal ini bertujuan untuk memaksimalkan perkembangan anak serta sebagai deteksi dini apabila terjadi kelainan pada diri anak (Faris & Lestari, 2016;Munir et al, 2019). Montesori anak pada usia 0-6 tahun tersebut berada pada fase The Absorbent Mind dimana pada usia tersebut anak diibaratkan sebagai sebuah spons yang dapat menyerap semua jenis cairan yang diiberikan kepadanya (Elytasari and Tarbiyah 2017).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 2 more Smart Citations
“…Anak usia dini adalah sosok individu kecil yang memiliki rentan usiai 0-6 tahun, dimana pada rentan tersebut mereka mengalami sebuah perkembangan yang begitu pesat dan fundamental bagi kehidupannya dimasa mendatang, masa tersebut pada umumnya tersebut disebut juga dengan masa golden age (Fitriani & Adawiyah, 2018;Srianis et al, 2014). Masa ini sangat penting bagi setiap manusia, pada masa ini perkembangan seorang anak dapat mengalami perkembangan dengan sangat baik dan pesat di bandingkan dengan masa lain pada kehidupannya, sehingga pada masa ini sangat penting bagi setiap orang tua atau orang dewasa disekitar anak untuk memperhatikan tumbuh kembang anak secara cermat, hal ini bertujuan untuk memaksimalkan perkembangan anak serta sebagai deteksi dini apabila terjadi kelainan pada diri anak (Faris & Lestari, 2016;Munir et al, 2019). Montesori anak pada usia 0-6 tahun tersebut berada pada fase The Absorbent Mind dimana pada usia tersebut anak diibaratkan sebagai sebuah spons yang dapat menyerap semua jenis cairan yang diiberikan kepadanya (Elytasari and Tarbiyah 2017).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Orang tua juga merupakan orang yang paling pertama dan paling sering bersosialisasi dengan anak-anaknya sebelum mereka bersosialisasi dengan orang lain sehingga disadari atau tidak anak sebenarnya melakukan pembelajaran dan mendapatkan pembelajaran dari orang tua mereka (Adi, 2015;Juniarti et al, 2020;Pucangan, 2017). Pola interaksi orang tua dilingkungan keluarga sangatlah berpengaruh terhadap cara pandang, kepribadian, serta kehidupan anak mereka dimasa depan, serta seperti yang diketahui bersama bahwa waktu yang dilalui oleh anak lebih banyak dihabiskan di rumah bersama anggota keluarga mereka jika dibandingkan dengan lingkungan luar (Alia & Irwansyah, 2018;MUNIR et al, 2019). Pola interaksi atau proses hubungan antara orang tua terhadap anak yang berjalan saraah ataupun sebuah proses timbal balik yang dianggap sebagai proses asosiasi antara orang tua dengan anak atau yang sering disebut juga dengan pola asuh ini memiliki andil yang cukup besar bagi diri anak (Ayun, 2017;Ningrum & Soeharto, 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Tampaksiring II Kabupaten Gianyar didapatkan nilai ρ=0,000, maka ada hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan motorik halus anak balita di wilayah kerja Puskesmas Tampaksiring II Kabupaten Gianyar. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Munir et al, (2019), mengemukakan bahwa ada hubungan antara pola asuh dalam menstimulasi perkembangan motorik halus anak. Pola asuh orang tua yang baik akan membantu perkembangan motorik halus yang dicapai bahkan lebih/advanced karena anak diberi kesempatan untuk berlatih dan belajar untuk terampil dan lebih kreatif sesuai dengan kemampuan anak.…”
Section: Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Perkembangan Motorik Halus Anak Balitaunclassified
“…Upaya stimulus bisa diberikan dengan permainan lego. Sehingga perkembangan motorik halus dan motoric kasar bisa sesuai dengan tahapan tumbuh kembangnya (Andarwati et al, 2019;Ivantoni & Muhimmah, 2015;Munir, 2015;Munir et al, 2019;Wariantini Hadi et al, 2019).…”
unclassified