Abstract:In adolescence, a physical phenomenon associated with puberty is in biological processes that lead to the ability to reproduce years marked by menstruation, some women must have experienced pain during menstruation in the form of pain. The purpose of this research was to analyze the effectiveness of yoga suryanamaskar movement to decrease dysmenorrhea pain of adolescent girls. This research used pre-post design, with 20 respondents of the 27 total population. The research was measured by pain scale0-10 with da… Show more
“…Berdasarkan hasil pencarian literatur dari beberapa database, peneliti telah menemukan 14 jurnal untuk studi literatur ini. Desain studi dalam jurnal tersebut adalah 4 eksperimental (Aggarwal et al, 2020;Laimek et al, 2018;Prabhu et al, 2019; L. T. Sari, 2018;Yonglitthipagon et al, 2017), 5 quasi eksperimental (Lestari & Paramita, 2019;K. Sari et al, 2018;Ulaa et al, 2020;Widiastuti & Setiyabudi, 2020), 4 pre eksperimental (Firdausi & Aini, 2018;Ningrum, 2017;Purnaningsih & Mursudarinah, 2016;Yulina & Ningsih, 2018), dan 1 randomized controlled trial (Yang & Kim, 2016).…”
Section: Hasilunclassified
“…Terdapat 8 jurnal yang tujuan studinya sama dengan tujuan peneliti (Firdausi & Aini, 2018;Lestari & Paramita, 2019;Purnaningsih & Mursudarinah, 2016;K. Sari et al, 2018;L. T. Sari, 2018;Ulaa et al, 2020;Yang & Kim, 2016;Yonglitthipagon et al, 2017).…”
Section: Hasilunclassified
“…Pada penelitian L. T. Sari (2018) menjelaskan bahwa yoga Suryanamaskar memiliki gerakangerakan yang dapat mengencangkan otot dan persendian serta menjaga keseimbangan otot perut sehingga suplai oksigen semakin meningkat dan dapat mengurangi nyeri. Yoga Suryanamaskar adalah kombinasi dari gerakan, pernapasan, dan teknik relaksasi yang bertujuan untuk memberikan rasa nyaman.…”
Section: Gerakan Yoga Yang Digunakan Pada Penelitian Yonglitthipagon ...unclassified
“…Gerakan tubuh berkaitan dengan pernapasan yang dapat mengaktifkan 'respons relaksasi' dalam sistem neuroendokrin, sehingga meningkatkan metabolisme, pernapasan yang tepat, detak jantung, tekanan darah, dan ketegangan otot (Yonglitthipagon et al, 2017). Menurut penelitian (L. T. Sari, 2018), teknik relaksasi dalam latihan yoga dapat merangsang pelepasan opioid endogen dalam tubuh yang mengaktifkan hormon endorfin dan hormon enkefalin (senyawa yang berfungsi untuk menghambat rasa sakit). Hormon endorfin yang diproduksi saat melakukan gerakan yoga secara teratur mengalir ke seluruh tubuh.…”
Section: Gerakan Yoga Yang Digunakan Pada Penelitian Yonglitthipagon ...unclassified
Latar Belakang: Gangguan menstruasi yang sering terjadi pada remaja adalah nyeri menstruasi atau disminore. Remaja yang mengalami nyeri menstruasi akan merasakan kram pada abdomen bawah dan biasanya disertai gejala tambahan yang mengakibatkan terganggunya aktivitas sehari- hari. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menguranginya adalah memberikan terapi nonfarmakologis yaitu yoga. Studi ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh yoga terhadap nyeri menstruasi pada remaja. Metode: Desain studi dalam penelitian ini adalah literature review. Pencarian literatur dilakukan dengan menggunakan keyword (yoga AND menstrual cramp OR adolescent, teenager). Selanjutnya, dilakukan seleksi terhadap 403.128 artikel berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah artikel yang terseleksi sebanyak 13 artikel. Artikel diambil dari data base bereputasi maupun terakreditasi. Artikel diambil dari database PubMed, DOAJ Research Gate, dan Google Schoolar. Penyeleksian diambil dengan memerhatikan PICOS dan selanjutnya dianalisis. Teknik analisis yang digunakan oleh peneliti adalah Compare, Contrast, dan Synthesize. Hasil: Terdapat 14 jurnal yang menyebutkan adanya pengaruh pemberian yoga terhadap penurunan nyeri menstruasi pada remaja. Skala nyeri menstruasi yang paling banyak dialami remaja adalah skala nyeri sedang. Kesimpulan: Pemberian yoga bisa diberikan sebagai terapi nonfarmakologi yang efektif untuk menurunkan nyeri menstruasi terhadap remaja. Hal ini dikarenakan yoga dapat memberikan efek relaksasi, sehingga tubuh dapat memproduksi hormon endorfin yang berguna sebagai obat analgesik alami.
“…Berdasarkan hasil pencarian literatur dari beberapa database, peneliti telah menemukan 14 jurnal untuk studi literatur ini. Desain studi dalam jurnal tersebut adalah 4 eksperimental (Aggarwal et al, 2020;Laimek et al, 2018;Prabhu et al, 2019; L. T. Sari, 2018;Yonglitthipagon et al, 2017), 5 quasi eksperimental (Lestari & Paramita, 2019;K. Sari et al, 2018;Ulaa et al, 2020;Widiastuti & Setiyabudi, 2020), 4 pre eksperimental (Firdausi & Aini, 2018;Ningrum, 2017;Purnaningsih & Mursudarinah, 2016;Yulina & Ningsih, 2018), dan 1 randomized controlled trial (Yang & Kim, 2016).…”
Section: Hasilunclassified
“…Terdapat 8 jurnal yang tujuan studinya sama dengan tujuan peneliti (Firdausi & Aini, 2018;Lestari & Paramita, 2019;Purnaningsih & Mursudarinah, 2016;K. Sari et al, 2018;L. T. Sari, 2018;Ulaa et al, 2020;Yang & Kim, 2016;Yonglitthipagon et al, 2017).…”
Section: Hasilunclassified
“…Pada penelitian L. T. Sari (2018) menjelaskan bahwa yoga Suryanamaskar memiliki gerakangerakan yang dapat mengencangkan otot dan persendian serta menjaga keseimbangan otot perut sehingga suplai oksigen semakin meningkat dan dapat mengurangi nyeri. Yoga Suryanamaskar adalah kombinasi dari gerakan, pernapasan, dan teknik relaksasi yang bertujuan untuk memberikan rasa nyaman.…”
Section: Gerakan Yoga Yang Digunakan Pada Penelitian Yonglitthipagon ...unclassified
“…Gerakan tubuh berkaitan dengan pernapasan yang dapat mengaktifkan 'respons relaksasi' dalam sistem neuroendokrin, sehingga meningkatkan metabolisme, pernapasan yang tepat, detak jantung, tekanan darah, dan ketegangan otot (Yonglitthipagon et al, 2017). Menurut penelitian (L. T. Sari, 2018), teknik relaksasi dalam latihan yoga dapat merangsang pelepasan opioid endogen dalam tubuh yang mengaktifkan hormon endorfin dan hormon enkefalin (senyawa yang berfungsi untuk menghambat rasa sakit). Hormon endorfin yang diproduksi saat melakukan gerakan yoga secara teratur mengalir ke seluruh tubuh.…”
Section: Gerakan Yoga Yang Digunakan Pada Penelitian Yonglitthipagon ...unclassified
Latar Belakang: Gangguan menstruasi yang sering terjadi pada remaja adalah nyeri menstruasi atau disminore. Remaja yang mengalami nyeri menstruasi akan merasakan kram pada abdomen bawah dan biasanya disertai gejala tambahan yang mengakibatkan terganggunya aktivitas sehari- hari. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menguranginya adalah memberikan terapi nonfarmakologis yaitu yoga. Studi ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh yoga terhadap nyeri menstruasi pada remaja. Metode: Desain studi dalam penelitian ini adalah literature review. Pencarian literatur dilakukan dengan menggunakan keyword (yoga AND menstrual cramp OR adolescent, teenager). Selanjutnya, dilakukan seleksi terhadap 403.128 artikel berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah artikel yang terseleksi sebanyak 13 artikel. Artikel diambil dari data base bereputasi maupun terakreditasi. Artikel diambil dari database PubMed, DOAJ Research Gate, dan Google Schoolar. Penyeleksian diambil dengan memerhatikan PICOS dan selanjutnya dianalisis. Teknik analisis yang digunakan oleh peneliti adalah Compare, Contrast, dan Synthesize. Hasil: Terdapat 14 jurnal yang menyebutkan adanya pengaruh pemberian yoga terhadap penurunan nyeri menstruasi pada remaja. Skala nyeri menstruasi yang paling banyak dialami remaja adalah skala nyeri sedang. Kesimpulan: Pemberian yoga bisa diberikan sebagai terapi nonfarmakologi yang efektif untuk menurunkan nyeri menstruasi terhadap remaja. Hal ini dikarenakan yoga dapat memberikan efek relaksasi, sehingga tubuh dapat memproduksi hormon endorfin yang berguna sebagai obat analgesik alami.
“…Acupressure or smartpuncture is a gentle massage that can stimulate blood circulation so that it becomes smooth and the oxygen supply to the brain becomes adequate (Sari, 2018). Research from (Munjidah and Anggraini, 2019), there is a significant effect between acupressure at the Tui Na point and nutritional status on KMS in children.…”
School children were vulnerable to had unhealthy snacked behavior due to their low knowledge and awareness in clean and healthy lived behavior. Even though there was a lot of data that shows unhealthy snacks for school children are sold not in the school canteen. To stimulate children's intelligence so that children could had good food and should achievements, smart acupressure was carried out, so that children were healthy in nutrition and brain. The purposed of this serviced was to seek to improved the health status of elementary school children through comprehensive promotive, preventive efforts and to increase student knowledge primary school. There was certainly very important to increased the awareness of school children about the importance of been aware of dangerous food snacked. This health education and smart acupressure trained was held in February 2020 at SDN Mlajah 01, and as a result the students (Afni, 2018)knew about the dangers of consumed food carelessly and the consequences if consumed such food, and smart acupressure trained could be carried out correctly by students of SDN Mlajah Bangkalan.
Menstruasi adakalanya disertai dengan ketidaknyamanan yang disebut dengan sindrom pre menstruasi seperti gejala fisik, psikologi dan emosional yang terkait dengan perubahan hormonal. Sindrom pre menstruasi dapat dicegah dengan berbagai terapi, salah satunya terapi komplementer, salah satunya adalah meditasi. Design penelitian yang digunakan adalah pre eksperimen dengan pendekatan pre-post design, sampel penelitian berjumlah 20 reponden, Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini termasuk analisis univariat menggunakan frekuensi distribusi dan analisis bivariat menggunakan pasangan uji-t sampel. Hasil penelitian menunjukan terdapat kenaikan mean antara sebelum dan sesudah sebesar 5 poin, dan ρvalue=0.0001 < α 0.05 maka terdapat pengaruh terapi komplementer “meditasi” terhadap penurunan intensitas nyeri pre menstrual sindrom. Pada dasarnya pemberian terapi meditasi ini dapat memberikan kondisi yang rileks dimana pada kondisi rileks semua system tubuh akan bekerja dengan baik dan pada kondisi ini hipotalamus akan meyesuaikan dan terjadinya penurunan aktifitas sistem saraf simpatis dan menigkatkan aktifitas sistem parasimpatis. Terapi meditasi dilakukan bisa setiap hari di jam senggang dan tidak mempunyai efek samping. Menstruation is sometimes accompanied by discomfort called pre-menstrual syndrome such as physical, psychological and emotional symptoms associated with hormonal changes. Pre menstrual syndrome can be prevented by various therapies, one of which is complementary therapy, one of which is meditation. The research design used was pre-experimental with a pre-post design approach, the study sample numbered 20 respondents, data analysis used in this study included univariate analysis using frequency distribution and bivariate analysis using paired t-test samples. The results showed there was an increase in the mean between before and after by 5 points, and ρvalue = 0.0001 <α 0.05 then there was the effect of complementary therapy "meditation" on the decrease in the intensity of pre menstrual pain syndrome. Basically, giving this meditation therapy can provide a relaxed condition where in a relaxed condition all body systems will work well and in this condition the hypothalamus will adjust and decrease the activity of the sympathetic nervous system and increase the activity of the parasympathetic system. Meditation therapy can be done every day at leisure and has no side effects.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.