2015
DOI: 10.15294/kemas.v10i2.3387
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Risiko Pajanan Pestisida Terhadap Kesehatan Petani

Abstract: <p>Petani dalam mengolah lahan membutuhkan pestisida untuk memberantas hama dan gulma. Namun di sisi lain pestisida dapat membahayakan kesehatan diri petani, konsumen, organisme non target serta lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui alur pajanan pestisida yang dapat masuk ke tubuh petani berbasis analisis risiko. Metode penelitian dengan exploratory research  dengan desain penelitian cross Sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara pada 54 petani. Pajanan pestisida … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
15
0
30

Year Published

2017
2017
2022
2022

Publication Types

Select...
9

Relationship

0
9

Authors

Journals

citations
Cited by 51 publications
(45 citation statements)
references
References 20 publications
0
15
0
30
Order By: Relevance
“…Pada saat penyemprotan ini juga para petani dapat mengalami risiko ergonomi yang menyebabkan low back pain, akibat terlalu lama mengangkut atau menggendong tangki sprayer. Menurut (Tualeka, 2013)…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Pada saat penyemprotan ini juga para petani dapat mengalami risiko ergonomi yang menyebabkan low back pain, akibat terlalu lama mengangkut atau menggendong tangki sprayer. Menurut (Tualeka, 2013)…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Pemberantasan DBD yang efektif diutamakan untuk mengendalikan vektor karena belum ditemukan vaksin yang efektif untuk membunuh virus dengue. Pengendalian dengan cara penyemprotan menggunakan insektisida kimia dalam jangka waktu lama akan menimbulkan masalah seperti serangga vektor sasaran menjadi resistensi, pencemaran lingkungan, efek buruk pada manusia, ataupun efek buruk pada organisme non-target (Yuantari et al, 2015;Sukhthankar et al, 2014). Biolarvisida Bacillus thuringiensis (H-14) atau Bt H-14 merupakan salah satu alternatif pengendalian larva nyamuk DBD.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Serangan hama wereng coklat pada 2005 terpusat di pulau Jawa dengan luas mencapai 56.832 ha [3]. Sampai saat ini upaya pengendalian hama dilakukan dengan menggunakan insektisida khususnya insektisida kimiawi yang memberikan dampak negatif terhadap organisme non target, manusia dan lingkungan [4].…”
Section: Pendahuluanunclassified