Masih banyak dijumpai remaja yang belum dapat menyesuaikan diri dengan baik di lingkungan sosialnya. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab terjadinya penolakan remaja dari kelompok teman sebayanya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara interaksi sosial teman sebaya dengan penerimaan sosisal siswa kelas XI. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional yang bertujuan untuk membuktikan ada tidaknya hubungan antara variabel Interaksi Sosial dengan Penerimaan Sosial. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Subjek yang diteliti sebanyak 52 orang. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik uji korelasi Pearson Product Moment. Sebelum melakukan pengujian korelasi, perlu dilakukan pengujian asumsi terlebih dahulu dengan melakukan uji normalitas data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, dan uji linearitas dengan uji ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0.001. Dengan demikian, hipotesis dalam penelitian ini diterima, yaitu ada hubungan positif antara interaksi sosial teman sebaya dengan penerimaan sosial siswa. Hubungan positif pada hasil uji memiliki makna jika semakin tinggi interaksi sosial teman sebaya, maka akan semakin tinggi pula penerimaan sosial siswa dan sebaliknya. Implikasi penelitian ini memberika dampak pada interaksi sosial siswa yang semakin membaik
<p>Pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru merupakan kebijakan pemerintah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, melalui peningkatn mutu guru. Salah satu kegiatan dalam pengembangan keprofesian berkelanjutan adalah pelatihan guru. Pelatihan guru perlu dirancang agar memberikan dampak yang nyata. Artikel ini disusun dengan metode tinjauan literatur. Terdapat berbagai model pelatihan guru dalam rangka pengembangan keprofesian berkelanjutan (Luneta, 2012). Dengan mempertimbangkan langkah dasar pelatihan menurut Furjanic dan Trotman (2000) dan tinjauan dari berbagi teori, maka disimpulkan bahwa model pelatihan yang sesuai adalah model <em>School focused: University school Partnerships </em>(Berfokus sekolah : kemitraan sekolah dan perguruan tinggi).</p>
Permasalahan kualitas sekolah berkaitan dengan beberapa hal, antara lain adalah supervisi oleh kepala sekolah dan hasil akreditasi sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk megetahui hubungan antara akreditasi sekolah dan supervisi oleh kepala sekolah dengan kualitas sekolah. Dalam penelitian ini, populasinya adalah semua kepala sekolah SMP Swasta sekota Salatiga sebanyak 16 orang, sekaligus sebagai total sampel. Pengumpulan data penelitian melalui angket. Teknik analisis yang digunakan adalah korelasi ganda dan regresi ganda, dengan SPSS. Hasil uji korelasi membuktikan hipotesis yaitu supervisi kepala sekolah dan akreditasi sekolah memiliki hubungan positif dan signifikan dengan kualitas sekolah yang ditunjukkan oleh hasil uji korelasi yaitu nilai r.hitung (0,604) > nilai r.tabel (0,338) pada taraf signifikansi 5%. AbstractSchool quality is related to several aspects, i.e principal supervision, and school accreditation status. This study aims to determine the relationship between school accreditation and supervision by the principal and school quality. In this research, the population is sixteen principal Junior High School in Salatiga City, as well as the total sample. Research data collection through questionnaires. The analysis technique used is multiple correlation and multiple regression, with SPSS. The results of the correlation test prove the hypothesis that the supervision of the principal and school accreditation has a positive and significant relationship with school quality as indicated by the results of the study. correlation test is the value of r. Calculate (0.604)> r table value (0.338) at the 5% significance level.
This study aims to determine the significance of the effect of parenting patterns in the learning motivation of students grade VII in Christian Middle School 2 Salatiga. This type of research is comparative causal research or it can be called ex post facto research, this research carried out in Christian Middle School 2 Salatiga. Subject of this research subjects were class VII students, amounting to 87 people from class VII A totaling 22 students, class VII B totaling 21 students, class VII C totaling 22 students and class VII D totaling 22 students. The methods for collects the data is by spreading questionnaires about parenting pattern based on Baumrind’s theory amounted to 30 questions, and learning motivation questionnaires based on Uno theory amounted to 25 questions. The data analysis technique used is simple linear regression with the help of the SPSS for Windows version 20. Computer program. Based on the results of the study there is no significant influence on parenting pattern towards the learning motivation of grade VII students in Christian Middle School 2 Salatiga, with parenting pattern only contributing influence of 3.9% with Sig 0.097> 0.050 on learning motivation. While the remaining 96.1% is influenced by other factors not examined in this study.Keyword: Parenting Pattern, Learning Motivation
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi pengaruh penggunaan gadget terhadap interaksi sosial siswa. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X IPS SMA Kristen Satya Wacana Salatiga yang berjumlah 54 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Total Sampling. Teknik pengumpulan data untuk penggunaan gadget menngunakan kuesioner yang disusun oleh Chusna Oktia Roman (2017) bedasarkan teori Chriany Judhita sedangkan untuk data interaksi sosial menggunakan skala sikap yang disusun oleh Agung Prasetio (2017) berdasarkan teori Partowisastro. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linear sederhana yang diolah dengan bantuan program SPSS for Windows 16.0. Berdasarkan analisis data didapatkan hasil R Square = 0,01 (0,1%) yang berarti bahwa variabel penggunaan gadget memberikan pengaruh terhadap interaksi sosial hanya sebesar 0,1% dan untuk 99,9% oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Sedangkan untuk hasil Anova diperoleh hasil f hitung (0.042) dan sig (0.838>0.05), serta pada data Coefficients diperoleh hasil T hitung (0.205). Dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan penggunaan gadget terhadap interaksi sosial siswa kelas X SMA Kristen Satya Wacana Salatiga tahun ajaran 2018/2019Kata Kunci : Siswa Kelas X IPS SMA, Penggunaan Gadget, Interaksi Sosial.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi hubungan antara kepercayaan diri dengan kecemasan bertanding atlet pencak silat dalam menghadapi Salatiga Cup 2018. Sampel total berjumlah 112 atlet. Penelitian ini dalam pengukuran data untuk variabel Nilai Pendidikan Karakter menggunakan skala sikap yang dikembangkan sendiri oleh peneliti dengan Kepercayaan Diri mengadopsi pada teori Dyah Ardhini (2012), dan variabel Kecemasan Bertanding mengadopsi pada teori Didera Sukmasari (2017).Teknik analisis data menggunakan Kendall’s tau b. Berdasarkan dari hasil analisis data diperoleh hasil koefesien korelasi (rxy) sebesar -0,732 dan p = 0,000 (< 0,01). Artinya, bila skor variabel kepercayaan diri meningkat maka skor variabel kecemasan bertanding akan menurun, namun sebalinya apabila skor kepercayaan diri menurun, maka skor kecemasan bertanding akan meningkat. Yang dapat disimpulkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara kepercayaan diri dengan kecemasan bertanding atlet pencak silat dalam menghadapi Salatiga Cup 2018.Kata Kunci: Kepercayaan Diri, Kecemasan Bertanding
Penelitian ini dilaksanakan di progdi Pendidikan Sejarah UKSW Salatiga, dengan populasi seluruh mahasiswa progdi pendidikan sejarah yang berjumlah 80 orang mahasiswa dan merupakan sampel total. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi hubungan antara kepercayaan diri dengan kecemasan berbicara di depan umum pada mahasiswa progdi pendidikan sejarah UKSW Salatiga. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Self Confidence Scale yang disusun Lauster (2002) dan Personal Report of Public Speaking Anxiety yang disusun oleh Mc Croskey, J.C (2013). Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kendall”s tau yang diolah dengan bantuan program SPSS Version 21.0 for Windows. Hasil analisis data diperoleh bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara kepercayaan diri dengan kecemasan berbicara di depan umum yang ditunjukkan dengan hasil koefisien korelasi rxy = -0,177 dengan nilai sig (1-tailed) sebesar 0,006<0,05. Artinya semakin rendah skor kepercayaan diri maka semakin tinggi skor kecemasan berbicara di depan umum, dan jika semakin tinggi skor kepercayaan diri maka semakin rendah kecemasan berbicara di depan umum.Kata Kunci : Kepercayaan Diri, Kecemasan Berbicara di Depan Umum
<p><strong>Abstract:</strong> This study aims to determine the interaction of peers on dating violence in vocational students. The data collection instrument that the author uses is the interaction attitude scale and the violent behavior attitude scale in dating. Analysis of the data used is by using a correlation test. The results showed the correlation coefficient of the relationship between peer interaction and violent behavior in dating SMK students marked r = 0.283 with a significant coefficient of 0.047 (0.047 <0.05). It can be stated that there is a significant relationship between peer interaction and violent behavior in dating. Therefore, the higher the interaction with peers, the higher the behavior of internal violence. Thus the hypothesis that there is a significant relationship between peer interaction and violent behavior in dating is accepted. There is a significant relationship between peer interaction with violent behavior in dating. </p><p><strong>Abstrak:</strong> Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi teman sebaya terhadap kekerasan dalam pacaran pada siswa SMK. Instrumen pengumpulan data yang penulis gunakan adalah skala sikap interaksi dan skala sikap perilaku kekerasan dalam pacaran. Analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan uji korelasi. Hasil penelitian menunjukkan koefisien korelasi hubungan antara interaksi teman sebaya dengan perilaku kekerasan dalam pacaran siswa SMK dengan ditandai r = 0,283 dengan koefisien signifikan 0,047 (0,047<0,05), maka dapat dinyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara interaksi teman sebaya dengan perilaku kekerasan dalam pacaran. Oleh karena itu, semakin tinggi interaksi dengan teman sebaya maka semakin tinggi pula perilaku kekerasan dalam. Dengan demikian hipotesis ada hubungan yang signifikan antara interkasi teman sebaya dengan perilaku kekerasan dalam pacaran diterima. Ada hubungan yang signifikan antara interkasi teman sebaya dengan perilaku kekerasan dalam pacaran.</p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.