2018
DOI: 10.26905/jpp.v3i1.2188
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Formulasi Strategi Pengembangan Destinasi Pariwisata Dengan Menggunakan Metode Analisis Swot: Studi Kasus Kawasan Pecinan Kapasan Surabaya

Abstract: The Chinatown area of Kapasan has considerable potential to become a tourist destination that can attract tourists to visit. But in fact, the number of tourist visits both domestic and foreign to the Chinatown area of Kapasan is still very low when compared with other tourist objects in Surabaya. For that needed a tourism development strategy to improve the quality of tourism destinations in the Chinatown area of Kapasan. This study aims to find the formulation of tourism development strategy of the Chinatown … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
2
0
4

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
7
1

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 16 publications
(12 citation statements)
references
References 10 publications
0
2
0
4
Order By: Relevance
“…619-628 ISSN: 2774-8316 (Print), ISSN:2775-0302(Online) https://stp-mataram.e-journal.id/Amal yang menjadi keinginan wisatawan untuk datang ke suatu destinasi. Menurut Swarbrooke (1999) bahwa pada hakekatnya daya tarik wisata harus terintegrasi pada tiga dimensi, yaitu dimensi (1) lingkungan, bisa menjadi penentu wisatawan untuk berkunjung, karena aspek kremudahan berkunjung, baiknya aksesibilitas, kelayakan destinasi; (2) ekonomi, pariwisata bisa menjadi sumber devisi yang dapat meningkatkan perekonomian daerah, terutama bagi daerah yang minim sumber daya alam (Yoeti, 1985); dan (3) sosial, menjadi penentu pertumbuhan pedagang Kaki Lima (PKL), karena bisa menciptakan kedekatan hubungan sosial, dalam bentuk "tawar menawar" (Adityaji, 2018).…”
Section: Daya Tarik Wisata (Touris Attraction)unclassified
“…619-628 ISSN: 2774-8316 (Print), ISSN:2775-0302(Online) https://stp-mataram.e-journal.id/Amal yang menjadi keinginan wisatawan untuk datang ke suatu destinasi. Menurut Swarbrooke (1999) bahwa pada hakekatnya daya tarik wisata harus terintegrasi pada tiga dimensi, yaitu dimensi (1) lingkungan, bisa menjadi penentu wisatawan untuk berkunjung, karena aspek kremudahan berkunjung, baiknya aksesibilitas, kelayakan destinasi; (2) ekonomi, pariwisata bisa menjadi sumber devisi yang dapat meningkatkan perekonomian daerah, terutama bagi daerah yang minim sumber daya alam (Yoeti, 1985); dan (3) sosial, menjadi penentu pertumbuhan pedagang Kaki Lima (PKL), karena bisa menciptakan kedekatan hubungan sosial, dalam bentuk "tawar menawar" (Adityaji, 2018).…”
Section: Daya Tarik Wisata (Touris Attraction)unclassified
“…Kumpulan fakta dan fenomena yang terjadi baik internal maupun eksternal dianalisis dengan menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT dipilih karena analisis ini pernah beberapa kali digunakan untuk kegiatan studi pengembangan destinasi wisata (Adityaji, 2018;Hermawan, 2017;Hermawan & Hamzah, 2017;Prima et al, 2021;Setioko, 2019). Hasil analisis SWOT kemudian dijadikan arahan dalam penyusunan konsep hingga pembuatan siteplan.…”
Section: Metodeunclassified
“…Agar masyarakat lokal, sumber daya, lingkungan dan sosial budaya bukan menjadi korban pembangunan justru akan menerima manfaat pembangunan wisata secara optimal (Meray, Tilaar dan Takumansang, 2016). Pengembangan wilayah wisata berkaitan dengan pengembangan dan eksplorasi potensi wisata lokal (Adityaji, 2018). Aktivitas pariwisata akan berhubungan dengan budaya dan kebiasaan dalam kehidupan masyarakat (Komariah, Saepudin dan Yusup, 2018).…”
Section: Pengembangan Wisata Lokalunclassified