2022
DOI: 10.3390/economies10040086
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Fraudulent Financial Reporting in Ministerial and Governmental Institutions in Indonesia: An Analysis Using Hexagon Theory

Abstract: This study examined fraudulent financial reporting in the ministerial and governmental institutions in Indonesia. It adopted the hexagon theory that identified six elements (pressure, opportunity, rationalisation, capability, arrogance, and collusion) in determining whether these elements influence fraudulent financial reporting in the institutions. Content analysis was used on the financial statements of thirty-two ministerial and governmental institutions over three years from 2018 to 2020. This study shows … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
2

Citation Types

2
1
0
9

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 8 publications
(30 citation statements)
references
References 28 publications
2
1
0
9
Order By: Relevance
“…Laporan keuangan menjadi sarana pertanggungjawaban manajemen terhadap seluruh pemangku kepentingan atas kinerja perusahaan selama satu periode tertentu, sehingga manajemen selaku penyusun laporan keuangan berusaha menyajikan laporan keuangan semenarik mungkin untuk memenuhi keinginan para penggunanya (Sukmadilaga et al, 2022). Laporan keuangan seharusnya disusun dan disajikan secara jujur dan transparan sesuai dengan pedoman Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 4 more Smart Citations
“…Laporan keuangan menjadi sarana pertanggungjawaban manajemen terhadap seluruh pemangku kepentingan atas kinerja perusahaan selama satu periode tertentu, sehingga manajemen selaku penyusun laporan keuangan berusaha menyajikan laporan keuangan semenarik mungkin untuk memenuhi keinginan para penggunanya (Sukmadilaga et al, 2022). Laporan keuangan seharusnya disusun dan disajikan secara jujur dan transparan sesuai dengan pedoman Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Arogansi atau sikap arogan, sombong, dan angkuh, dimiliki oleh seseorang karena merasa mampu untuk melakukan kecurangan. Hasil penelitian Larum et al (2021) dan Sukmadilaga et al (2022) membuktikan bahwa penambahan faktor tersebut mempengaruhi kecurangan laporan keuangan. Penambahan faktor terakhir dalam fraud hexagon theory diperkenalkan oleh Vousinas (2019), yang menyatakan bahwa ada enam faktor pendorong terjadinya kecurangan (fraud), yaitu: Stimullus (Pressure), Capability, Opportunity, Rationalization, Ego (Arrogance), serta Collusion.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 3 more Smart Citations