Pandemi COVID-19 berdampak terhadap berbagai aspek kehidupan manusia termasuk masalah kesehatan mental. Remaja menjadi kelompok yang juga merasakan dampak dari kondisi pandemic COVID-19 ini seperti perubahan lingkungan belajar yang memicu rasa malas kegagalan dalam belajar, kecanduan game online, hingga permasalahan pada interaksi sosial. Karakteristik remaja yang tertutup membuat permasalahan yang dihadapi oleh remaja kerap tidak diketahui oleh guru maupun orangtua. Maka dibutuhkan kemampuan self-help guna mencegah gangguan mental pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk membekali remaja dengan pengetahuan mengenai kemampuan self-help. Kemampuan self-help merupakan kemampuan menolong diri sendiri dalam keadaan tidak meyenangkan yang diharapkan dapat mencegah gangguan mental pada remaja. Pengetahuan yang diberikan pada kegiatan ini adalah pengetahuan gaya belajar, asertivitas, dan manajemen diri. Kegiatan dilakukan kepada para siswa MAN 2 Pontianak dengan metode webinar dan diskusi melalui whatsapp grup. Terdapat total 15 data pre-test dan post-test pada kegiatan ini. Terdapat perbedaan rata-rata skor pada seluruh variabel yang diukur pada kegiatan ini yaitu pengetahui tentang gaya belajar, pengetahuan tentang asertivitas, pengetahuan tentang manajemen diri, tingkat asertivitas dan tingkat manajemen diri. Analisis uji beda paired sample t-test menunjukkan bahwa nilai p < 0,05. Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan signifikan antara pengetahuan gaya belajar serta tingkat keterampilan manajemen diri antara sesi pre-test dan post-test. Selain itu nilai p > 0,05 menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara pengetahuan asertivitas, tingkat asertivitas dan pengetahuan mengenai manajemen diri sebelum dan setelah kegiatan intervensi diberikan. Terjadi kenaikan skor pengetahuan para remaja mengenai cara melakukan self-help. Maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari kegiatan ini berhasil tercapai.