Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Corporate Social Responsibility, Ukuran Perusahaan, dan Leverage terhadap Penghindaran Pajak. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2015-2017. Penelitian ini menggunakan 108 perusahaan sebagai sampel yang dipilih dengan metode purposive sampling. Data dalam penelitian ini didapat dari beberapa sumber seperti seperti laporan tahunan dan summary of financial statement perusahaan yang menjadi sampel penelitian, yang diperoleh dari database Bursa Efek Indonesia (BEI) dan www.idx.co.id. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen, kualitas audit, komite audit, tanggung jawab sosial perusahaan, dan leverage berpengaruh positif terhadap penghindaran pajak, sedangkan ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap penghindaran pajak.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan rendahnya kemampuan berpikir kritis dan sikap ilmiah siswa dalam pelajaran fisika di kelas X IPA 2 SMA Negeri 1 Kuta. Alternatif solusi dari permasalahan tersebut adalah penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, sikap ilmiah siswa, dan mendeskripsikan tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dalam pelajaran fisika. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X IPA 2 pada semester genap tahun pelajaran 2019/2020 sebanyak 35 orang siswa yang terdiri dari 17 orang siswa laki-laki dan 18 orang siswa perempuan. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Data kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh dari tes kemampuan berpikir kritis. Data sikap ilmiah siswa dan data tanggapan siswa terhadap model pembelajaran inkuiri terbimbing diperoleh melalui angket. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) kemampuan berpikir kritis siswa siklus I berada pada kategori baik ( X = 76,37, SD = 7,76) dengan KK 91,43% dan siklus II berada pada kategori sangat baik ( X = 89,58, SD = 6,60) dengan KK 100%, (2) sikap ilmiah siswa siklus I berada pada kategori tinggi ( X = 110,60, SD = 7,39) dan siklus II juga berada pada kategori tinggi ( X = 118,83, SD = 7,35), (3) tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing berada pada kategori positif ( X = 114,11, SD = 6,55). Simpulan hasil penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan sikap ilmiah siswa dalam pelajaran fisika dan siswa menunjukkan tanggapan positif terhadap penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Kata-kata kunci: model pembelajaran inkuiri terbimbing, kemampuan berpikir kritis, sikap ilmiah
Saung Angklung Udjo in West Java is one of the destinations for the arts and cultural tourism program founded by Mang Udjo Ngalagena. The concept of preservation, development and education of arts and culture is one of the program visions developed at Saung Angklung Ujdo. The purpose of this study was to obtain clear data and information related to the management system of the Saung Angklung Ujdo art and culture studio regarding how to plan, implement and program the marketing system implemented in Saung Angklung Ujdo, West Java. The method used in this research is descriptive method with a qualitative approach. The research data were obtained from structured interviews with the head of the studio management, field actors (performing artists) and several employees at Saung Angklung Udjo. Apart from the results of interviews, research data were obtained through the process of observation activities regarding the implementation of arts and cultural program activities at Saung Angklung Ujdo. The results showed that conceptually the arts and culture tourism program activities at Saung Angklung Udjo had a vision of activities in preservation, development and education. This is shown in the program objectives, activity materials, objectives and marketing strategies that have been developed to be more directed at organizing cultural and artistic tourism which has the principles of recreation, entertainment and learning.
Bullying menjadi isu yang hangat dibicarakan di lingkungan sekolah (school bullying). Penelitian ini dilatarbelakangi banyaknya kasus bullying yang terjadi, terutama pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pada umumnya di tingkat ini remaja sedang kebingungan dalam memperlihatkan eksistensinya. Kebingungan tersebut tidak jarang menjadikan mereka ingin tampil melebihi teman sebayanya. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui bagaimana stategi persuasi program pencegahan bulliying yang diberikan pihak sekolah terhadap remaja SMP; (2) untuk mengetahui tanggapan siswa SMP atas program pencegahan bullying. Penelitian ini menggunakan teori komunikasi persuasi sebagai fokus penelitian dalam pencegahan bullying. Pada penelitian ini digunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yaitu Focus Group Discussion terhadap beberapa narasumber yaitu kepala sekolah, Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, guru BK dan guru yang merupakan Quality Control d isekolah tersebut. Selanjutnya dilakukan wawancara terhadap dua orang siswa SMPN 85 Pondok Labu Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan, upaya sekolah untuk mempersuasi para siswa dapat dikatakan berhasil. Hal ini ditunjukkan dengan upaya sekolah untuk mempengaruhi para siswa dalam program pencegahan bullying. Selain itu keberhasilan program tersebut juga dinyatakan berdampak positif oleh siswa, di mana para siswa menjadi paham dan bersedia melakukan tindakan pencegahan bullying dengan suka rela dan saling empati terhadap sesama.
Intense competition between workers to reach a position requires fresh graduates including Generation Z to display their achievements and something unique. Personal branding is something that recruiters consider to recruit. Currently, personal branding is not only seen by recruiters from the Curriculum Vitae (CV) and cover letters sent by applicants, or through interviews, but has also begun to penetrate into tracking applicants' social media. This study aims to find out how Generation Z views online personal branding for themselves and their generation and to find out Generation Z's views on the benefits of online personal branding for themselves for their careers. Researchers used descriptive qualitative methods to obtain comprehensive data. A total of 11 sources of fresh graduates of Generation Z, representing several regions in Indonesia, participated in the Focus Group Discussion (FGD). The personal branding criteria applied in this research are 11 criteria by Hubert K. Rampersard. The results showed that all respondents agreed that online personal branding was very important both for their own needs and in terms of looking for work. In addition, what is displayed on social media should be authentic, describe specialization or uniqueness and advantages and of course what is displayed is useful.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.