Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) was still a public health problem that has been more than 20 years with various efforts. Community participation was great for reducing the incidence of DHF. Community empowerment will greatly assist the government in succeeding DHF preventive efforts so that DHF can be controlled. The method used in this study was a literature study that examines the various references closely related to community empowerment in the control of DHF diseases. References examined come from the results of research both from within or abroad, books and official reports issued within a period of not more than 10 years. The number of literature studied was 35 literatures. Community empowerment in the control of DHF was necessary because the government can not run alone in efforts to control DHF. All programs that were rolled out will be useless if the community was not involved in planning, monitoring and evaluation processes. This is because DHF was related to environmental problems in which humans were involved in creating an enabling environment for the spread of DHF Community empowerment in . DHF control was important to support the implementation and sustainability of DHF control program. A B S T R A C T / A B S T R A KDemam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat walaupun sudah dikendalikan lebih dari 20 tahun dengan berbagai upaya. Peran serta masyarakat sangat besar dalam upaya pengendalian sehingga pemberdayaan masyarakat penting dilakukan untuk mengurangi kejadian penyakit DBD. Pemberdayaan masyarakat akan sangat membantu pemerintah dalam menyukseskan upaya preventif DBD sehingga DBD dapat dikendalikan. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah studi literatur yang mengkaji berbagai referensi yang erat kaitannya dengan pemberdayaan masyarakat dalam pengendalian penyakit DBD. Referensi yang dikaji berasal dari hasil penelitian baik dari dalam atau luar negeri, buku dan laporan resmi yang dikeluarkan dalam kurun waktu tidak lebih dari 10 tahun. Jumlah literature yang dikaji sebanyak 35 literatur. Pemberdayaan masyarakat dalam pengendalian DBD diperlukan karena pemerintah tidak bisa berjalan sendiri dalam upaya pengendalian DBD. Semua program yang digulirkan akan tidak berguna apabila masyarakat tidak dilibatkan dalam perencanaan, proses monitoring dan evaluasi. Hal ini disebabkan karena DBD berhubungan dengan masalah lingkungan dimana manusia terlibat dalam menciptakan lingkungan yang mendukung terhadap penyebaran penyakit DBD. Pemberdayaan masyarakat dalam pengendalian DBD penting untuk menunjang pelaksanaan dan keberlangsungan program pengendalian DBD.
ABSTRACT The government, health workers and the public are very focused on controlling Covid 19, this reduces efforts to control DHF so that during the Covid 19 pandemic, dengue cases increase. This study is aimed to know the community awareness of dengue control during the Covid 19 pandemic. A quantitative method with a survey design was used in this study. The sampling technique was accidental sampling with 215 samples throughout Indonesia. Data collection was carried out online using Google Forms from May to June 2021. The results showed that the relationship between gender and all variables of public awareness of DHF control did not have a significant relationship, and the majority of the community were willing to be involved in all efforts to control DHF. There was a significant relationship between education level and willingness to drain clean water reservoirs at home (p value = 0.005) and disease control priority (p value= 0.002). There was a significant relationship between type of work and priority of disease control (p value=0.001). There was a significant relationship between the perception and the willingness to check larvae at home, each showing a significant relationship (p value = 0.015). The awareness of the community for controlling DHF is good. ABSTRAK Kasus DBD terus meningkat akibat menurunya upaya pengendalian DBD karena pemerintah, tenaga kesehatan dan masyarakat fokus pda pengendalian Covid 19. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kepedulian masyarakat terhadap pengendalian DBD pada saat pandemi Covid 19. Metode penelitian adalah kuantitatif dengan desain survei. Teknik pengambilan sampel dengan accidental sampling dengan 215 sampel di Indonesia. Data diambil secara online menggunakan google form pada bulan Mei sampai Juni 2021. Hasil menunjukkan bahwa hubungan antara jenis kelamin dengan semua variabel kepedulian masyarakat terhadap pengendalian DBD tidak terdapat hubungan yang signifikan (p value ≥ 0,05), dan mayoritas masyarakat bersedia dilibatkan dalam semua upaya pengendalian DBD. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan kesediaan menguras tempat penampungan air bersih di rumah (p value = 0,005) dan dengan prioritas pengendalian penyakit (p value = 0,002). Terdapat hubungan yang signifikan antara jenis pekerjaan dengan prioritas pengendalian penyakit (p value = 0,001). Terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi dengan kesediaan memeriksa jentik di rumah masing masing (p value = 0,015). Masyarakat memiliki kepedulian terhadap pengendalian DBD yang baik.
ABSTRACT Cases of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) have increased more than 8 times in the last two decades (2000-2019). DHF caused by the dengue virus which transmitted through the Aedes aegypti mosquito vector. Control is a step to prevent transmission by breaking the vector life cycle, it can be with temephos. However, its use can have side effects for the environment, health and resistance to larvae. Natural larvicides are an alternative and environmentally friendly step. The purpose of this study was to determine the effectiveness of the larvicide infusion of soursop leaf (Annona muricata L.) on the mortality of Aedes aegypti larvae. The type and research design was true experiment with a posttest only control group approach. Extraction of substances in plants used the infusion method. The research samples were 25 larvae instar III Aedes aegypti per container with criteria for being able to move actively. There were 8 treatment groups in the study consisting of negative control (well water), positive control (temephos) and soursop leaf infusion with 6 concentrations (1%; 2%; 3%; 4%; 5%; 6%). Observation time was carried out for 24 hours and three times replicates. Data were analyzed by Kruskal-Wallis, Mann-Whitney and probit analysis. The results of the analysis showed the value of LC50 was 2.611% and LC90 was 4.309%. While LT50 8.467 hours and LT90 14.263 hours. The conclusion of the study showed that soursop leaf infusion (Annona muricata L.) was effective in killed Aedes aegypti larvae. ABSTRAK Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat lebih dari 8 kali dalam dua dekade terakhir (2000-2019). DBD disebakan oleh virus dengue yang ditularkan melalui vektor nyamuk Aedes aegypri. Pengendalian menjadi langkah untuk mencegah terjadinya penularan dengan memutus siklus hidup vektor, dapat dengan temephos. Namun penggunaannya dapat memberikan efek samping baik bagi lingkungan, kesehatan dan resistensi pada larva. Larvasida alami menjadi langkah alternatif dan ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas larvasida infusa daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap mortalitas larva Aedes aegypti. Jenis dan rancangan penelitian berupa eksperimen murni pendekatan posttest only control group. Pengambilan zat dalam tanaman menggunakan metode infusa. Sampel penelitian adalah larva instar III Aedes aegypti sebanyak 25 ekor per kontainer dengan kriteria dapat bergerak aktif. Terdapat 8 kelompok perlakuan dalam penelitian yang terdiri 2dari kontrol negatif (air sumur), kontrol positif (temephos) dan infusa daun sirsak dengan 6 konsentrasi (1%; 2%; 3%; 4%; 5%; 6%). Waktu pengamatan selama 24 jam sebanyak tiga kali replikasi. Data dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis, Mann-Whitney dan uji probit. Hasil analisis menunjukkan nilai dari LC50 adalah 2.611% dan LC90 adalah 4.309%. Sedangkan LT50 8.467 jam dan LT90 14.263 jam. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa infusa daun sirsak (Annona muricata L.) efektif membunuh larva Aedes aegypti.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.