2020
DOI: 10.15578/jra.15.1.2020.59-67
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

DUPLEX POLYMERASE CHAIN REACTION UNTUK DETEKSI SIMULTAN KOI HERPESVIRUS DAN Aeromonas hydrophila PADA IKAN MAS (Cyprinus carpio)

Abstract: Koi herpesvirus (KHV) dan Aeromonas hydrophila adalah patogen yang dapat mengkoinfeksi ikan mas secara bersamaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode duplex polymerase chain reaction (dPCR), deteksi simultan untuk diagnosis KHV dan bakteri Aeromonas hydrophila pada ikan mas. Dua pasang primer yang menargetkan sekuen spesifik SphI dan gen aerolisin, yang sering digunakan untuk mendeteksi KHV dan A. hydrophila dalam uji reaksi tunggal PCR dan menghasilkan target pita PCR 290 bp dan 417 bp. Hasil … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(2 citation statements)
references
References 7 publications
(10 reference statements)
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…A. hydrophila dapat menginfeksi ikan dengan melewati jaringan tubuh yang terbuka atau pada bagian organ insang, yang selanjutnya bakteri masuk ke dalam pembuluh darah dan menyebar ke organ dalam lainnya (Ulfiana et al, 2012). Novita et al (2020) menyatakan bahwa infeksi A. hydrophila dapat menyebabkan kematian ikan hingga mencapai 80-100% dari total populasi ikan yang ada.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…A. hydrophila dapat menginfeksi ikan dengan melewati jaringan tubuh yang terbuka atau pada bagian organ insang, yang selanjutnya bakteri masuk ke dalam pembuluh darah dan menyebar ke organ dalam lainnya (Ulfiana et al, 2012). Novita et al (2020) menyatakan bahwa infeksi A. hydrophila dapat menyebabkan kematian ikan hingga mencapai 80-100% dari total populasi ikan yang ada.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Faktor infeksi A. hydrophila dapat dipengerahui oleh berbagai hal diantaranya; perubahan kondisi lingkungan, suhu, dan keadaan ikan yang stres, serta dampak infeksi sekunder lain seperti; parasit, virus, dan bakteri lainnya (Novita et al, 2020). Wintoko et al (2013), menjelaskan bahwa berbagai upaya dalam mengatasi penyakit dan parasit pada ikan sudah banyak dilakukan diantaranya dengan melakukan pengisolasian ikan, peningkatan suhu, pengaturan pH, penggaraman, dan pemberian antibiotik alami maupun sintetik.…”
Section: Pendahuluanunclassified