Paparan sinar matahari berlebih menimbulkan efek merugikan bagi kulit seperti eritema, immediate pigment darkening, fotoaging dan fotokarsinogenik. Salah satu upaya untuk mencegahnya yaitu menggunakan tabir surya. Filter UV organik dapat terdegradasi oleh radiasi sinar UV, yang mengurangi keefektifannya dan menghasilkan produk fotodegradasi yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit atau fotodermatosis. Sehingga tabir surya harus diformulasikan untuk menghasilkan proteksi maksimal dan pengaplikasiannya dapat diterima. Pada Review Artikel ini dilakukan penelusuran pustaka dari artikel yang telah dipublikasikan dalam skala Nasional maupun Internasional untuk melihat pengembangan peningkatan kinerja tabir surya, yaitu tabir surya yang ditambahkan bahan alam termasuk senyawa bioaktif yang berpotensi meningkatkan nilai SPF. Didapat hasil penelusuran pustaka yaitu bahan alam dari minyak kedelai, kulit buah rambutan, blueberry, batang Aulonemia aristulata (Döll) McClure., bocaiúva almond oil, biji kakao, Scutellaria radix, dan senyawa bioaktif oleuropein, rutin, asam ferulat, kafein, dan morin dapat meningkatkan SPF dan dapat dibentuk mejadi bentuk sediaan emulsi, nanoemulsi, emulsi dengan sistem nanopartikel, Gelatin Nanoparticles (GNPs), Nanostructured Lipid Carriers (NLC), dan mikropartikel.