Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) disebabkan infeksius agennya merupakan Virus dengue dari genus Flavirus,dan family Flaviviridae yang disebarkan dari gigitan nyamuk betina Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Tujuandari penelitian ini Untuk mengetahui Gambaran Diagnosa dan Tatalaksana Pasien DHF Rawat Inap di RSU RoyalPrima Medan Tahun 2019. Peneliitian ini dilakukan dengan metode design studi kasus yang bersifat deskriptifdan retrospektif, besar sampel 100 data rekam medis pasien diambil secara purposive sampling, yaitu rekammedis yang paling lengkap datanya dan dianalisa dengan deskriptif statistik. Pada hasil ditemukan umurtermuda yaitu 4 tahun dan umur tertua 59 tahun, dengan jumlah laki – laki sebanyak 56 orang dan perempuansebanyak 44 orang. Keluhan yang paling banyak ditemukan yaitu demam tinggi 95 orang dan tatalaksanakombinasi farmakologi terbanyak paracetamol + anti emetic + proton pump inhibitor + vitamin B-complex(60%) dan terapi non farmakologi yang dilakukan adalah terapi cairan ringer laktat. Kesimpulan yangdidapatkan ialah distribusi terjadinya penyakit DHF lebih tinggi pada laki-laki (56%) dari pada perempuan (44%)dan keluhan terbanyak ialah demam tinggi (95%) dan tatalaksana kombinasi paling banyak digunakan ialahparacetamol + anti emetic + proton pump inhibitor + vitamin B-complex (60%) serta pemberian cairan ringerlaktat (100%).Kata Kunci : Dengue Hemorrhagic Fever, Diagnosa dan Tatalaksana, RSU Royal Prima Medan
Abstrak Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru yang dapat disebabkan oleh berbagaimikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahuigambaran diagnosis dan penatalaksanaan pneumonia rawat inap di RSU Royal Prima Medan tahun 2018.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode desain studi kasus, yaitu deskriptif – retrospektif,menggunakan sampel sebanyak 100 data rekam medis pasien yang diambil secara purposive sampling, yaiturekam medis yang paling lengkap datanya dan dianalisa dengan deskriptif statistik. Pada hasil ditemukan umurtermuda adalah 11 tahun dan umur tertua adalah 95 tahun, dengan jumlah laki – laki sebanyak 47 orangdan perempuan sebanyak 53 orang. Keluhan yang paling banyak ditemukan ialah sesak napas 96 orangdan tatalaksana kombinasi farmakologis terbanyak adalah kortikosteroid + antibiotic + paracetamol + ACDsebanyak (56%) dan terapi non farmakologi yang dilakukan adalah pemasangan oksigen dan ringer laktat.Kesimpulan yang didapatkan ialah distribusi terjadinya penyakit pneumonia lebih tinggi pada perempuan(53%) dari pada laki – laki (47%) dan keluhan terbanyak ialah sesak napas (96%) dan tatalaksanakombinasi paling banyak digunakan ialah kortikosteroid + antibiotic + paracetamol + ACD sebanyak (56%) sertapemberian oksigen dan ringer laktat (100%).Kata Kunci : Pneumonia, Diagnosa dan Tatalaksana, RSU Royal Prima Medan
Tuberculosis is an inflammatory disease of the lung parenchyma caused by infection with Mycobacterium tuberculosis. This research aims to find out the description of the diagnosis and management of adult pulmonary TB patients hospitalized at RSU Royal Prima Medan in 2020. This study is a descriptive study. This study is based on medical record data on inpatients with a diagnosis of pulmonary TB at the Royal Prima General Hospital Medan in 2020. The youngest patient was 18 years old and the oldest was 82 years old. The main complaint was shortness of breath (53%), additional complaints were cough (48%), symmetrical physical examination of the thorax (91%), positive sputum smear examination (72%), combined medical management of pulmicort + fumadryl + paracetamol + levofloxacin + OAT category I (72%), the longest length of stay was 7-8 days (38%), the shortest was 11-12 days (1%). In conclusion, pulmonary TB occurs more in men in the 37- 45 year age group (22%), the most complaints are shortness of breath (53%), and the most widely used combination treatment is pulmicort + fumadryl + paracetamol + levofloxacin + drugs anti tuberculosis category I (72%).
Asthma is a chronic inflammatory disease of the respiratory tract. The purpose of this study was to determine the description of the diagnosis and management of asthma inpatient at RSU Royal Prima Medan in 2018. This research was conducted using a case study design method, descriptive - retrospective, sample size 100 data of medical records of patients taken by purposive sampling, namely medical records the most complete data and analyzed with descriptive statistics. The results show that the youngest is 9 years old and the oldest is 85 years old, with 44 men and 56 women. The most common complaint is 74 shortness of breath and the most pharmacological management is beta2 agonist 100%. The conclusion was that the distribution of asthma was higher in women (56%) than in men (44%) and the most common complaint was shortness of breath (74%) and the most used combination treatment was Beta 2 + Corticosteroid + Ammonium Chloride Agonists. and Diphenhydramine + Paracetamol + Antibiotics (35%). Keywords: Asthma, Diagnosis and Management, Royal Prima Hospital Medan
Chronic kidney disease (CKD) is a condition in which there is a gradual decline in kidney function. This disease is progressive and usually irreversible. Indications for hospitalized CKD patients with severe complications and do not allow inpatient therapy. This study was aimed to describe the overview and management of chronic kidney disease inpatient in Royal Prima General Hospital Medan. The type of research used is research with a descriptive and retrospective case study design. This study is based on medical record data related to inpatient CKD patients' diagnostic and management features at the Royal Prima General Hospital Medan in 2020. The research subjects were all inpatients diagnosed with CKD, whereas 100 research subjects with complete medical records were included in this study. It was found that the highest age group was 57-65 years, as much as 37.0%, and men as much as 27%. The chief complaint was shortness of breath at 43% and additional complaints, the most of which were fever + low back pain + edema at 38%. On physical examination, most of the inspections were weak, 55%. Most palpation was sociable 57%. There was auscultation of four abdominal regions and normal positive bowel sounds (93%). Complete blood count + blood sugar level + electrolytes + urea + creatinine 70%, the most combination medication is NaCl 0.9% + Furosemide injection 31%. Based on the length of stay, the longest was 13-14 days (20%).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dan tatalaksanaan stroke iskemik yang dirawat inap di RSU Royal Prima Medan tahun 2019. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah desain studi kasus yang bersifat deskriptif dengan jumlah sampel sebanyak 100 pasien yang diambil secara purposive sampling. Hasil yang diperoleh adalah umur termuda adalah 29 tahun, tertua 82 tahun. Kelompok umur terbanyak umur 74-82 tahun (laki-laki 9%, perempuan 18% dari total sampel). Kelompok umur yang paling sedikit umur 29-37 tahun (laki-laki 3%, perempuan 3% dari total sampel). Berdasarkan keluhan utama: penurunan kesadaran (60%), kelemahan anggota gerak (40%). Berdasarkan keluhan tambahan: nyeri kepala (38%), bicara pelo + nyeri kepala + kebas (30%), bicara pelo (20%), bicara pelo + nyeri kepala + kejang (8%), bicara pelo + nyeri kepala + mulut mencong (4%). Hasil inspeksi: pupil isokor pada seluruh pasien Stroke Iskemik, hasil palpasi: nyeri tekan (+) 75%, nyeri tekan (-) 25%, perkusi normal. Pada auskultasi: peningkatan bising usus (+) pada seluruh pasien stroke iskemik. Tingkat kesadaran pasien: compos mentis (57%), apatis (21%), delirium (11%), somnolem (10%), semikoma (1%), dan tidak ada pasien dengan tingkat kesadaran sopor/koma.
Gastritis adalah penyakit dengan inflamasi pada mukosa lambung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran diagnostik dan penatalaksanaan dari gastritis rawat inap BPJS di Rumah Sakit Umum Royal Prima Medan pada tahun 2017. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dengan menggunakan design studi kasus, deskripif – retrospektif, besar sampel adalah 100 data rekam medis pasien, diambil secara purposive sampling, yaitu rekam medis yang paling lengkap dan dianalisa dengan deskriptif stastik. Pada hasil ditemukan umur termuda yaitu 16 tahun dan umur tertua 72 tahun, dengan jumlah laki – laki sebanyak 32 orang dan perempuan sebanyak 68 orang. Keluhan utama paling banyak datang ialah nyeri ulu hati sebanyak 96 orang dan penatalaksanaan famakologis terbanyak adalah antasida + omeprazole + domperidone + ranitidine yaitu sebanyak 46% dari 100% terapi yang diberikan. Kesimpulan yang didapatkan ialah bahwa distribusi terjadinya gastritis lebih tinggi terjadi pada perempuan (68%) dari pada laki – laki (32%) dan keluhan terbanyak datang ialah nyeri ulu hati (96%), dan terapi kombinasi paling banyak adalah dengan menggunakan antasida + omeprazole + domperidone + ranitidine (46%). Kata Kunci: Gastritis, Dignostik, Penatalaksanaan
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.