AbstrakPopulasi lansia yang terus meningkat mengakibatkan semakin kompleksnya penyakit yang diderita dikarenakan penurunan fungsi organ-organ tubuh, salah satunya pembuluh darah. Pembuluh darah akan mengalami penurunan nitrit oksida yang menyebabkan aterosklerosis, sebagai penyebab utama terjadinya hipertensi. Perubahan gaya hidup dan faktor nutrisi berkaitan erat dengan kejadian hipertensi. Padahal, masyarakat Indonesia cenderung menyukai makanan sumber karbohidrat. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis hubungan konsumsi karbohidrat dengan tingkat tekanan darah pada lansia dengan sampel anggota aktif Karang Wreda Sriwijaya dan Semeru Jaya Sumbersari Jember sejumlah 47 sampel. Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan metode cross sectional. Pada penelitian ini, sampel diwawancarai karakteristiknya (usia, jenis kelamin, riwayat hipertensi). Selanjutnya sampel diwawancarai untuk mengetahui pola konsumsi karbohidrat menggunakan metode Food Recall 24-jam sebanyak tiga kali di waktu yang berbeda dengan waktu maksimal 2 minggu dan diukur tekanan darahnya menggunakan sphygmomanometer air raksa. Hasil penelitian berdasarkan uji korelasi Spearman diperoleh nilai p=0,00 untuk konsumsi karbohidrat dengan tekanan darah sistolik dan p=0,02 pada diastolik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan antara konsumsi karbohidrat dengan tekanan darah sistolik dan diastolik.
Kata kunci: konsumsi karbohidrat, tekanan darah, lansia
Abstract
The increasing population of elderly causes getting more complex illness because impairment in organ function, one of them is the blood vessels. Blood vessels will have decreased nitrite oxide that causes atherosclerosis, as