Local tourism become one of the important sectors that need to be attent by higher education institution through community service activity in order to has ability to compete in the ASEAN Economic Community (AEC). Desa Wisata Kampung Bambu (DWKB) is one of tourism villages located in Banten managed by people of the village in a group called Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). In correlating with the conditions of the AEC and it local potential, the development of work competencies according with Standar Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) has become important for the business, including Pokdarwis DWKB so that they can understand about work competencies in marketing. Therefore, they can promote their own village precisely and directly based on the implementation of their marketing performance. The target of this program is that Pokdarwis is able to plan sales activities, approach potential customers, carry out effective communication, and identify DWKB marketing elements. The program method is by provide training in preparing sales activity plans, approaching potential customers, implementing effective communication, and identifying DWKB marketing elements. Based on the competency test simulation carried out after providing an understanding of marketing competence, the conclusion is that, Pokdarwis has not fully understood and mastered marketing competencies and there are still several marketing competencies that need to be explained more such as aspects of sales planning, communication, determining the marketing mix, and how to approach the customers. ABSTRAK:Lokal menjadi salah satu sektor penting yang perlu menjadi perhatian lembaga pendidikan tinggi melalui pemberdayaan dan pengabdian masyarakat. Hal ini bertujuan agar sektor ini mampu berdaya saing dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Terdapat desa wisata yang tersebar di Provinsi Banten, dimana satu di antaranya berada di Desa Banyuresmi, Kabupaten Pandeglang, bernama Desa Wisata Kampung Bambu (DWKB) yang dikelola oleh masyarakat desa yang tergabung kedalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Sehubungan dengan kondisi MEA dan adanya potensi lokal tersebut, pengembangan kompetensi kerja yang sesuai dengan Standar Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) menjadi penting bagi pelaku bisnis. Bagi Pokdarwis DWKB, mereka perlu memahami kompetensi kerja, khususnya di area bidang pemasaran, sehingga kedepannya mereka mampu memasarkan desanya berdasarkan potensi alam dan potensi buatan secara terarah dan sesuai dengan unjuk kinerja pemasaran yang mereka pahami dan implementasikan. Target dari pengabdian ini yaitu Pokdarwis memahami bagaimana menyusun rencana aktivitas penjualan, melakukan pendekatan kepada calon pelanggan potensial, melaksanakan komunikasi efektif, dan mengidentifikasi elemen pemasaran DWKB. Untuk mencapai target tersebut, metode pengabdian yang dilakukan berupa pelatihan kompetensi pemasaran dengan memberikan pemahaman menyusun rencana aktivitas penjualan, melakukan pendekatan kepada calon pelanggan potensial, melaksanakan komunikasi efektif, serta mengidentifikasi elemen pemasaran DWKB. Berdasarkan simulasi uji kompetensi yang dilakukan setelah memberikan pemahaman mengenai kompetensi pemasaran, kesimpulannya adalah bahwa secara konsep, Pokdarwis belum sepenuhnya memahami dan menguasai kompetensi pemasaran dan masih terdapat beberapa kompetensi pemasaran yang perlu dijelaskan lagi seperti aspek perencanaan penjualan, komunikasi, penentuan bauran pemasaran, dan melakukan pendekatan kepada pelanggan.
Pandemi Covid 19 menyebabkan penurunan kedatangan wisatawan yang signifikan di seluruh dunia. Desa Wisata Banyuresmi yang merupakan salah satu Desa Wisata di Provinsi Banten juga sangat terdampak yaitu dengan adanya penutupan Desa Wisata selama 5 bulan. Pelatihan CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, Environment) mempunyai peranan yang penting dalam menyongsong era new normal pariwisata, terutama terkait pelaksanaan protokol kesehatan di Desa Wisata Banyuresmi. Metode Pelaksanaan pelatihan ini dengan metode partisipatif, baik dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pelatihan ini dilaksanakan satu hari dengan peserta sebanyak 30 orang yang terdiri dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Bumdes, Pengelola Wahana Kampung Bambu dan pengrajin emping. Dukungan Pemerintah Kabupaten Pandeglang melalui kehadiran Bappeda dan Dinas Pariwisata Kabupaten Pandeglang yang turut serta memberikan motivasi kepada peserta. Tidak hanya materi CHSE yang diberikan, akan tetapi Tim Pendamping Desa Wisata juga memberikan masker, sabun dan hand sanitizer kepada peserta. Hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan dengan survei lapangan menunjukan bahwa para pengelola Desa Wisata Kampung Bambu Desa Banyuresmi paham akan penerapan protokol CHSE pada sektor destinasi wisata, dan dapat menerapkan protokol tersebut. Hasil self assessment juga menunjukan penerapan CHSE sudah 95% di Desa Wisata Kampung Bambu Banyuresmi.
Abstract In the midst of the rapid development of MSMEs, suddenly MSMEs were hit by a very formidable obstacle, namely the Covid-19 Pandemic. MSMEs as one of the supporters of the economy are also affected by the implementation of the PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), which automatically causes a decrease in the mobility of business actors, some even do not open their businesses at all. The purpose of this study is to find out what strategies must be carried out by convection entrepreneurs in Sukawana to survive during the covid-19 pandemic. This research is descriptive qualitative using SWOT analysis. One alternative strategy that should be carried out by convection entrepreneurs in Sukawana to survive is to minimize weaknesses by avoiding threats (W-T), namely starting to do more professional business management in terms of production, human resources, finance, and marketing. Keywords: Depend strategies, MSMEs, Covid-19 Pandemic, SWOT analysis Abstrak Di tengah perkembangan UMKM yang semakin pesat, tiba-tiba UMKM diterpa hambatan yang sangat berat, yaitu Pandemi Covid-19. UMKM sebagai salah satu penyokong perekonomian ikut terkena imbas dikeranakan diberlakukannya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), yang otomatis menyebabkan menurunnya mobilitas para pelaku usaha, bahkan ada yang tidak membuka usahanya sama sekali. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahu strategi apa yang harus dilakukan oleh para pengusaha konveksi di Kelurahan Sukawana untuk bertahan di masa pandemi covid-19. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif menggunakan analisis SWOT. Salah satu alternatif strategi yang sebaiknya dilakukan oleh para pengusaha konveksi di Kelurahan Sukawana untuk bertahan adalah dengan meminimalkan kelemahan dengan menghindari ancaman (W-T), yaitu mulai melakukan manajemen usaha yang lebih professional dari segi produksi, SDM, keuangan, maupun pemasaran.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari sosial media terhadap keputusan generasi Z memilih Pulau Tunda sebagai tujuan wisata. Hal ini dikarenakan setelah dua tuhun pariwisata di Indonesia menurun secara signifikan, salah satunya di Pulau Tunda. Pasca pandemi covid-19 ini, pariwisata mulai menggeliat dan berlomba-lomba menarik wisatawan khususnya generasi Z yang jumlahnya sangat banyak. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode regrisi berganda. Variabel kepercayaan media sosial sebagai X1, informasi media sosial X2, dan keputusan generasi Z memilih Pulau Tunda sebagai variabel Y. Hasil penelitian menunjukan bahwa kepercayaan dan informasi sosial media mempengaruhi generasi Z dalam memilih Pulau Tunda sebagai tujuan wisata pasca pandemi. Hal tersebut ditunjukan dari hasil analisis data yang menunjukan nilai P value lebih kecil dari nilai alpha 0,02. Kedepannya dapat dilakukan penelitian secara kualitatif dengan metode wawancara mendalam kepada para wisatawan generasi Z Pulau Tunda, untuk mengetahui faktor-faktor lain yang mempengaruhi generasi Z dalam menentukan tujuan wisata.
Pandemi COVID-19 memperparah kerawanan pangan di pusat-pusat perkotaan karena terganggunya rantai pasokan pangan. Urban farming dinilai menjadi solusi yang baik untuk memperbaiki kondisi tersebut. Namun, terjadi kesenjangan keterlibatan wanita dalam kegiatan urban farming. Jadi, studi ini bertujuan untuk menjelaskan mekanisme psikologi keputusan partisipasi wanita untuk aktif dalam urban farming di Kampung Ramanuju Baru, Cilegon dengan Stimulus-Organism-Response. Studi ini memakai pendekatan kuantitatif explanatory research dan analisis data dengan SEM PLS aplikasinya yaitu Warp PLS 7.0. Faktor sosial (stimulus) berhasil sebagai prediktor yang memberikan pengaruh kepada motivasi (organism). Selanjutnya, motivasi (organism) ini akan berpengaruh terhadap keputusan partisipasi (respon) wanita untuk aktif dalam urban farming di Kampung Ramanuju Baru, Cilegon.
Pariwisata lokal merupakan sektor penting yang perlu menjadi perhatian lembaga pendidikan tinggi melalui pemberdayaan dan pengabdian masyarakat agar mampu berdaya saing dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Terdapat desa wisata yang tersebar di Provinsi Banten, dimana satu diantaranya berada di Desa Banyuresmi, Kabupaten Pandeglang, Desa Wisata Kampung Bambu (DWKB) yang dikelola oleh masyarakat desa yang tergabung kedalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Standar Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) menjadi penting bagi pelaku bisnis, tidak terkecuali Pokdarwis DWKB, agar mereka memahami kompetensi kerja khususnya di area bidang pemasaran. Kagiatan ini bertujuan meningkatkan kemampuan pemasaran Pokdarwis, sehingga kedepanya mereka mampu merencanakan penjualan dan melakukan pendekatan kepada pelanggan potensial. Metode pengabdian yang dilakukan yaitu berupa memberikan pemahaman melalui pelatihan berbasis kompetensi pemasaran dalam menyusun rencana aktifitas penjualan dan melakukan pendekatan kepada calon pelanggan potensial. Hasil pengabdian menunjukan secara konsep Pokdarwis baru memahami dan mulai belajar menguasai kompetensi pemasaran.
The purpose of this research is to figure out the role of public relations, as well as the strategy of public relations in the effort to improve the hotel occupancy rate in Anyer, Serang, Banten after the Selat Sunda tsunami. The methodology used in this study is a qualitative descriptive approach, with in-depth interviews to collect data. This method of data collection is commenced by interviews with hotel managers in Anyer. The samples of this research are five hotels in Anyer Serang, Banten, to represent their respective classes: five-star hotels, four-stars, three-star, and budget hotels. The results of this study show that the PR of the hotels in Anyer have done their role well, but they have not been able to increase the maximum number of room occupancy of the hotels in Anyer,
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.