It is important to study the risk posed by heavy shipping traffic to a subsea pipeline located near an industrial port area. In this context, it is essential to estimate the accident frequency in an attempt to eliminate subjectivity in the analysis process. This study proposes a model for estimating the ship sinking frequency over the subsea pipeline in the Madura Strait area. The Madura Strait is one of the busiest shipping lanes in Indonesia. Many ships pass through the fairway in the strait, and many industrial ports have been built in this area. The proposed model is developed based on Fujii's Model, and it uses Automatic Identification System (AIS) data as a ship traffic survey. Ship sinking accidents are considered based on ship-ship collisions over the critical subsea pipeline area. The ship-ship collision locations around the subsea pipeline and the ship traffic distribution models are estimated using AIS data. The causation probability Pc is determined based on a synthetics approach using a Bayesian network modified from Det Norske Veritas' and Hänninen's models. The causation probability is estimated by considering factors such as human performance, weather, technical problems, and support. The proposed model is validated by comparing its result with actual accident records for the Madura Strait area. The ratio value of 0.33 is considered to be reasonably agreement (ratio value ≥0.2).
Abstrak-Pipa bawah laut merupakan suatu teknologi transportasi yang digunakan untuk mengangkut produk hidrokarbon. Industri minyak dan gas telah membuktikan bahwa penggunakan pipa bawah laut merupakan cara yang paling ekonomis untuk memindahkan fluida dalam skala besar. Pada penelitian ini, dilakukan analisis on-bottom stability dan local buckling pada pipa bawah laut dari platform ULA menuju platform UW milik PT.PHE ONWJ. Analisis on-bottom stability bertujuan untuk mengetahui apakah pipa bawah laut stabil secara vertikal dan lateral di dasar laut pada saat terkena beban hidrodinamis. Analisis local buckling bertujuan untuk menentukan panjang maksimum free span yang diijinkan agar pipa tidak mengalami buckling. Besar gaya horizontal pada kondisi instalasi dan operasi masing-masing adalah 405 N/m dan 1119 N/m. Besar gaya vertikal pada kondisi instalasi dan operasi masing-masing adalah 138 N/m dan 1058 N/m. Besar gaya tahanan tanah pada kondisi instalasi dan operasi masing-masing adalah 111 N/m dan 121 N/m. Hasil analisis absolute lateral static menunjukkan pipa bawah laut tidak stabil secara lateral pada kondisi instalasi dan operasi karena berat terendam aktual lebih kecil dari berat terendam minimum yang harus dipenuhi agar stabil. Hasil analisis generalized parameter menunjukkan pipa bawah laut tidak stabil secara lateral pada kondisi operasi, namun stabil secara lateral pada kondisi instalasi. Panjang free span pipa bawah laut maksimum yang diijinkan agar tidak terjadi local buckling adalah 50 m.
Reparasi kapal merupakan sebuah proyek yang singkat dalam prosesnya sehingga waktu merupakan elemen kritis sebagai parameter penyelesaian. Keterlambatan waktu merupakan suatu peristiwa yang dapat terjadi pada setiap proyek. Suatu proyek cenderung mengalami keterlambatan apabila buruknya manajemen proyek dan juga kesalahankesalahan yang disebabkan oleh sumber daya manusia didalamnya. Studi ini menganalisa faktor penyebab keterlambatan pada proyek reparasi kapal MV. Blossom dengan menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA) serta membuat rencana baru penjadwalan proyek agar dapat dijadikan sebagai acuan supaya proyek dapat selesai sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan dengan menggunakan Critical Path Method (CPM). Dari hasil analisa metode FTA didapatkan tiga peluang basic event penyebab utama keterlambatan proyek sebesar 0.33196 untuk peralatan kerja terbatas, 0.22502 untuk peralatan jarang dirawat, dan 0.12393 untuk jumlah tenaga kerja kurang. Untuk hasil penjadwalan ulang dengan CPM didapatkan bahwa proyek dapat selesai dalam waktu 41 hari yang semula berdurasi 101 hari. Kata Kunci-critical path method, fault tree analysis, keterlambatan proyek, reparasi kapal.
Implementasi UU No 1 tahun 2014 dan UU No 23 tahun 2014 terlihat dalam pengelolaan kawasan hutan mangrove berada di bawah kewenangan Provinsi Jawa Timur. Namun demikian, masyarakat pesisir selatan Kabupaten Bangkalan dapat memanfaatkan sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku. Penerapan Perpres No 80 tahun 2019 dapat menjadi pendorong terbangunnya kawasan wisata di pesisir Kecamatan Modung melalui pemanfaatan sumberdaya alamnya. Pesisir Selatan Kabupaten Bangkalan berupaya membangun desa pesisir dengan zona-zona wisata. Perencanaan pengelolaan kawasan mangrove di pesisir selatan Kabupaten Bangkalan dalam revisi RTRW tahun 2020 ini diharapkan dapat dilakukan kolaborasi antara pemerintah kabupaten dan pemerintah propinsi sebagai bentuk implementasi UU No 1 tahun 2014 dan UU No 23 tahun 2014 dengan konsep pembangunan yang berkelanjutan dan terintegrasi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.