Bivalvia (kerang-kerangan) adalah biota yang biasa hidup menetap di dalam substrat dasar perairan. Bivalvia memiliki nilai penting di dalam ekosistem air laut. Secara ekologis Bivalvia dikategorikan sebagai biota penting penyusun suatu ekosistem karena Bivalvia bersifat filter fideer sehingga Bivalvia mampu menyaring bahan-bahan organik yang ada di dalam perairan Penelitian dilakukan di Hutan Mangrove Pantai Bama Taman Nasional Baluran pada bulan Maret-September 2020 dengan metode Purposive sampling dan tehnik Pengambilan sampel dibagi menjadi 3 stasiun dengan jarak tiap stasiun 200 m dan dengan luas tiap stasiun 450 m2. Setiap stasiun dibagi menjadi 3 garis transek jarak tiap garis transek 30 m, dalam satu garis transek terdapat 10 plot berukutan 2 × 2 m2.. Dari hasil penelitian didapatkan peroleh 8 Famili 9 Genus dan 9 Spesies, diantanya yaitu: Famili Arcidae, Mactridae, Mytilidae, Veneroidae, Placunidae, Ostreidae, Tellinidae dan Pinnidae. Adapun 9 Genus yang ditemukan diantaranya: Anadara, Barbatia, Spisula, Modiolus, Periglypta, Placuna, Saccostrea, Tellina dan Pinna, sedangkan 9 Spesies yang di temukan yaitu: Anadara granosa, Barbatia Barbata, Spisula solida, Modiolus barbatus, Periglypta poerpera, Placuna Placenta, Saccostrea cucullata, Tellina timorensis, Pinna Nobilis.Total keseluruhan Bivalvia Mangrove yang diperoleh yaitu 628 individu, indek keanekaragaman di seluruh stasiun mempunyai rata-rata Hˊ= 1,66 dengan katagori sedang, sedangkan indeks dominansi di semua Stasiun mempunyai rata-rata C= 0,22. Maka indeks dominansi di katagorikan rendah,
<p><em>Penelitian ini </em><em>bertujuan untuk mengkaji pengaruh ekstrak kulit Pisang Kepok terhadap respon morfologis dan fisiologis tanaman melon. </em><em>Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Mei 2021 di Taman Suruh Kabupaten Banyuwangi dengan ketinggian tempat 300 m dpl. </em><em>Desain </em><em>penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan sehingga didapatkan 30 plot penelitian, yakni P0 = tanpa ekstrak kulit Pisang Kepok (EKP); P1 = 30 ml EKP; P2 = 40 ml EKP; P3 = 50 ml EKP dan P4 = 60 ml EKP. </em><em>Data diamati setiap minggu dari minggu pertama hingga minggu ke 4. Parameter tanaman yang diamati dibagi menjadi 2 karakter, yakni morfologis dan fisiologis. Karakter morfologis, yakni tinggi tanaman, jumlah daun, dan luas daun. Adapun karakter fisiologis, yakni kandungan klorofil pada daun tanaman melon pada saat panen. </em><em>Konsentrasi klorofil total, klorofil a dan klorofil b dihitung dengan metode Wintermans & de Mots. </em><em>Data dianalisis dengan menggunakan uji F pada nilai α = 5%, jika ditemukan perlakuan yang berbeda nyata, selanjutnya data diuji dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. </em><em>Hasil penelitian menunjukkan bahwa </em><em>respon morfologis dan fisiologis tanaman melon menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan ketika ditambahkan ekstrak kulit Pisang Kepok. Pemberian ekstrak kulit Pisang Kepok dengan dosis 50 mL per tanaman memberikan respon morfologis dan fisiologis terbaik pada tanaman melon.</em></p><p><strong><em>Kata Kunci:</em></strong><em> </em><em></em></p><p>Melon; POC; Kulit Pisang Kepok; Morfologis; Fisiologis<em></em></p><p> </p><p><strong>Morphological and Physiological Response of Melon Plant (<em>Cucumis melo</em>) with the Addition of Kepok Banana Peel Extract (<em>Musa paradisiaca</em>)</strong></p><p><strong><em>ABSTRACT</em></strong><strong><em></em></strong></p><p><em>The aims of the study were to examine the Kepok Banana peel extract on the morphological and physiological responses of melon plants. This research was carried out from February to May 2021 in Taman Suruh, Banyuwangi Regency with an altitude of 300 m above sea level. </em><em>The research design was a Complete Randomized Design (CRD) with 5 treatments and 5 tests so that 30 research plots were obtained, namely P0 = without Kepok Banana peel extract (EKP); P1 = 30 ml EKP; P2 = 40 ml EKP; P3 = 50 ml EKP and P4 = 60 ml EKP. Data are observed weekly from the first week to fourth week. The observed plant parameters were divided into 2 characters, namely morphological and physiological. Morphological character, namely plant height, number of leaves, and leaf area. As for the physiological character, namely the chlorophyll content in the leaves of melon plants at the time of harvest. The total chlorophyll, chlorophyll a and chlorophyll b concentrations were calculated by the Wintermans & de Mots method. The data were analyzed using the F test at a value of α = 5%, if a real different treatment was found, then the data was tested with the Smallest Real Difference (BNT) test at a level of 5%. The results showed that the </em><em>morphological and physiological </em><em>responses of melon plants showed significant differences when added to the peel extract of Kepok Banana. </em><em>The dosage of 50 mL of EKP per plant was the dose that gives the best morphological and physiological response results in melon plants.</em><em></em></p>
Pemanfaatan tanaman sebagai bahan bangunan dan kerajinan merupakan kegiatan turun temurun yang telah dipraktikkan oleh Suku Using Kabupaten Banyuwangi. Suku Using memanfaatkan tanaman sebagai bahan bangunan dan kerajinan menjadi beranekaragam jenis konstruksi bangunan dan produk kerajinan yaitu atap, pintu, jendela, kusen, lantai, tiang, plafon, reng, bekisting, ukiran, peralatan/perabot rumah tangga, hiasan, alat musik, anyaman, pewarna tekstil dan seni barong, untuk mendukung kegiatan pemanfaatan tanaman perlu adanya identifikasi mengenai potensi tanaman berguna. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tanamanyang berpotensi sebagai bahan bangunan dan kerajinan, mengetahui pengetahuan masyarakat Suku Using Banyuwangi tentang pemanfaatan tanaman sebagai bahan bangunan dan kerajinandengan jumlah responden yaitu 390 orang. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif eksploratif dengan teknik survei lapangan dan wawancara dari narasumber yang berprofesi sebagai ketua adat, tukang bangunan, pengrajin kerajinan khas banyuwangi dan masyarakat Suku Using. Data yang diambil meliputi data keanekaragaman tanaman yang digunakan masyarakat Using sebagai bahan bangunan dan kerajinan.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juli 2018 di lima kecamatan di Kabupaten Banyuwangi yaitu meliputi Kecamatan Glagah, Kecamatan Giri, Kecamatan Kabat, Kecamatan Singojuruh dan Kecamatan Rogojampi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 33 spesies yang dimanfaatkaan sebagai bahanbangunan dan kerajinan oleh masyarakat Using terdiri atas 18 familia. Spesies yang paling dominan digunakan adalah jati (Tectona grandis), kelapa (Cocos nucifera), bambu (Gigantochloa apus), mahoni (Swietenia mahagoni), nangka (Artocarpus heterophyllus), pulai (Alstonia scholaris), kopi (Coffea sp.), rotan (Calamus javanensis), dan bendo (Artocarpus elasticus).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi efek paparan dan mengetahui dosis tepung MOCAF yang efektif dalam mempengaruhi kualitas spermatozoa mencit jantan (Mus musculus L.). Penelitian menggunakan Post Test Only Control Group Design dengan empat kali pengulangan. Sampel hewan uji sebanyak 16 ekor, dengan perlakukan selama 14 hari. Perlakuan menggunakan tepung MOCAF yang difermentasi selama 24 jam, dengan dosis P1 0,13 mg/mencit/hari, P2 0,26 mg/mencit/hari, dan P3 0,39 mg/mencit/hari, serta control menggunakan aquades steril (K). Analisis data menggunakan uji Anova dan uji Duncan dengan tingkat kepercayaan 95% (p = 0,05).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.