Berkembangnya zaman membuat individu lupa akan nilai-nilai etika di lingkungan sosial, sehingga mengalami disorientasi dan disintegrasi. Menghadapi persoalan saat ini tujuan pada penelitian adalah mengembangkan instrumen khusus untuk mengevaluasi perkembangan karakter yang terjadi pada mahasiswa/i program pendidikan guru pendidikan anak usia dini di Universitas Negeri Gorontalo. Peneltian ini menggunakan prosedur penelitian pengembangan Borg and Gall. Hasil penelitian dan pengembangan adalah: (a) telah tersusun instrumen evaluasi karakter mahasiswa yang telah melalui validasi ahli, yakni: ahli pendidikan karakter, ahli evaluasi, dan ahli bahasa Indonesia, dan (b) instrumen evaluasi karakter mahasiswa/i program pendidikan guru pendidikan anak usia dini telah melalui uji coba lapangan skala kecil. Dengan demikian instrumen evaluasi karakter mahasiswa yang merupakan hasil penelitian dan pengembangan ini telah layak digunakan, serta memberikan impak yang baik dalam membentuk karakter yang positif pada mahasiswa/i program pendidikan guru pendidikan anak usia dini.
Mahasiswa merupakan masa memasuki masa dewasa yang pada umum berada pada rentang usia 18-25 tahun, pada masa tersebut mahasiswa memiliki tanggung jawab terhadap masa perkembangannya, termasuk memiliki tanggung jawab terhadap kehidupannya untuk memasuki masa dewasa. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Memperoleh gambaran tugas perkembangan mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo, (2) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tugas perkembangan mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo, (3) Mengetahui faktor-faktor yang paling dominan mempengaruhi tugas perkembangan mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo. Desain penelitian ini desain penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan rumus persentase. Hasil penelitian menujukan (1) Indikator keluarga presentase rata-rata 89% (baik), indikator sekolah/kampus presentase rata-rata 82% (baik), indikator masyarakat presentase rata-rata 77% (cukup), dan indikator keadaan alam sekitar presentase rata-rata 87% (baik). (2) faktor keluarga memperoleh 9,41% mempengaruhi tugas perkembangan mahasiswa, faktor sekolah/kampus memperoleh 8,76% mempengaruhi tugas perkembangan mahasiswa, faktor masyarakat memperoleh 8,15% mempengaruhi tugas perkembangan mahasiswa, dan faktor keadaan alam sekitar memperoleh 9,29% mempengaruhi tugas perkembangan mahasiswa, (3) Faktor yang paling dominan mempengaruhi tugas perkembangan mahasiswa yaitu faktor keluarga yaitu memperoleh pesentase 9,41%. Tugas perkembangan mahasiswa rata-rata berada pada persentase 84% (Baik). Sebaiknya ada penelitian lanjutan tentang tugas perkembangan mahasiswa berupa penelitian eksperimen atau penelitian pengembangan.
Central to the creativity development in elementary schools are competent teachers. Enhancement of teachers' competence could be done through the provision of guidance handbooks for the teachers. As based on the problem statements, this research was aimed at developing handbooks of guidance and counseling that could improve teachers' competence in providing quality guidance and counseling services; the handbooks were expected to help teachers in cultivating the creativity of elementary school students. In this research and development study, the designed handbooks consisted of book 1 Guidance and Counseling Implementation Plan, Book 2 Service Materials, Book 3 Teachers' Guideline, and Book 4 Evaluation Guideline. The effectiveness of the handbooks was examined using a quasi-experimental method with one group pre-test and posttest. According to the results of experimental data analysis, the tcount and ttable arrived at 7.665 (significance level of 0.05 ( 14)) and 1.76, respectively, meaning that tcount > ttable. This result signified that the handbooks were practical to build teachers' competence in providing quality guidance and counseling services, which was helpful in assisting the teachers in instilling the creativity of elementary school students. In brief, the handbooks are recommended to be used by teachers in promoting the creativity of elementary school students.
Abstrak: Penanaman dan pelestarian nilai budaya dapat dilakukan antara lain melalui penggunaan bahasa daerah di kalangan masyarakat. Akan tetapi, dewasa generasi muda cenderung kurang menguasai dan menggunakan bahasa daerah. Tulisan ini membahas pentingnya mendidik anak sedini mungkin menggunakan serta mencintai bahasa daerahnya. Pembelajaran bahasa daerah, dalam hal ini, bahasa daerah Gorontalo di lembaga pendidikan usia dini kurang terstruktur sehingga anak tidak terampil menggunakan bahasa daerah Gorontalo. Dengan melakukan berbagai kajian pustaka, tulisan mengajukan gagasan bagaimana membelajarkan anak usia dini sehingga mampu menggunakan bahasa daerah Gorontalo sebagai alat komunikasi. Tulisan ini juga menyarankan perlunya disusun pedoman pembelajaran yang jelas yang sesuai dengan karakteristik perkembangan anak usia dini.Kata-kata kunci: pembelajaran, bahasa daerah Gorontalo, anak usia dini PENDAHULUAN OpiniBahasa daerah merupakan salah satu ciri khas dan kekayaan budaya daerah yang perlu dilestarikan keberadaannya. Pelestarian yang dimaksud dilakukan dalam bentuk penggunaan bahasa daerah dalam komunikasi sehari-hari oleh anggota masyarakat daerah itu sendiri. Gorontalo merupakan salah satu dari sembilan daerah adat di Indonesia, juga memiliki bahasa daerah sebagai ciri khas daerah yang disebut bahasa Gorontalo. Sebagai bahasa daerah, tentu saja bahasa ini menjadi alat komunikasi warga masyarakat Gorontalo, dari anak-anak hingga orang tua.Fenomena yang tampak di kalangan masyarakat Gorontalo adalah ketidakmampuan masyarakat Gorontalo terutama anak-anak dan remaja dalam menggunakan bahasa daerah Gorontalo sehari-hari. Lebih memprihatinkan, adanya kenyataan sebagian remaja terutama di daerah perkotaan merasa tidak percaya diri, bahkan dapat dikatakan malu menggunakan bahasa Gorontalo. Sering terjadi, remaja yang menggunakan bahasa Gorontalo dianggap sebagai sesuatu yang
Character building for millennial generation is increasingly essential; particularly, in order to maintain the existence of the Indonesian generation as a generation that still based on the character Indonesian values as crystallized in Pancasila (the Indonesian philosophy). Guidance and counseling services have an important role in character building for millennials. Therefore, this study is aimed at examining the role of guidance and counseling in character building for millennials. Millennial generation has different characteristics from the characteristics of the previous generation. Taking into account the characteristics of millennial generation, guidance and counseling services have the role of preventing millennial generation from the influence of gadgets and social media, developing work ethics, preventing consumptive and hedonic lifestyles, developing entrepreneurial and independent souls, and developing creativity. The position of guidance and counseling/counselor teacher must be a person who: understands the character of millennial generation, is creative, masters the development of information technology, has an entrepreneurial spirit, and becomes a model/example in character behavior.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.