Epidural analgesia-anaesthesia in obstetrics

Abstract

Epidural analgesia is the most effective and innocuous technique for obstetrics. Pain relief is its main indication but maternal diseases that might be decompensated by labour and delivery are also accepted indications. Low doses of long-acting local anaesthetics alone or in combination with low doses of fentanyl or sufentanil provide good quality analgesia and are safe for mother and fetus. Test doses in parturients lack suf®cient speci®city and sensitivity for detecting inadvertent intravascular injection, and subarachnoid migration of the catheter is possible at any time during the procedure. Therefore, every injection must be considered as a test dose and only fractionated injections must be made. Epidural block to T10 is needed for labour and to level T4 for Caesarean section. Maintenance of the block with a continuous infusion, or patient-controlled epidural analgesia with a background continuous infusion, provides more stable analgesia than by intermittent injection. Technical dif®culties, dural tap, bloody tap, hypotension and insuf®cient block are most frequent complications of epidural block in obstetrics. Excessive motor block prolongs the second stage of labour and increases the frequency for instrumental delivery and is therefore considered a complication

Comparison of bupivacaine and levobupivacaine with epidural technique for labor analgesia

“…[20][21][22] Gomar ve ark. [23] ile Leighton ve ark.nın [24] yaptıkla-rı çalışmalarda ise travayın birinci evresinde değişik-lik olmazken ikinci evrede uzama tespit edilmiştir.…”

Perbandingan Analgesia Epidural Menggunakan Bupivakain 0,125% dengan Kombinasi Bupivakain 0,0625% dan Fentanil 2 μg/mL terhadap Nyeri dan Blok Motorik pada Persalinan Normal

“…1 Dari suatu penelitian didapatkan hasil bahwa pada kala I persalinan 60% primipara mengalami nyeri hebat akibat kontraksi uterus yang tidak dapat ditoleransi dan luar biasa berat bahkan mengerikan. [2][3][4] Nyeri persalinan bersifat sangat individual dan akan dipengaruhi banyak faktor seperti pengalaman nyeri sebelumnya, latar belakang budaya, kerusakan jaringan, riwayat penyakit, ketakutan, kecemasan, dan depresi yang saling berinteraksi satu dengan lainnya. 4,5 Nyeri yang hebat dan terus-menerus akibat kontraksi uterus pada saat proses persalinan menyebabkan perubahan fisiologis yang akan membahayakan ibu dan juga janinnya.…”

“…Pemberian analgetik melalui ruang epidural apabila dilakukan pada saat yang tepat tidak akan mengganggu proses persalinan, ibu akan tetap sadar dan dapat ikut berpartisipasi selama terjadinya persalinan. 3,5,7 Teknik analgesia epidural dengan konsentrasi tinggi selain akan menghilangkan nyeri juga dapat menyebabkan blokade motorik sehingga memengaruhi lama proses persalinan karena dapat menyebabkan kelainan posisi janin dan meningkatkan persalinan dengan alat. 12,13 Obat analgesia yang ideal untuk epidural Perbandingan Analgesia Epidural Menggunakan Bupivakain 0,125% dengan Kombinasi Bupivakain 0,0625% dan Fentanil 2 µg/ml terhadap Nyeri dan Blok Motorik pada Persalinan Normal pada persalinan adalah obat yang mempunyai mula kerja cepat, blokade motorik minimal, risiko yang toksik rendah, efek terhadap uterus dan juga perfusi uteroplasental terbatas, serta durasi panjang.…”

Transferência placentária de drogas

“…Os opióides têm demonstrado aumentar a qualidade do bloqueio sensitivo ao serem associados aos anestésicos locais, durante analgesia e anestesia de parto, e a fentanila e a sulfentanila têm sido os mais comumente utilizados na prática obstétrica. Durante o trabalho de parto, o mecanismo de ação dos opióides, administrados via epidural, é em nível espinhal, embora possa ocorrer absorção sistêmica 48 . A fentanila tem sido a droga de escolha devido ao curto tempo para pico de ação, rápido término dos efeitos após dose única e manutenção da estabilidade cardiovascular 49 .…”