Pasien gagal ginjal kronik jika Laju Filtrasi Glomerulus < 15 mL/ menit sehingga harus menjalani terapi hemodialisis untuk mengganti fungsi ginjal. Pasien yang menjalani terapi hemodialisa dapat mengalami masalah psikologi salah satunya adalah depresi. Tujuan penelitian ini gambaran tingkat depresi pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RSI Siti Rahmah dan RST Dr. Reksodiwiryo, Padang. Penelitian ini merupakan descriptif dengan pendekatan metode cross sectional. Sampel yang digunakan sebanyak 51 responden dengan teknik pengambilan sampel random sampling. Penelitian dilakukan pada tanggal 12-22 agustus 2019 di Ruang Hemodialisa RSI Siti Rahmah dan RST Dr. Reksodiwiryo, Padang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia responden sebagian besar adalah 50-59 tahun yaitu 21 responden (41,2%), jenis kelamin responden sebagian besar adalah perempuan yaitu 30 responden (58,8%), status perkawinan responden sebagian besar adalah kawin yaitu 39 responden (76,5%), tingkat pendidikan responden sebagian besar adalah SMU yaitu 28 responden (54,9%), pekerjaan responden sebagian besar adalah IRT yaitu 18 responden (35,2%), penghasilan perbulan responden sebagian besar adalah berpenghasilan rendah yaitu 34 responden (66,7%), tempat tinggal responden sebagian besar adalah tinggal bersama keluarga inti yaitu 46 responden (90,2%), tidak ada pasien yang memiliki riwayat depresi pada keluarga (100%), riwayat hemodialisis responden sebagian besar adalah > 1 tahun yaitu 30 responden (60,8%), gambaran tingkat depresi pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisa sebagian besar adalah termasuk kategori depresi ringan yaitu sebanyak 19 responden (37,3%). Kesimpulan penelitian ini di dapatkan sebagian besar tingkat depresi pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani Hemodilalisis di RSI Siti Rahmah dan RST Dr. Reksodiwiryo Padang, termasuk kategori depresi ringan.