Bullying menjadi isu yang hangat dibicarakan di lingkungan sekolah (school bullying). Penelitian ini dilatarbelakangi banyaknya kasus bullying yang terjadi, terutama pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pada umumnya di tingkat ini remaja sedang kebingungan dalam memperlihatkan eksistensinya. Kebingungan tersebut tidak jarang menjadikan mereka ingin tampil melebihi teman sebayanya. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui bagaimana stategi persuasi program pencegahan bulliying yang diberikan pihak sekolah terhadap remaja SMP; (2) untuk mengetahui tanggapan siswa SMP atas program pencegahan bullying. Penelitian ini menggunakan teori komunikasi persuasi sebagai fokus penelitian dalam pencegahan bullying. Pada penelitian ini digunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yaitu Focus Group Discussion terhadap beberapa narasumber yaitu kepala sekolah, Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, guru BK dan guru yang merupakan Quality Control d isekolah tersebut. Selanjutnya dilakukan wawancara terhadap dua orang siswa SMPN 85 Pondok Labu Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan, upaya sekolah untuk mempersuasi para siswa dapat dikatakan berhasil. Hal ini ditunjukkan dengan upaya sekolah untuk mempengaruhi para siswa dalam program pencegahan bullying. Selain itu keberhasilan program tersebut juga dinyatakan berdampak positif oleh siswa, di mana para siswa menjadi paham dan bersedia melakukan tindakan pencegahan bullying dengan suka rela dan saling empati terhadap sesama.
Biokoagulan merupakan koagulan alami yang berperan untuk mengikat kotoran yang terdapatdi dalam limbah tahu. Sumber biokoagulan dapat berasal dari kitosan sisik ikan bandeng. Penelitian ini menentukan penurunan nilai BOD dan COD pada limbah tahu melalui biokoagulasi kitosan dari limbahsisik ikan bandeng. Metode yang digunakan dalam pembuatan kitosan melalui tahap deproteinasi (NaOH 0,1 N selama 2 jam pada suhu 65℃), demineralisasi (HCl 1 N selama 30 menit pada suhu ruang), dan deasetilasi (NaOH 20% selama 1 jam pada suhu 121℃). Karakteristik kitosan berupa derajat deasetilasi memiliki nilai 44%. Aplikasi kitosan sebagai biokoagulan dilakukan dengan prinsip koagulasi-flokulasi dengan penambahan larutan kitosan pada konsentrasi 10 ppm, 20 ppm, dan 30 ppm pada limbah tahu. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan terhadap nilai BOD dan COD setelah penambahan kitosan 10 ppm, 20 ppm, dan 30 ppm. Perlakuan dengan penambahan kitosan 30 ppm merupakan perlakuan terbaik dengan nilai BOD yaitu 7 mg/L dan nilai COD yaitu 5600 mg/L.
Physalis angulata is a garden plant that has been widely used as a medicinal plant by the community. This plant contains secondary metabolites that can be used as medicine and nutrition enhancement. This study aims to identify the secondary metabolite compounds and their toxicity to the post-larva (PL) survival rate in tiger prawns. This study was conducted in several stages (1). P. angulata extraction using ethanol, (2) P. angulata GCMS test, (3) The identification of the secondary metabolites from P. angulata (4) LC50 test (Lethal Concentration 50) and (5) Data analysis. Based on the results of GCMS analysis, it was indicated that P. angulata contained the secondary metabolite compounds, including phenols, steroids, fatty acids, terpenoids, benzenes, and alkaloids. It is concluded that the compounds contained are presumed to be beneficial for prawn farming development in terms of disease prevention, growth acceleration, and egg quality improvement. Meanwhile, the toxicity test results by using tiger prawn larvae for 48 hours revealed that the safe concentration level used for prawn development by utilizing the cutleaf groundcherry extract was at 13.1 mg/l.AbstrakPhysalis angulata merupakan tumbuhan pekarangan yang telah banyak dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat oleh masyarakat. Tumbuhan ini diduga memiliki metabolit sekunder yang dapat dimanfaatkan sebagai obat dan peningkatan nutrisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi senyawa metabolik sekunder dan toksisitasnya terhadap sintasan post larva (PL) udang windu. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan (1). Ekstraksi P. angulata dengan menggunakan etanol, (2) Uji GCMS P. angulata, (3) Identifikasi metabolit sekunder dari P. angulata (4) Uji LC50 (Lethal Concentration 50) dan (5) Analisis data. Berdasarkan hasil analisis GCMS menunjukkan bahwa P. angulata mengandung metabolit sekunder golongan senyawa antara lain fenol, steroid, asam lemak, terpenoid, benzene dan alkaloid. Senyawa- senyawa yang terkandung tersebut diduga dapat dijadikan sebagai pengembangan budidaya udang pada penanggulangan penyakit, percepatan pertumbuhan dan peningkatan kualitas telur. Sedangkan hasil uji toksisitas dengan menggunakan larva udang windu selama 48 jam menunjukkan bahwa konsentrasi aman yang dapat digunakan untuk pengembangan udang dengan memanfaatkan ekstrak ciplukan dengan konsentrasi 13,1 mg/l.
Bahan organik fosfor (P) dalam sedimen memainkan peranan dalam fotosintesis, penggunaan gula dan Pati, dan pengalihan energi yang dibutuhkan oleh tanaman dan organisme dalam sedimen. Kajian ini bertujuan untuk menentukan kandungan fosfor (P) dalam sedimen berdasarkan kedalaman 10 cm, 20 cm dan 30 cm di kawasan hutan bakau Mamburungan Tarakan. Studi ini dimulai pada bulan Februari sampai dengan Juli 2018 metode yang digunakan dalam studi ini adalah kuantitatif deskriptif dengan menjelaskan isi dari fosfor berdasarkan kedalaman pada setiap stasiun penelitian. Pengambilan sampel sedimen dilakukan di 3 titik Stasiun, yaitu daerah akuakultur, pemukiman dan mulut Sungai dengan 3 pengulangan. Dari hasil kajian yang diperoleh nilai bahan organik fosfor dalam sedimen daerah hutan mangrove Mamburungan berdasarkan kedalaman 10 cm berkisar dari 10,11-101,15 mg/L, 20 cm berkisar dari 7,04-141,98 mg/L dan 30 cm berkisar dari 29. 41-66,88 mg/L.
Abstrak Traditional products derived from the local wisdom of the Tarakan City coastal communities, namely in the form of cold protective skin powder from the sun which is made from mangrove raw Sonneratia alba. This product has potential to be developed to improve the economic value of local communities. They can compete with products other sunscreen products produced by industry (commercial) through cream preparation technology (sunscreen).This research was carried out for seven months (February-August 2018) in the Environmental Laboratory of FPIK UBT, Samarinda Pharmacy laboratory (AKFARSAM), and the UNMUL Mathematics and Biochemistry laboratory. The research procedure used maserasi method with 70% ethanol solvent followed by concentrating the extract using a rotary evaporator to obtain extracts of active ingredients and carried out qualitative phytochemical testing. The obtained active ingredient was is then formulated into a sunscreen cream preparation. The level of protection of mixed sunscreen cold powder and commercial cream were tested by using UV-VIS spectrophotometer to see the value of Sun Protection Factor (SPF) at absorbance of 290-320 nm. Qualitative phytochemical test showed that on S.alba contains of positive alkaloids, phenols, flavonoids, steroids, and tannins, and negative saponins. ANOVA statistical analysis (95%) based on the calculated F value <F table so that H1 is rejected and H0 is accepted, ie there is no difference in SPF values among sunscreen products tested in this study. Based on the category of sunscreen ability, it is known that the SPF value of the three different products tested in this study ranged from maximum to ultra categories with pH values ranging from 6.5-7.5.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.